author-banner
SyasaRanni
SyasaRanni
Author

Novel-novel oleh SyasaRanni

KKN Di Desa Metanoia

KKN Di Desa Metanoia

Metanoia. Salah satu desa kecil tertinggal yang hanya dihuni kurang dari tiga puluh orang, wilayah terpencil yang berada jauh di pelosok kota dekat pesisir pantai. Desa yang memiliki akses amat terbatas dengan sinyal dan listrik, seringkali menjadi desa yang menarik untuk dipelajari pengamat budaya dan lahan pembelajaran untuk mahasiswa berbagai bidang, mengingat betapa tertinggalnya desa itu. Namun, kerasnya karakter sang kepala desa yang mendominasi. Membuat orang yang hendak berkunjung, harus membuat janji yang hampir selalu dibatalkan dan ditolak. Meski begitu, ada satu kelompok mahasiswa dari kampus swasta ternama yang diterima untuk KKN. Bukan tanpa alasan, kelompok itu diterima karena seorang wanita pemberontak dari desa.
Baca
Chapter: (125) Terima Kasih!
Bergegas tiga wanita itu memasuki area gedung sekolah, menerima jalan di antara banyaknya orang dalam satu tempat, agar mereka cepat berada pada posisinya yaitu di barisan terdepan, terutama Erina yang harus berada di tengah. Hitungan mundur dari sepuluh terdengar dari balik tirai, entah sosok yang berhitung. Namun hanya satu hal yang Erina tahu kini, bahwa dirinya telah memulai jalan hidup baru dengan pandangan yang menarik terhadap sosial.Tirai besar yang sengaja disewakan Dika untuk semakin meriahkan acara peresmian dan pembukaan sekolah gratis, terbuka lebar bersamaan dengan musik khas kebebasan dan konfeti ditembakan dari sisi kanan dan kiri. Melangkah maju orang-orang itu perlahan sampai pada garis yang telah ditentukan, sambutan kehangatan dan kemeriahan acara dengan puluhan anak-anak jalanan yang akan menjadi siswa, sangat menggambarkan betapa antusiasnya Dika mendukung jalan hidup yang Erina inginkan.Sampai pada momen Erina akan menyampaikan isi pikirannya, wanita itu melan
Terakhir Diperbarui: 2024-05-07
Chapter: (124) Menjelang Peresmian
Antusias masyarakat pada iklan yang hampir ada di setiap penjuru jalan kota dengan spanduk maupun baliho, imbauan untuk hadir yang banyak berseru di berbagai media sosial influenser dan artis, dan ajakan bergabung menjadi tenaga kepedulian dari berbagai komunitas kemanusiaan seolah menjadi penghias hidup masyarakat sebulan terakhir. Terutama sejak salah satu perusahaan besar pusat kota mengumumkan ikut andil dengan keberadaan sekolah gratis, dan pemerintah pada bidang pendidikan pun turut bersuara akan hal itu.'Ini berita lanjutan dari Erina yang pernah di penjara karena bantai satu desa, kan?''Dia aslinya orang baik dong kalau begitu?''Berarti benar dugaanku, orang-orang yang laporkan dia waktu itu cuma mau panjat sosial sama kejadiannya enam mahasiswa.''Kalau begini caranya sih, dia segera bebas dari status tahanan kota juga enggak masalah.''Bisa saja enggak sih ini cuma akal-akalan keluarganya, biar nama Erina jadi baik di mata masyarakat? Secara kan banyak saham perusahaan ya
Terakhir Diperbarui: 2024-05-06
Chapter: (123) Jenguk Vina
Berjalan cepat lima insan muda itu memasuki gedung, sedikit mengurangi kecepatan langkahnya demi ketenangan dalam area rumah sakit. Dari pada menggunakan lif, lebih memilih menggunakan anak tangga yang dirasa lebih menyenangkan.Hingga satu undakan anak tangga terakhir membuat mereka kini sudah berada di lantai empat, pemandangan pada lorong panjang dengan berbagai ruang rawat yang tertutup pintunya, dan sebuah meja besar setengah lingkaran menyambut di depan lif. Posisi anak tangga yang memang berada di samping meja resepsionis, dan fungsi lain untuk latihan berjalan bukan untuk kondisi darurat, membuat mereka merasa canggung saat berjumpa tatap dengan seorang perawat yang baru keluar lif."Kenapa enggak pakai lif saja?" tanyanya terdengar berbasa-basi."Iseng, hehe," jawab Erina cepat lalu terkekeh konyol, disambut kekehan ringan pula oleh tenaga kesehatan itu sebelum beranjak pergi."Sudah gue duga kalian pakai tangga," ucap seorang pria bersandar di dinding lorong, terlihat pintu
