Chapter: Bab 125Andreas menggelengkan kepalanya, "tenang saja." jawabnya.Rose yang tengah berdiri mendengar itu dia menarik nafasnya jujur perempuan tersebut tahu jika dirinya jadi bahan pembicaraan mereka berdua.Lalu Andreas mengemudikan mobilnya dan di sampjngnya ada Hans yang tengah duduk di kursi sampingnya , dan Rose memakai mobilnya sendiri.Sesampai di pertengahana jalan Hans turun dan dia langsung pulang menuju apartemennya dan Andreas langsung menuju sebuah restoran.Dan beberapa menit kemudian Andreas masuk ke restoran dan di belakanhnya Rose yang berjalan mengikuti Andreas.Mereka masuk di sebuah restoran yang luas dan di situ tak banyak pengunjung.Andreas sengaja mengajak Rose ke tempat tersebut, dia ingin berbicara lebih dalam dengan Rose.Mereka duduk di sebuah meja persegi empat yang terbuat dari kaca, mereka duduk berhadapan.Dan di depan mereka terdapat sebuah minum yang di sediakan oleh pelayan."Andreas ibuku di tangkap karena di duga dia melakukan judi dan dia jadi bandarnya.
Last Updated: 2025-11-07
Chapter: Bab 124"Tidak tahu bos karena cctv yang berada di sana sedang rusak." jawab anak buah dari Kevin.Kevin yang tengah duduk dia melempar sebuah gelas yang berada di depannya terlihat dia begitu sangat kesal namun dia berusaha memendam rasa kesal itu dengan duduk tenang, lalu dia menarik nafasnya saat ini dia tengah mengontrol emosinya.Dan di sisi lain saat ini Lhea yang tengah berada di apartemen Fia dia tengah duduk di kursi.Dia duduk sambil menatap keluar arah jendela. "jika pelakunya adalah Kevin aku tidak bisa serta merta menangkap dia, aku harus melewati seseorang terlebih dahulu." ucap Lhea yang lirih.Lhea yang tengah duduk dia pun menarik nafasnya, sepertinya masalah ini terlalu begitu sangat rumit bagi dirinya."Apakah aku harus melaporkan terlebih dahulu kepada polisi?" lanjutannya pada dirinya sendiri.Dia yang tengah duduk menatap kearah langit dia melihat langit yang tengah membiru, "apa sebenarnya tujuan dia menabrak itu adalah ditujukan untuk Robin?" lanjutannya pada dirinya
Last Updated: 2025-11-06
Chapter: Bab 123"Danln asal bos tahu, dia mentransfer ke seseorang itu atas bayaran menjadi seorang sopir gadungan yang menabrak Robin, dan ternyata orang itu sekarang sudah meninggal di dalam tahanan." ucap asistennya.Bram semakin meradang dia benar-benar sangat marah kepada Kevin, "dia sudah berani main-main sama aku, akan ku pastikan dia akan mati di tanganku." ucapnya.Dan asisten itu yang tengah berdiri dia pun menjelaskan lebih lanjut kepada Bram. "dan saat ini yang jelas orang-orangnya Robin tengah curiga kepadamu bos, dan polisi pasti pertama akan membidikmu." ujarnya.Bram yang berdiri dia sudah menyimpan amarah yang begitu sangat besar dia ingin meluapkan amarah tersebut kepada Kevin, dia sama seperti ingin menghancurkan repurtasi yang dia bangun selama ini.Bram langsung melangkahkan kakinya untuk keluar dari ruangannya tersebut, dia berjalan keluar dari rumahnya didampingi dengan para anak buahnya.Mereka semua bersiap menuju ke apartemen pribadinya Kevin.Di dalam mobil Bram terus menat
