Share

113

Penulis: Zoya Dmitrovka
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-08 11:36:47

Aldebaran dan Zoya sampai di ruang tunggu VIP bersama sopir. Ruangan besar dinding bercat putih memiliki satu lukisan Monalisa yang menggantung di salah satu dinding. Belum lagi, lampu kristal di tengah ruangan menambah kesan mewah dan elegan.

"Ayo duduk di sana!"

Aldebaran menunjuk ke arah meja bulat panjang yang berada di tengah ruangan.

"Ya," sahut Zoya.

Zoya terlihat malas berbicara dengan Aldebaran.

"Silakan duduk, Nona!"

Aldebaran menarik kursi berukiran kuda yang sedang memekik sambil mengangkat kedua kaki depannya untuk Zoya.

Zoya langsung duduk. "Kells, kapan kamu mau beli cokelat hangat?"

"Sekarang," sahut Aldebaran tanpa beranjak dari kursinya.

"Kamu mau nyari sekarang, tapi nggak beranjak!"

"Terus?"

"Ya ...."

Aldebaran tahu, Zoya mulai kesal. Dia sangat menyukai kebiasaan barunya, menggoda Zoya.

Aldebaran tersenyum.

"Aku menyukai kesempurnaan. Seperti matahari yang terbenam," ujar Aldebaran sambil menatap Zoya.

"Hah? Tapi, di dunia ini nggak ada yang sempurna," sahut Zo
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • 2 Billion Dollars: Rahasia Cinta Bodyguard Tampan    126

    Perasaan cinta menyelimuti Aldebaran dan Zoya. Dua pasang manik mata berbinar antusias karena terikat perasaan ingin saling memiliki.Aldebaran menyentuh dagu Zoya yang masih duduk di pangkuannya.Aldebaran berkata, "Nona, kembalilah ke...."Zoya menempelkan jari telunjuk kanannya di bibir Aldebaran yang tebal."Sstt!" seru Zoya. "Kamu, inget? Kalo cuma ada kita berdua, panggil aku Zoya aja!"Aldebaran tersenyum jahil. "Tapi, kita belum sepakat, Nona.""Hah?! Kok bisa?!" Zoya sangat terkejut. Zoya mengerucutkan bibirnya dan berkata, "Kamu ... nggak tahu diri!""Aku kenapa?""Kamu mempermainkan perasaan aku. Kamu pura-pura tertembak. Sampai sekarang, kamu nggak minta maaf!"Zoya memelototi Aldebaran. Dia merasa dipermainkan olehnya. Tetapi, perasaan cintanya mulai tumbuh seiring kebersamaan mereka.Aldebaran meraih kedua tangan Zoya, lalu menciumnya. "Aku minta maaf, Zoya.""Jadi kapan, kamu mau minta maaf sama aku?" Zoya tak henti-hentinya memarahi Aldebaran. Tapi, pria itu justru t

  • 2 Billion Dollars: Rahasia Cinta Bodyguard Tampan    125

    Aldebaran meletakkan senjata api yang baru saja digunakan menembak Ron. Dia merasa menyesal. Tapi, inilah hidup!Jika Aldebaran tidak menembak musuh, maka dia sendiri yang akan mati di tangan musuh.Aldebaran menoleh ke arah Zoya sebentar."Kells, kenapa?" tanya Zoya.Zoya menghampiri Aldebaran yang lemah. Namun, Aldebaran enggan menjawab pertanyaan Zoya.El berlari menghampiri Aldebaran dan Zoya. "Tuan, kamu baik-baik aja? Saya udah memanggil tim medis ke sini!"Tap tap tap!Saat itu juga, terdengar suara derap langkah sekelompok orang memasuki area gudang tua. Semakin lama, suaranya semakin terdengar dekat. El segera pergi memastikannya."Apa itu tim medis yang kamu maksud, El?" tanya Zoya. "Suruh mereka ke sini lebih cepat!""Iya, Nona Zoya," jawab El.Datang seorang wanita mengenakan jas hitam dengan rambut panjang pirang yang dikuncir ekor kuda."Tuan El!" Dia tidak datang sendirian, melainkan bersama seorang wanita berambut pendekdengan pakaian sama."Cantik," puji Zoya keti