Terakhir Diperbarui: 2024-05-05
Chapter: (122) Keputusan Hidup Erina
"Aku mau urus bagianku, aku juga mau buat jalanku," ucap Erina tegas, menatap Dika dengan keyakinan yang terlihat jelas dari matanya."Yakin?" jawab Dika bertanya lagi terkait keputusan putrinya."Yakin," sambut Erina cepat, "kalau ayah kasih izin, aku mau buat banyak sekolah pinggir jalan. Aku mau semua orang jangan jadi kayak aku yang dulu, kalau bisa juga kita buka jasa pengecekan darah harga murah buat orang yang lagi cari keluarganya," lanjutnya membuat Dika sontak mengatup rapat bibir."Sekolah pinggir jalan itu kayak gimana maksudnya?" tanya Desry mengernyit bingung."Selama di kota, dari sebelum aku masuk penjara itu aku sering lihat anak-anak kayak Galih di pinggir jalan. Muka sama rambutnya acak-acakan, aku kira mereka enggak kepikiran buat belajar, jadi aku mau ajak mereka belajar," jawab Erina menuturkan alasan dan rencana keinginan dalam harapan."Kamu enggak mau buat jalan yang lain? Semua yang kamu sebutkan tadi, kemungkinan besar nanti bersifat gratis atau berbiaya mur
Terakhir Diperbarui: 2024-05-04
Chapter: (121) Pulang Ke Rumah
Putusan baru telah ditetapkan, tiga ketukan palu pun terdengar dengan kerasnya di ruang yang sunyi, hukuman sepuluh tahun yang sudah dijalankan lebih dari setengahnya mendapat keringanan secara resmi. Melewati lima tahun lebih di balik jeruji, di dalam satu bangunan yang sama, tanpa merasakan dan melihat perkembangan dunia secara langsung."Pakai ini, Kak," ucap seorang wanita berambut ikal menyodorkan topi dan masker hitam ke seorang wanita berbadan mungil, "sini biar aku bantu," katanya lagi memakaikan masker dan topi ke wanita di hadapannya kini.Erina Handayani, pelaku pembantaian di Desa Metanoia yang telah melaksanakan setengah dari tuntutan hukum, mendapat keringanan atas perilaku baik, denda nominal, dan jaminan sosial. Menyandang status sebagai tahanan kota, sekaligus putri pertama dari keluarga konglomerat, membuatnya sangat membutuhkan adaptasi.Bergegas cepat keluarga konglomerat dan beberapa insan yang pernah berstatus sebagai mahasiswa, tiga mobil hitam yang berada tepat
Terakhir Diperbarui: 2024-04-30
Chapter: (120) Berkunjung ke lapas
Bruk!Bruk!"Hwaaaaa ...." Tangan terangkat ke atas dengan bebas, merenggangkan badan sembari berjingkat dan menguap lebar, "wah, akhir pekan yang mantap setelah lima tahun," lanjutnya mengalihkan pandangan ke dua wanita lain yang baru menutup pintu mobil.Area parkir mobil di rumah tahanan jelas dikelilingi pagar duri, sebelum tembok tinggi menjulang dengan pecahan kaca berukuran sedang di atasnya, "memang selama lima tahun, tiap akhir pekan lo ngapain?""Tidur," jawab wanita berkulit tan itu dengan santainya, "ayo ah, entar kakak gue kelamaan tunggu kalian," lanjutnya bergegas mendahului lima insan yang hendak menjenguk sosok di balik jeruji.Setelah satu hari penuh sebelumnya digunakan untuk bernostalgia, untuk mengenang segala perjuangan pahit, untuk mengingat kembali segala hal mengerikan yang telah dilewati di lokasi KKN dulu, Desa Metanoia. Lokasi yang sebelumnya desa terpencil hampir terlupakan, kini beralih jadi pusat wisata air di pinggir kota dengan segala kelengkapan fasili
Terakhir Diperbarui: 2024-04-29
Gara-gara Teman, Rumah Tanggaku Berantakan

Gara-gara Teman, Rumah Tanggaku Berantakan

"Kamu mau pergi main lagi, Mas? Kapan kamu cari kerjanya?" Pertemanan memang menjadi racun namun juga bisa menjadi obat penawar, pertemanan dapat terus terjalin dengan komunikasi dan pertemuan yang rutin. Tetapi kini, bagaimana bila pertemanan yang merusak karir dan pernikahan karena pertemuan yang benar-benar rutin? Menjalin komunikasi dan menjaga hubungan pertemanan bukanlah suatu kejahatan, tapi bagaimana jika niat baik itu dimanfaatkan oleh seseorang yang memiliki obsesi?