Last Updated: 2025-11-05
Chapter: Bab 122Lalu Hans yang berada di dalam kamar dia menghidupkan lampu kamar.Hans yang berdiri dia melihat Andreas yang berada di atas tempat tidurnya.Dia menarik nafasnya dia sangat begitu merasa bersedih melihat sahabatnya yang tengah mengalami gejolak hidup yang sangat begitu menyedihkan."Aku mau keluar dulu ya Andreas beli obat buat kamu." ucap Hans.Lalu Hans melangkahkan kakinya untuk segala keluar membeli obat dia apotik terdekat.Saat Hans keluar ada seorang laki-laki yang masuk ke dalam apartemen tersebut, laki-laki itu masuk dengan memakai sebuah masker yang berwarna hitam dengan topinya, tak lupa dia juga memakai masker untuk menutupi identitasnya.Laki-laki misterius itu masuk ke apartemen tersebut dan mencari keberadaan Andreas.Lalu dia yang mencari keberadaan Andreas dia menemukan Andreas ya sudah ada di dalam kamar.Laki-laki itu masuk ke dalam kamar tersebut lalu dia masuk ke dalam kamar mandi di kamar itu.Laki-laki misterius itu membawa sebuah alat untuk merusak kamar ma
Last Updated: 2025-11-04
Chapter: Bab 121Andreas pun menangis meneteskan air matanya dia yang tengah duduk di atas lantai wajahnya begitu merah, matanya terlihat begitu sangat berair,Dia menyalahkan dirinya sendiri atas semua yang telah dia lakukannya kepada Lhea.******Lhea yang telah berada di apartemennya dia pun bergegas untuk segera keluar."Ayo kita ke rumah sakit." ucapnya dia sengaja mengajak Kevin keluar dari apartemennya karena Lhea gak ingin terjadi sesuatu yang tak diinginkannya menimpa dirinya.Kevin yang tengah duduk di sofa dia menggukkan kepalanya.Laki-laki itu yang sedang duduk dia tersenyum menatap Lhea yang tengah berdiri di depannya sambil membawa barang-barang yang akan diperlukan untuk di rumah sakit, dia terlihat begitu sangat bahagia melihat wanita yang dicintainya berada di depan pelupuk matanya."Ya sudah ayo." jawab Kevin.Mereka berdua pun pergi ke rumah sakit bersama, Lhea yang sedang duduk menaiki mobil Kevin dia terus menatap keluar arah jendela. "aku harus waspada, aku nggak boleh sedikit
Last Updated: 2025-11-03
Chapter: Bab 120Lalu Lhea pun melangkahkan kakinya untuk masuk ke dalam apartemen tersebut dia masuk ke dalam apartemen milik sahabatnya.Saat dia masuk dia melihat sahabatnya itu yang sedang duduk di sofa sambil membaca sebuah buku."Ada apa Lhea?" tanyanya yang melihat wajah Lhea sedikit panik.Namun Lhea mendengar pertanyaan dari temennya itu dia menggelengkan kepalanya. "Gak, aku gak papa." jawabnya.Lhea yang tengah menutup pintu dia pun langsung melangkahkan kakinya untuk duduk di dekat Fia.Dia duduk sambil menarik nafasnya dalam-dalamnya.Sepertinya dia tengah menutupi sesuatu."Oh iya aku mau meminta sesuatu sama kamu, tolong rahasiakan keberadaanku dari Kevin dan Andreas." ucap Lhea.Fia yang tengah duduk dia mengurutkan dahinya dia tak tahu apa maksud Lhea mengatakan itu semua kepada dirinya."Emang ada apa?" jawabnya yang sambil bertanya kembali.Lhea kembali menarik nafasnya, "aku akan memberitahu kamu nanti, jika aku memberitahu kamu sekarang aku takut kamu nanti kepikiran." ucap Lhea.
