Metanoia. Salah satu desa kecil tertinggal yang hanya dihuni kurang dari tiga puluh orang, wilayah terpencil yang berada jauh di pelosok kota dekat pesisir pantai. Desa yang memiliki akses amat terbatas dengan sinyal dan listrik, seringkali menjadi desa yang menarik untuk dipelajari pengamat budaya dan lahan pembelajaran untuk mahasiswa berbagai bidang, mengingat betapa tertinggalnya desa itu. Namun, kerasnya karakter sang kepala desa yang mendominasi. Membuat orang yang hendak berkunjung, harus membuat janji yang hampir selalu dibatalkan dan ditolak. Meski begitu, ada satu kelompok mahasiswa dari kampus swasta ternama yang diterima untuk KKN. Bukan tanpa alasan, kelompok itu diterima karena seorang wanita pemberontak dari desa.
View MorePutusan baru telah ditetapkan, tiga ketukan palu pun terdengar dengan kerasnya di ruang yang sunyi, hukuman sepuluh tahun yang sudah dijalankan lebih dari setengahnya mendapat keringanan secara resmi. Melewati lima tahun lebih di balik jeruji, di dalam satu bangunan yang sama, tanpa merasakan dan melihat perkembangan dunia secara langsung."Pakai ini, Kak," ucap seorang wanita berambut ikal menyodorkan topi dan masker hitam ke seorang wanita berbadan mungil, "sini biar aku bantu," katanya lagi memakaikan masker dan topi ke wanita di hadapannya kini.Erina Handayani, pelaku pembantaian di Desa Metanoia yang telah melaksanakan setengah dari tuntutan hukum, mendapat keringanan atas perilaku baik, denda nominal, dan jaminan sosial. Menyandang status sebagai tahanan kota, sekaligus putri pertama dari keluarga konglomerat, membuatnya sangat membutuhkan adaptasi.Bergegas cepat keluarga konglomerat dan beberapa insan yang pernah berstatus sebagai mahasiswa, tiga mobil hitam yang berada tepat
Bruk!Bruk!"Hwaaaaa ...." Tangan terangkat ke atas dengan bebas, merenggangkan badan sembari berjingkat dan menguap lebar, "wah, akhir pekan yang mantap setelah lima tahun," lanjutnya mengalihkan pandangan ke dua wanita lain yang baru menutup pintu mobil.Area parkir mobil di rumah tahanan jelas dikelilingi pagar duri, sebelum tembok tinggi menjulang dengan pecahan kaca berukuran sedang di atasnya, "memang selama lima tahun, tiap akhir pekan lo ngapain?""Tidur," jawab wanita berkulit tan itu dengan santainya, "ayo ah, entar kakak gue kelamaan tunggu kalian," lanjutnya bergegas mendahului lima insan yang hendak menjenguk sosok di balik jeruji.Setelah satu hari penuh sebelumnya digunakan untuk bernostalgia, untuk mengenang segala perjuangan pahit, untuk mengingat kembali segala hal mengerikan yang telah dilewati di lokasi KKN dulu, Desa Metanoia. Lokasi yang sebelumnya desa terpencil hampir terlupakan, kini beralih jadi pusat wisata air di pinggir kota dengan segala kelengkapan fasili
[Tepat hari pengantaran Erina ke rumah tahanan]"Vina sudah sembuh?" tanya wanita bersetelan serba biru dengan nomor di dada kiri dan punggungnya, setelan yang diberikan pihak berwenang sebagai identitas selama menjalani masa hukuman."Sudah," jawab wanita muda yang jadi bagian dari mahasiswa KKN di Metanoia, "kenapa memangnya? Kok aku enggak ditanya?""Dia kelihatan lebih kasihan pas lihat mayatnya Pak Ujang," ucap wanita desa bernama Erina Handayani, wanita yang berusaha keras selama belasan tahun untuk keluar dari desa, tapi berakhir di balik jeruji besi, "kamu juga kelihatan baik kok, buat apa aku tanya?" lanjutnya terkekeh ringan.Meski kini dirinya sudah terima kenyataan, bahwa semua yang dilakukan pasti memiliki konsekuensi. Tapi dalam benak seorang Erina tetap tersisa pertanyaan yang tidak bisa diungkapkan, lantas kenapa Danang mati begitu saja dengan segala kejahatannya? Haruskah Erina semakin membenci Agus yang juga sudah mati di tangannya, karena Agus membunuh Danang?Namun
Jauh di pelosok dari pinggir kota, sebuah mobil berjalan lambat di jalan yang dilihatnya sudah lebih lebar sejak terakhir dilewati untuk pembukaan tempat wisata. Semak belukar liar di pinggir jalan kini sudah bersih, jalan rusak berbatu pun kini sudah berganti jadi beton, dan sepanjang jalan yang tiap malam mengalami kegelapan kini sudah dilengkapi lampu jalan setiap tiga meter.Usai kejadian menggemparkan yang membuat semua pihak terlibat dan merasa gelisah, perkembangan untuk setiap lokasi dilakukan dengan berbagai cara dan mengorbankan banyak materi. Mengadakan lampu jalan, memperbaiki jalan rusak, memperbaiki lampu jalan yang rusak, memberi akses listrik dan internet pada semua lokasi secara terbuka hingga dapat diakses semua orang, dan mengadakan jadwal rutin untuk pemeriksaan lokasi juga warga."Eh ... itu mau jadi perumahan ya?" tunjuk wanita hamil yang duduk tepat di samping kemudi."Mana?" tanya pria di balik kemudi yang menepikan kendaraan, "kelihatannya begitu," lanjutnya m