  • 2 Billion Dollars: Rahasia Cinta Bodyguard Tampan    124

    Suasana di dalam gudang tua semakin kacau setelah Aldebaran tertembak oleh Ron–si Red Devil. Felix dan anak buahnya mengejar Ezra yang mencoba melarikan diri. Mereka menyerang Ezra habis-habisan beserta parapengikutnya. Sementara Keenan dan Fernando berhasil ditaklukkan El. Kedua tangan dan kaki mereka terikat di dekat drum besar biru yang berisi minyak tanah dengan penjagaan ketat di bawah pimpinan Akbar–si Thanatos, anak buah El. Akbar selalu menghabisi nyawa lawan tanpa perasaan. Dia tidak segan-segan membakar jasad musuh yang telah berhasil dibunuhnya. Itulah mengapa, julukan Thanatos yang artinya Dewa Kematian Yunani sangat cocok melekat pada diri Akbar.Dua mata tua Keenan menatap Fernando tajam. "Fernando, Ayah melatih kamu segala macam ilmu beladiri dan cara menggunakan senjata untuk mengeluarkan kita dari situasi pelik gini. Seharusnya kamu nggak berdiam diri. Karena waktu terus berjalan, Nando!"Keenan lantas memaki anaknya, "Dasar bodoh!"Dengan kesal, Fernando menatap

  • 2 Billion Dollars: Rahasia Cinta Bodyguard Tampan    123

    Aldebaran mencoba menenangkan Zoya yang terpukul. Dia menarik tangan Zoya. Dia berkata, "Zoya, tenangkan dirimu! Apa Tuan Sultan harus kehilangan semua anaknya di tangan Ezra?" "Tapi Kak Manda Kakak kandungku," sahut Zoya sambil menangis. Zoya melihat darah Amanda tidak berhenti mengalir dari punggungnya. Aldebaran terus menarik tangan Zoya kuat-kuat. Mau tidak mau, Zoya hanya bisa pasrah mengikuti kemauan Aldebaran. "Aku tahu. Tapi nggak gini, Zoya. Kita berdua akan mati di tangan Ezra," kata Aldebaran. "Aku akan sangat menyesal di hadapan Manda kalo gagal jagain kamu. Ayo kita pergi dari sini! Anak buahku akan mengurus Manda." Zoya menghapus air mata. Akhirnya, dia melangkah pergi. Pikiran dan hatinya kacau akibat ulah Ezra yang brutal. Aldebaran menyadari ada yang tidak beres. Dia menoleh ke belakang dan melihat beberapa orang mengejar mereka. "Tuan, awas di belakang Anda!" teriak El memberitahu. El berlari menghampiri Aldebaran dan membantu menghajar para pengejar. A

  • 2 Billion Dollars: Rahasia Cinta Bodyguard Tampan    122

    Ezra memegangi Amanda yang selalu berusaha ingin meloloskan diri darinya. Dia mencengkeram bahu Amanda lebih kuat. Meskipun tubuhnya penuh luka, si pengkhianat keluarga Alexander itumasih mampu melanjutkan aksinya. Ezra memindahkan tangan kirinya. Dia mencengkeram leher Amanda sambilmenodongkan senjata api di kepalanya.Buk buk buk!Situasi terkini di gudang tua sangat kacau. Beberapa orang terluka dan sebagian lagi terus saling menyerang tanpa mengenal belas kasih. Seakan nyawa tidak berharga lagi, mereka menyerang membabi buta. Satu hal yang Aldebaran pelajari di sekolah militer yaitu menyerang atau mati!Suasana berubah menjadi sangat tegang. Ezra melakukan suatu hal yang tak terduga.Dor!Ezra melepaskan satu amunisi ke udara sebagai tanda tembakan peringatan. Dia ingin anak buah Aldebaran berhenti menyerang anak buahnya. Dia tau, tanda-tanda kekalahan mulai terlihat.Zoya memekik karena terkejut mendengar suara tembakan tersebut."Aargghh!"Aldebaran dengan cepat meraih memel

  • 2 Billion Dollars: Rahasia Cinta Bodyguard Tampan    121

    Keenan menatap Amanda dengan penuh kebencian. Wajahnya merah padam dengan kedua tangan mengepal. Amanda tidak mau kalah. Dia membalasnya. Meskipun Keenan sudah bekerja selama bertahun-tahun di keluarga Alexander, tetapi dia justru berkhianat."Saya kerja di keluarga kamu bahkan sebelum kamu dilahirkan, Nona Manda!" seru Keenan dengan bangga."Segitu bangganya kamu, hei pria bautanah!" teriak Amanda sambil membuang ludah ke lantai.Diam-diam Aldebaran tersenyum dan bangga dengan sikap Amanda. Amanda benar-benar berani!"Mulut pedas Amanda ternyata berguna di saat-saat kayak ini."Tak tak tak!Keenan berjalan cepat ke arah Amanda. Lalu, menjambaknya."Tuan Ezra, apa saya boleh menyiksa Gadis liar ini?""Jangankan disiksa, kamu tiduri pun pasti aku kasih izin," sahut Ezra. Ezra menurunkan senjata tajamnya dan menciumi kulit leher Zoya. "I love you, Zoya."Zoya berusaha mengelak. Tetapi tenaganya tetap kalah dengan Ezra."Berhenti!" teriak Amanda saat melihat Zoya berada di bawah anca

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status