Last Updated: 2025-11-02
Chapter: AkhirnyaDan Arseno pun melamar Sintia di hadapan mamanya yang bernama bu Ratih dan bu Ratih yang melihay itu dia tersenyum di sudut bibirnya.Malam ini dia merasa sangat bahagia karena anak semata wayangnya sudah memiliki tambatan hati."Aku harap kalian segera menikah memiliki cucu." seru bu Ratih yang langsung mengulti mereka.Apa yang dikatakan bu Ratih membuat Sintia yang sedang duduk di dekatnya tersipu malu, dia tak menyangka jika calon mertuanya itu benar-benar baik kepada dirinya dan sudah menganggapnya seperti anak sendiri.Dan mereka berdua pun saling bertatapan satu sama lain keduanya saling melempar senyum sebagai tanda bahagia di antara mereka.Mereka pun melanjutkan makan malam di bawah sinar rembulan dan gemerlap lampu kota yang terlihat di seberang danau.Sepoyan angin menerpa wajah mereka dan menimbulkan rasa dingin di kulit,Kebahagiaan menyelimuti mereka di bawah Dinginnya malam.Jam sudah menunjukkan pukul 10. 00 malam dan Arseno pun mengajak untuk segera pulang.Karena
Last Updated: 2024-02-08
Chapter: RencanaDan Arseno langsung pergi meninggalkan Tiara seorang diri dan dia pun langsung menutup pintunya rapat rapat dia tak ingin Tiara itu datang lagi ke rumahnya karena dia sudah merepotkan keluarganya selama ini.Dan Tiara pun langsung pergi meninggalkan rumah Arseno dia pun mengendarai mobilnya dan di dalam mobil sambil mengemudi dia menelepon vivian."Kamu ada dimana?" tanya Tiara.Dan Vivian pun menjelaskan kepada Tiara mengenai keberadaannya saat ini dan Tiara pun yang diberitahu oleh Vivian dia pun melajukan kendaraannya menuju tempat Vivian.Dan mereka berdua merencanakan akan pergi ke kantor Arseno dan akan mengambil semua yang ada di sana. Vivian dan Tiara pun setuju namun sebelum mereka mulai rencanakan itu terlebih dahulu Vivian mengirim sebuah pesan kepada Arseno dan itu sebuah pesan ancaman jika Sintia akan di buat tak bernyawa.Vivian pun mau ngirim pesan singkat itu kepada Arseno supaya Arseno merasa sangat khawatir kepada Sintia sehingga dia tidak bisa ke kantor dan itu
Last Updated: 2024-02-06
Chapter: mengincar hartaTiara yang mendengar itu dia pun langsung berlari untuk keluar dari rumah Arseno.Dia sangat merasa kecewa dengan apa yang dikatakan oleh mama angkatnya tersebut dan apa yang diucapkan itu membuat dirinya merasa sakit hati.Pada saat dia pergi keluar dari rumah Arseno suami tiara pun langsung bergegas pergi meninggalkan rumah Arseno menyusul istrinya.Meskipun suami Tiara sudah tak mampu lagi menghadapi watak dan tabiat Tiara namun dia memiliki hati dia masih memahami apa yang telah dipikirkan oleh Tiara.Dan suami Tiara melihat Tiara pergi mengendarai mobilnya dan meninggalkan dirinya seorang diri di halaman rumah Arseno membuat suami Tiara merasa sedikit kecewa namun bagaimana lagi nasi sudah menjadi bubur.Saat suami tiara sedang berdiri menatap kepergian Tiara tiba-tiba muncullah Arseno dari belakang dan itu sangat mengejutkan baginya."Kakak silahkan kalau mau pakai mobilku silahkan kamu bawa." ucap Arseno kepada suami Tiara.Suami Tiara yang mendengar apa yang dikatakan oleh A
Last Updated: 2024-02-05