Baca
Chapter: (168) Rumah Jessica
"Ya, sekarang aku tanya. Apa tanggung jawab kalian? Kalian bisa berbuat apa?" tukas seorang wanita bersetelan semi formal dengan blazer berwarna lilac, warna yang terlihat indah dan cocok berpadu bersama kulit putih bersihnya. Suara penuh penekanan yang sangat mengatakan betapa besar emosi ditahan, wajah memerah dan mata yang menatap tajam kian menegaskan situasi kini. Dua pihak berwajib yang mendampingi hanya terdiam, seraya tetap memegang tangan dari seorang pria dan seorang wanita yang kini tertunduk.Bergerak netra cokelat indah milik si wanita bersetelan semi formal itu, gerakan yang terhenti di perut membesar dari wanita yang ditahan polisi, "kehamilan yang tercipta di atas tangis seorang istri sah, kehamilan yang dibuat bersama hubungan hina, dan kehamilan yang aku harapkan segera tiada, agar bayi itu tidak lahir untuk jadi anak dari orang tua busuk seperti kalian," pungkasnya menatap tajam wanita lain yang terlihat merengut hendak menjawab, tapi terlihat enggan seorang pria be
Terakhir Diperbarui: 2025-06-18
Chapter: (167) Reaksi kehamilan
Bruk!Lemas.Kecewa.Marah.Perasaan yang sudah kacau, pikiran yang sudah berantakan, harus ditambah dari melihat hal menjijikkan yang menyakitkan, yang menusuk relung hati terdalam, menyayat semua luka yang belum kering karena banyak hal, dan menyiksa segala yang sudah lelah untuk sekadar hidup. Kaki tidak lagi mampu untuk menopang badan, pikiran tak lagi mampu untuk menahan beban, dan diri yang sudah lelah untuk sekadar tetap bernapas.Terengah napas wanita hamil itu menyaksikan segala yang tak pernah terbesit dalam pikiran wanita normal mana pun, menyesakkan dada, dan seolah mematikan fungsi otak. Sensasi setrum dan membekukan menjalar ke seluruh badan, berhenti dan berpusat di perut, sampai sekadar napas dengan perut pun sulit dan menyakitkan. Air mata tidak mampu menetes meski sudah menggenang di pelupuknya, menyakitkan kepala dan menciptakan penglihatan kabur dalam pandangan.Istri mana yang tidak hancur perasaannya, melihat suami berada di atas wanita lain tanpa sehelai benang
Terakhir Diperbarui: 2025-06-17
Chapter: (166) Ruang makan
Bergerak cepat Kalil keluar dari mobil dan mengamankannya ala kadar, karena sedikit-banyak percaya pada keamanan perumahan yang harus melewati tiga gapura pemeriksaan. Belum ada satu menit kaki itu berdiri di ambang pintu utama yang besar dan tinggi, sudah terdengar teriakan dari Jessica yang seperti melawan, "itu rumah tanggaku! Enggak usah ikut campur.""Ini nyawaku, berhak aku bertahan hidup dari suamimu yang memang punya rencana buat membunuhku!""Terus harus buat aku cerai dari suamiku? Lagi pula kamu masih hidup, enggak usah lebai," balas Jessica bersuara tinggi yang cepat membuat Kalil berlari masuk, mencari sumber suara yang kian tidak terkendali, "jangan jahat jadi manusia, bisa-bisanya berencana memisahkan bayi yang baru lahir dari ayahnya," lanjutnya penuh penekanan seraya mengelus perut."Kak," panggil Kalil di ambang batas ruang keluarga, "Rana terancam dan Rana enggak mau ada kejadian yang terulang, wajar dia begitu.""Justru kamu yang enggak wajar, Kak. Membiarkan orang
Terakhir Diperbarui: 2025-06-16
Chapter: (165) Teriakan Jessica