Tok ... tok ... tok.Napas lega yang bersahut dengan seruan tidak terima terdengar jelas, bersatu tidak padu dalam sidang keputusan perkara pembunuhan berencana. Senyum simpul diulum tipis oleh pemilik banyak cabang pusat sarana olahraga, senyum yang ditujukan pada kuasa hukum muda dari firma ternama di negeri.Setelah hampir satu tahun berlalu sejak mahasiswa berhasil keluar dari desa, setelah lima bulan sejak sidang perdana dimulai, setelah empat bulan sejak mahasiswa dinyatakan stabil secara psikologi, dan setelah dua bulan sejak Erina mengetahui keluarga kandungnya. Putusan perkara telah ditetapkan tanpa melewati aju banding, penetapan hukuman dengan berbagai pertimbangan atas masa lalu dan segala bentuk pelanggaran hukum yang terjadi di Metanoia, sepuluh tahun adalah angka untuk hukuman wanita cantik dari desa di pelosok pinggir kota."Pasti hakimnya dibayar sih ini, secara pelakunya kan anak orang kaya yang sudah lama hilang.""Hukum dibeli itu biasa, tapi ini soal nyawa. Tega ba
Serpihan beling dan pecahan kaca jatuh ke segala arah, menciptakan bunyi nyaring di tengah keheningan ruang hingga mengalihkan perhatian. Sontak menoleh dua insan di dekat brankar, napas terengah seorang wanita dengan wajah yang sudah basah akan air mata.Terdiam dalam kebisuan seorang wanita dengan tangan gemetar dan tangis, "Rin," lirihnya memanggil pelan."Bu," tukas Gadis bergegas menghampiri wanita itu, "diam dulu di sini sebentar, saya panggilkan bagian kebersihan," lanjutnya memegang pundak wanita berambut bondol itu."Eriana." Suara seorang pria terdengar jelas sesaat setelah Gadis menekan knop pintu, suara yang begitu tegas juga dalam untuk didengar.Sontak melangkah mundur Gadis ke balik pintu yang cepat terbuka lebar, terkatup rapat bibir jurnalis senior itu memandang wanita yang berada di antara pecahan kaca, "Ditta?" tukas pria dengan rambut yang sebagian sudah memiliki uban, "kenapa kamu nangis?" lanjutnya bertanya saat sang istri menunduk seraya meraung."Kamu sudah tah
"Ini isinya semua video yang pernah dialami Erina dan mahasiswa saat KKN, tolong ditampilkan nanti selama proses persidangan," kata seorang wanita menyodorkan sebuah 'flashdisk' ke seorang pria muda, pria yang bekerja di salah satu firma hukum ternama negeri."Apa mengandung kekerasan dan pelecehan?" Mengangguk wanita itu menjawabnya, "saya lihat dulu ya, enggak bisa semuanya saya serahkan begitu saja. Mengingat persidangan ini bersifat terbuka, ada kanal televisi swasta yang menayangkan secara langsung, dan kanal media sosial ikut menayangkannya juga.""Diatur saja," balas wanita itu sambil bersandar sofa, "sebisa mungkin Erina jangan sampai mendapat hukuman seumur hidup atau hukuman mati, gunakan itu sebagai permohonan, pertimbangan, bahan pengajuan banding, atau saat mendesak.""Bagaimana jika tidak bisa? Alibi dari pihak jaksa penuntut juga enggak kalah kuat, bahwa pembantaian yang Erina lakukan termasuk kategori terencana," ujar si pria muda membuat wanita berambut bondol itu ter
Pusat kota, dua kata yang jelas menggambarkan betapa strategisnya lokasi itu. Segala yang dibutuhkan dapat mudah dimiliki, semua yang diinginkan dapat mudah diperoleh, dan semua yang diharapkan dapat mudah dicapai.Berbeda dengan kehidupan di pinggir kota dan pedesaan yang cenderung damai asal ada sumber untuk bertahan hidup, kehidupan yang mengandalkan kebersamaan. Namun, semakin berbeda dengan kehidupan di pelosok pinggir kota yang menutup dirinya. Ego dan amarah adalah kunci bertahan hidup, dari segala pengintaian sesama manusia dan teror alam. "Dasar anak nakal! Enggak tahu diuntung kamu, kurang ajar!" teriak seorang wanita menghardik sesuatu yang tersandar di pohon kelapa.Hardik dengan segala teriakan amarah dapat didengar jelas orang sekitarnya, orang-orang yang semula merasa kasihan, namun kini menjadi kumpulan orang yang acuh tak acuh. Bukan telah menerima takdir bahwa teman mereka menjadi gila, tetapi telah berhasil membiasakan diri untuk tinggal satu lingkungan dengan wani
[20 tahun lalu, tepat hari diculiknya Erina]"Foto terakhir ya. Satu ... dua ... tiga!"Terdengar keras suara seorang pria menghitung maju sebagai aba-aba sebelum dirinya menekan tombol potret, tombol yang digunakan untuk mengambil sesi atau momen dalam suatu pemotretan. Suara tawa bayi menggemaskan memicu tawa orang-orang dewasa di sekitarnya, gelak tawa yang bersatu padu cukup menunjukkan betapa bahagianya keluarga kecil itu."Ah ... sudah selesai," kekeh seorang wanita muda cantik memeluk putri kecilnya yang berusia dua puluh tiga bulan, seorang bayi yang sudah lama ditunggu kehadirannya setelah lima tahun menikah.Foto keluarga sederhana yang dibuat, untuk memperingati hari seorang bayi kesayangan telah berhasil lepas dari ASI. Tiga bulan lamanya wanita cantik itu berusaha melepaskan si bayi dari ASI-nya demi menjaga kehamilan kedua yang tidak terencana, meski begitu keluarganya tidak menolak kehadiran calon adik untuk bayi mereka."Nama adiknya siapa, Bu?" tanya penata desain unt
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.