Chapter: Tiara marahArseno oun menepuk pundak Arga yang tak lain masih saudaranya itu.“Tenang saja siapapun yang bekerja dengan ku akan ku bantai habis-habisan.” jawab Arseno dengan diselingi senyum di sudut bibirnya.Dan Arga pun mendekati Arseno dan berbisik di telinga kanan Arseno. “Jangan di suruh ngelembur dia ya.” ujar Arga.Arseno pun tak menjawab dia hanya tertawa mendengar apa yang dikatakan oleh Arga, Arga seperti tak rela jika terjadi sesuatu kepada Nindy wanita yang dicintainya.Arseno pun beranjak dari duduknya dan berpamitan kepada para rekannya. “Ya sudah ya aku pulang dulu ya?” seru Arseno sambil tangannya meraih tangan Sintia.Dan akhirnya mereka pun pulang dari tempat mereka berkumpul, Arseno langsung menancapkan gasnya untuk segera pulang karena jam sudah hampir larut malam.Sintia yang duduk disamping Arseno dia pun terlelap dengan tenangnya membuat Arseno yang duduk di sampingnya merasa sangat bahagia melihat wanita yang dicintainya begitu sangat manja kepada dirinya.Tak terasa sud
Last Updated: 2024-02-02
Chapter: David menyatakan cintaPukul 7 malam Arseno sudah siap untuk pergi makan malam dengan para rekannya.Arseno memakai kaos berwarna hitam dengan bawahan dengan warna senada.Arseno pun mengetuk pintu kamar sintia.Dan Sintia pun keluar dari kamarnya dengan raut wajahnya yang cantik.Dia memakai sebuah jaket yang berwarna biru muda dengan bawahan celana yang berwarna hitam.“Ayo berangkat.” seru Arseno yang mengajak Sintia untuk berangkat.Sintia pun keluar dengan menenteng tasnya yang berwarna hitam.Mereka pun pergi bersama-sama menuju sebuah restoran dimana mereka mengadakan makan malam bersama.Mereka menghabiskan waktu perjalan sekitar 20 menitan dari rumah Arseno, yah memang rumah Arseno terletak di kawasan central bisnis.Mereka berdua masuk ke dalam restoran dan ternyata semua sudah berkumpul disana.“Kita sambut pasangan serasi kita big boss dan sang asisten.” teriak Nindy dengan wajah yang sangat gembira.Aldi yang sedang duduk dan minum mendengar itu dia pun tersedak. “Haahhhh yang benar?” tanya Al
Last Updated: 2024-02-01
Chapter: keberhasilan“Oke jika itu yang kamu mau Nin aku akan atur waktu untuk pertemuan kita secepatnya, tapi aku mohon berubahlah bersikap hangat kepada ku, anggap saja kita mulai dari awal hubungan ini.” jawab Arga.Arga pun meraih tangan Nindy dan menggenggamnya dengan erat namun tetap saja Nindy seperti acuh tqk acuh.Saat Nindy melirikan kedua bola matanya terlihat Arga yang sedang menundukan kepalanya,Arga terlihat seperti dia menahan air matanya yang sepertinya ingin jatuh, melihat itu Nindy merasa hatinya seperti tersentuh. “Ya sudahlah kita mulai lagi dari awal, tapi ingat ya jika kamu ulangi lagi masalah seperti ini aku akan membuatmu jauh lebih menderita dan aku pastikan kamu tak akan bahagia karena menyakiti ku.” seru Nindy yang sedikit dengan bernada ancaman kepada Arga.Arga yang mendengar itu dia pun menganggukan kepalanya sebagai tanda bahwa dia mengerti.Arga pun tersenyum di sudut bibirnya, dia merasa bahagia kini Nindy sudah mulai tak cuek lagi kepada dirinya.Keesokan harinya di kant
Last Updated: 2024-01-23
Tuan Presdir, Jangan Kejar Aku!
Vania hendak dijual oleh ibu tirinya kepada pria hidung belang. Minumannya diberi obat perangsang yang membuat gadis itu setengah mati mencari cara untuk kabur. Saat itu, Vania masuk ke sebuah kamar hotel untuk menyalamatkan diri. Namun, berhasil kabur dari pria hidung belang, Vania malah masuk ke perangkap singa kelaparan!
Adalah Hans, seorang pengusaha kaya raya, yang malam itu menikmati sebuah perjamuan bisnis di hotel tempat Vania berada. Alkohol yang ditenggak Hans malam itu berhasil mengikis kesadarannya, hingga tanpa sadar menghabiskan malam panjang bersama gadis yang tengah dilanda gelora panas.
