2 Billion Dollars: Rahasia Cinta Bodyguard Tampan

2 Billion Dollars: Rahasia Cinta Bodyguard Tampan

last updateLast Updated : 2025-06-01
By:  Zoya DmitrovkaUpdated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
0 ratings. 0 reviews
107Chapters
1.4Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Abraham Malik, seorang sniper elit dari pasukan rahasia Indonesia. Dia menerima misi berbahaya: menghabisi seluruh keturunan keluarga Alexander demi hadiah 2 miliar dolar. Menyamar sebagai bodyguard, Abraham mendekati Nona ke-3 putri kesayangan Sultan Caraka Alexander. Namun di balik tugasnya yang mematikan, Abraham terjebak dalam dilema ketika perasaan cinta mulai tumbuh di antara mereka. IG: zoyaalicia_dmitrovka

View More

Chapter 1

1.

"Komandan ngapain manggil aku?"

Seorang pria berdiri di depan kantor sang komandan di pelatihan tembak, Surabaya. Dia memakai pakaian hitam lengkap dengan baret ungu di kepalanya.

Dia merapikan pakaian sebentar, lalu mengetuk pintunya.

"Masuk!"

Setelah mendengar sahutan dari dalam, dia segera membuka pintu. Dia melangkah masuk mendekati sang komandan yang berdiri membelakanginya.

Sang komandan berbalik. "Abraham Malik!" panggil Erick Sanjaya.

Abraham Malik, 21 tahun. Dia memiliki perawakan ideal sebagai syarat masuk ke sekolah militer. Tingginya 185 cm dan berat badan 65 kg.

Reflek, Abraham menjawab dengan lantang. "Siap, Komandan!" Dia menatap Erick. "Benarkah Anda memanggil saya?"

"Kamu sudah dua tahun mengikuti sekolah militer di sini. Kamu juga sudah mengikuti latihan pasukan khusus. Apa kamu puas dengan prestasi yang telah tercapai dalam satu tahun ini?"

"Maaf, Komandan. Meskipun saya mengikuti latihan pasukan khusus, tapi saya bergabung di pasukan ini baru satu tahun."

Abraham menjawab dengan yakin. Kedua matanya dipenuhi dengan ambisi.

"Jadi, saya masih harus terus melatih kemampuan saya," ujar Abraham kemudian.

Tatapan Erick penuh dengan tanda tanya. Abraham berusaha menerjemahkannya. Bagaimana pun juga, dia masih ingin belajar dan mencuri beberapa ilmu lagi sampai merasa puas.

"Hahaha ...."

Erick tertawa. Dia duduk di kursinya sambil melipat kedua tangan. Kemudian, dia membakar rokok.

"Untuk seorang pasukan khusus, ego kamu memang tinggi," kata Erick sambil menghisap rokoknya.

"Entah itu bisa dibilang ego atau rendah diri. Tapi yang saya tangkap dari cara kamu bersikap dan berbicara, kamu punya ego yang luar biasa dan nggak dimiliki oleh semua orang!" seru Erick kemudian.

"Terima kasih untuk pujian Anda, Komandan," sahut Malik.

Wajah rupawan dan rambut hitam dengan model khas tentara. Pandangan mata Abraham selalu tajam sama seperti pendengarannya.

"Kamu sudah lulus ujian untuk menjadi seorang sniper dengan nilai tertinggi. Kamu juga sudah diberikan kode nama. Saya rasa, kamu tahu!"

Seorang sniper harus menguasai latihan tempur dari berbagai medan darat, laut dan udara. Secara total, dia harus mahir latihan tempur, baik jarak dekat maupun jarak jauh. Tentunya, para sniper juga harus menguasai berbagai macam senjata, bahkan lima jenis senjata paling mematikan yang ada di dunia.

Selain serangkaian latihan fisik, Abraham telah melalui latihan menembak selama 50 jam. Hasilnya, dia meraih poin tertinggi diantara teman-temannya.

"Ya, saya sudah tahu," jawab Malik dengan pembawaan yang tenang.

Erick masih berniat ingin bertanya. Jadi, dia tidak segan-segan memberikan pertanyaan kepada Abraham.

"Tapi, apa kamu tahu? Tiga hal paling utama untuk menjadi seorang sniper?"

Abraham mengangguk. "Kesabaran, cara mengatur pernapasan dan tahan mental."

Benar! Semua jawaban Abraham benar. Karena menurut penelitian, tujuh dari sepuluh orang sniper mengalami gangguan jiwa.

"Lalu, hal apa yang sangat diharamkan oleh pasukan kita?" tanya Erick lagi.

"Membongkar identitas," jawab Abraham, cepat.

Dengan IQ di atas rata-rata, Abraham mampu menjawab berbagai pertanyaan dengan mudah dan tepat. Tidak hanya itu, Abraham selalu tepat menghitung kecepatan dan arah angin di manapun dia berada.

"Sekarang, kamu sudah resmi menjadi tentara bayaran sesuai keinginanmu. Ingat, akan ada seorang broker yang menghubungi kamu untuk memberitahu tugas pertama dan tugas-tugas selanjutnya!"

Menjadi bagian dari salah satu pasukan elit di negaranya sendiri adalah cita-cita Abraham sejak remaja. Sekarang, dia telah sukses meraihnya, bukan?

"Siap, Komandan!"

Tegas dan lugas. Suara Abraham memiliki cirinya tersendiri. Erick memang sangat menyukainya.

Begitu juga dengan teman seperjuangan Abraham. Mereka merasa, Abraham pantas mendapatkan julukan ataupun pujian. Karena semua yang dimiliki oleh sniper melekat pada dirinya.

"Bagus. Pergilah, The King!" perintah Erick. Dia memasukkan kedua tangan ke saku celana.

Abraham yang semula ingin melangkah pergi, mengurungkan niatnya. Dia terkejut saat Erick memanggilnya dengan kode nama baru.

Abraham berbalik dan menatap Erick. Kemudian berkata, "Terima kasih, Komandan."

The King, kode nama yang disematkan pada Abraham. Karena kemampuan menembak dan berkamuflase yang dia miliki begitu hebat.

Sesuai perintah Erick, Abraham keluar dari kantor dengan membawa beberapa dokumen yang berisi identitas barunya. Karena dia tidak lagi memakai nama Abraham Malik.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
107 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status