Terkatup rapat bibir Rana sembari meletakkan ponsel di meja makan dan menekan tanda pengeras, membiarkan suaminya mendengar segala percakapan nantinya. "Halo, Kirana," sambut suara yang cukup Rana kenal."Iya, kenapa, Pak?""Saya baru saja dapat laporan dari pihak berwajib, bahwa sore nanti terduga pelaku Tomi Uraga akan dibebaskan sambil menunggu proses ke meja hijau, mengingat masa penahanannya sudah melewati batas," ujar kuasa hukum itu tentu membuat Rana sontak menggertakkan gigi dengan kesal. "Dan saya juga dapat info tentang proses hukum, saudari Jessica malam tadi menarik laporannya untuk terduga pelaku Tomi Uraga, menyertai keterangan bahwa semua bisa diselesaikan dengan cara kekeluargaan.""Kekeluargaan?" tukas Rana terkejut.Kekeluargaan macam apa yang dimaksud Jessica? Setelah mendengar semua celoteh Tomi yang hampir menghabisi nyawa Rana, setelah melihat betapa besar dan panjangnya senjata tajam yang akan digunakan Tomi untuk menghabisi Rana, dan setelah semua perilaku Tom
Terakhir Diperbarui: 2025-06-13
Chapter: (164) Menarik laporan
Satu malam berlalu cukup lambat, membawa para penghuni bumi untuk melewati banyak hal dengan beragam perasaan. Ada yang harus bangun beberapa kali dari tidurnya yang tak tenang, ada yang terlelap begitu nyaman usai menjalani hari memuakkan, ada yang harus memaki diri sendiri kala rasa kantuk tak kunjung datang meski lelah fisik sudah menyiksa, ada yang menghabiskan malam dengan tangis maupun tawa, ada yang menuntaskan malam dengan kesadaran ala kadar, dan tentu ada pula yang harus menjalani malam dengan kesadaran penuh demi memenuhi tuntutan pekerjaan.Setiap manusia punya caranya sendiri untuk bertahan, dari berbagai masalah dan kekuatan mental yang berbeda. Terlepas dari semua yang telah dilalui, dan kejadian yang mungkin serupa, pada dasarnya manusia tetaplah makhluk yang kompleks dengan banyak perbedaan tak terhingga.Cahaya pagi meringsak masuk ke setiap ruang yang tertutup hingga yang tersembunyi, menyadarkan para penghuni bumi untuk kembali beraktivitas atau sekadar memberitahu
Terakhir Diperbarui: 2025-06-12
Chapter: (163) Rana dan Alkohol
"Ran," panggil Kalil lagi dengan kosongnya pandangan, terlihat jelas bahwa pria ini masih berada di bawah pengaruh alkohol. "Mohon ampun untuk masa laluku. Pantas enggak sih kalau aku mau tetap bersamamu setelah ini? Aku takut kehilanganmu."Musik bergema keras, teriakan banyak orang yang asyik dengan sajian musik dan gemerlap malam, tempat yang sebenarnya hanyalah tempat dengan musik, aneka minuman, dan permainan lampu yang tidak bisa dikatakan sangat spesial. Namun, tempat ini memiliki kebebasan dalam banyak hal yang sangat dirindukan banyak orang, kebebasan untuk berteriak, menangis, memaki, membuang tenaga dengan tarian, meluapkan perasaan maupun pikiran tanpa rasa malu, dan bebas untuk menjadi diri sendiri tanpa perlu khawatir pada tanggapan orang lain. Bukan berarti tempat ini berisikan semua yang dikenal atau sebaliknya, tapi tempat ini adalah tempat berkumpulnya orang-orang yang jadi diri sendiri, dan lelah dengan dunia tapi enggan untuk mati."Aku enggak pernah peduli dengan
Terakhir Diperbarui: 2025-06-11
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status