Pertemuan tidak sengaja dan cinta satu malam itu membuat Vania mengandung benih dari Hans. Namun, gadis itu memutuskan untuk pergi jauh setelah mengetahui siapa Hans sebenarnya.
Hingga beberapa tahun kemudian, mereka kembali bertemu di saat yang tidak terduga.
Read
Chapter: hidup bahagia"Ya sudah kalau begitu ikut saya ke kantor polisi, aku ingin kalian menjadi saksi atas peristiwa ini, dan saya akan melindungi privasi kalian." ucap Hans.Dan mereka pun yang tengah duduk langsung terkejut mereka membulatkan mata mereka masing-masing karena mendengar hal tersebut."Hah kenapa ke kantor polisi pak?" tanya wanita yang memakai baju berwarna merah.Dan Hans menjelaskan apa yang tengah terjadi, dan menjelaskannya secara perlahan terhadap mereka.Dan atas dasar itu juga Vania memberikan sebuah kompensasi diantara mereka karena mereka sudah mau memberikan kesaksian di kepolisian."Ya sudah semua kesepakatan sudah kita atur saatnya kita pergi ke kantor polisi," sahut Vania yang tak ingin mengulur-ngulur waktu.Dan mereka malam itu juga langsung membuat laporan terhadap Sisilia dan juga Cantika atas dasar pencemaran nama baik, Dan jam sudah menunjukkan pukul 11 malam mereka keluar dari kantor polisi, dan mereka yang tengah berdiri di parkiran saat ini tengah menerima amplop
Last Updated: 2025-01-23
Chapter: Bab 147. Mengetahui siapa dalangnyaDan Hans yang tengah duduk dia pun meraih ponsel yang berada di dekatnya Dia sedang melakukan panggilan telepon dengan Andre untuk menanyakan persiapannya.Dia menempelkan ponselnya ada telinga kanannya, dan tak beberapa lama panggilannya pun akhirnya diangkat oleh Andre." Bagaimana Andre?" tanya Hans dibalik telepon.Andre yang tengah berada di kantor dia pun saat ini sedang sibuk karena harus menyiapkan beberapa hal oleh Vania dan juga Hans dan di samping itu dia akan memberikan sebuah kejutan kepada mereka berdua."Aman bos." jawabnya.Dan Hans pun yang berada di balik telepon dia pun juga merasa sangat siap. " Oh ya nanti kamu suruh orang untuk datang ke restoran tersebut dan tolong abadikan momen tersebut ya, karena nanti akan kita upload di media sosial resmi perusahaan." ucap Hans.Andre pun mengiyakan apa yang diperintah. "Siap bos, aku akan menyuruh beberapa orang untuk segera meluncur ke sana." jawabnya.Dan Hans mematikan panggilan telepon tersebut.Lalu Hans mengatakan po
Last Updated: 2024-08-30
Chapter: Bab 146. Di usirSetelah sekian lama Vania negosiasi dengan berbagai akun yang telah memberikan komentar jelek atas karya yang dikeluarkan dari perusahaan Hans akhirnya vania menemukan hasil."Bagus sekarang di antara mereka sudah ada yang masuk perangkap ku, hanya tinggal beberapa saja." ucap Vania kepada Hans, lalu Vania pun mengalihkan pandangannya kepada Andre, "nanti aku akan mengabari kamu, kamu harus menyiapkan sedetail mungkin yang aku butuhkan." lanjut Vania.Andre yang mendengar itu dia pun mengganggukan kepalanya, Laki-laki tersebut menaati apa yang diperintahkan oleh bosnya, "oke siap bu, nanti aku akan urus. Kalau begitu aku keluar dulu ya." ucap Andre.Dan Andre pun keluar dari ruangan tersebut meninggalkan Vania dan Hans, dia keluar karena ingin mengurusi beberapa pekerjaan yang sudah menunggu dirinya.Hans dan Vania pun langsung melanjutkan pekerjaannya kembali.*****Di sisi lain rumah tangga dari bu Lita dan papa kandung dari Vania sudah tidak bisa diselamatkan lagi, semakin hari
Last Updated: 2024-08-30
Chapter: Bab 145. JebakanDan Andre yang mendengar itu dia pun langsung menganggukkan badannya, "baik bu." jawabnya kepada Vania.Dan Andre pun langsung keluar dari ruangan tersebut, kini tinggal Hans dan Vania yang berada di ruangan tersebut.Hans yang melihat Andre sudah keluar dia pun langsung beranjak dari tempat duduknya, lalu dia melangkahkan kakinya menuju pintu, dia sedang mengunci pintu tersebut supaya tidak ada orang yang bisa masuk.Membuat Vania yang tengah duduk melihat itu, dia pun langsung mendengus kesal, "gebrakan apa lagi yang dia lakukan?" tanyanya di dalam hati.Dan Hans pun kini melangkahkan kakinya mendekati Vania yang tengah duduk, lalu dia memeluknya dari belakang, laki-laki tersebut langsung mencium tengkuk leher dari Vania.Membuat Vania yang merasakan itu dia merasa kegelian, "ahhh sayang bisa gak jangan seperti ini." ucapannya kepada Hans.Dan Hans yang mendengar itu dia tak menghentikan kegiatannya justru dia melangsungkan kegiatannya secara lebih mendalam lagi. "Emang kenapa say
Last Updated: 2024-08-19
Chapter: Bab 144. Mencari jalan keluarSheilla yang mendengar itu dia pun terdiam, dia tak berani mengatakan sepatah kata pun.Membuat mamanya langsung beranjak dan mendekatinya, dia menatap anak kandungnya tersebut yang terlihat memiliki Tatapan yang kosong." Sheilla bicara kamu Sheilla, jawab pertanyaan mama, kenapa kamu tidak ngomong?" Tanyanya yang sedikit memaksa kepada Sheila.Sheila pun menatap mamanya dia menatap mamanya dengan pandangan yang sangat sayu.Lalu dia pun membuang pandangannya.Dia membuang pandangannya keluar arah jendela yang berada di dekatnya.Dan saat Sheilla terdiam membuat papa tirinya itu yang tak lain Papa kandung dari Vania menyela."Aku tahu kenapa kamu tidak mengatakan itu kepadaku, kamu takut kan kehadiran Vania membuat kamu tersaingi?" ucapnya yang sedikit bertanya kepada Sheila.Sheilla yang mendengar itu dia pun menundukkan pandangannya, Sebenarnya apa yang dikatakan oleh Papanya tersebut ada benarnya juga.Berbeda dengan Sheilla yang menerima dengan apa yang dikatakan oleh papa kandun
Last Updated: 2024-08-18
Chapter: Bab 143. Tambah stresDan saat itu juga amarahnya semakin memuncak laki-laki tersebut langsung melempar benda yang berada di sampingnya dan dia pun langsung mendorong meja yang terbuat dari kaca sehingga meja itu terjatuh dan pecah,Sheilla yang melihat itu dia langsung menutup kedua telinganya, dia merasa sedikit ketakutan melihat papanya yang begitu sangat ganas tersebut, ini adalah kali pertamanya dia melihat papanya yang begitu sangat marah terhadap mamanya,Membuat jantungnya berdetak begitu sangat cepat, dan dia pun menggeleng-gelengkan kepalanya dia tak menyangka dengan apa yang pernah dilihatnya saat ini.Dan dia pun menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya,"Sudah pa, sudah." teriak mamanya yang berusaha menghentikan amarah dari suaminya,Namun suaminya yang dari tadi berusaha sabar kini sudah tidak bisa dihentikan lagi, Membuat bu Lita langsung beranjak dari duduk ya, dan dia pun berusaha untuk meraih tangan dari suaminya tersebut namun saat dia berusaha meraih suaminya tak sengaja suamin
Last Updated: 2024-08-18