Share

VSYCHO (The Dark Lust) Indonesia
VSYCHO (The Dark Lust) Indonesia
Penulis: Jihanna Yvonne

Prolog

MATI.

Seharusnya saat ini aku sudah mengalaminya karena eksekusi yang telah dijatuhkan padaku beberapa hari yang lalu.

Namun, entah kenapa justru aku masih berada di sini, masih bernapas, dan berada di sebuah ruangan serba putih dengan beberapa selang-selang bening yang menempel di tubuhku.

Tak jauh dari tempatku berada, ada seseorang yang duduk dengan mata yang tak lepas dari beberapa layar LED transparan di sekitarnya. Dari siluet belakang, aku bisa mengetahui dengan mudah jika dia adalah seorang perempuan.

Siapa dia? Dan di mana aku berada?

"Lari! Cepat lari! Di sini ada bom! Tinggalkan kapal! Cepat! Cepat!"

"Ahk!" erangku ketika sebuah ingatan samar merasuk ke dalam ingatan. Kepalaku berdenyut nyeri karena hal itu.

Apa yang sebenarnya telah terjadi?!

"Kau sudah bangun?"

Menoleh ke arah sumber suara, kini aku mendapati perempuan yang tadi sibuk dengan layar LED transparannya kini tengah menatapku. Dari wajah tegas yang ia miliki saat ini, ia terlihat sedikit angkuh di mataku.

"Siapa kau? Dan di mana ini?" aku bertanya sembari mengamati ruangan yang hanya ada ranjang, dia, layar LED transparan yang masih menyala dan ... aku. Juga alat-alat medis di sekitar. Setelah kupikir-pikir, ruangan ini menyerupai ruang dalam rumah sakit. Tapi aku tau jika aku tidak mungkin ada di tempat itu.

"Yang jelas kau berada di tempat yang aman." Seolah bisa membaca pikiranku, perempuan asing tersebut menjelaskan. "Dan satu hal lagi, aku baru saja selesai mengatur soal kapal dan juga status kematianmu."

"Apa maksudmu?" seruku bertanya sembari meliriknya tajam.

Hell, apa dia bercanda?! Aku jelas masih hidup! Kenapa dia butuh memalsukan kematianku?

Beralih pada salah satu LED transparannya yang masih menyala, perempuan itu menekan sebuah tombol pencarian berita terbaru. Lalu muncullah beberapa tulisan berita dari media-media ternama dalam negeri.

"Vaea Ernestine, tersangka pembunuhan belasan guru di Surabaya, Jawa Timur, Indonesia, pada hari pengesahan dan pelantikan 10 April 2175. Ditangkap dan dituduh memiliki kelainan mental atau disorder yang membuat si pelaku tak menyangkal kalau itu adalah kesalahannya. Rencananya, Vaea akan dieksekusi di pulau Bangka Belitung pada 13 Juni 2176, tetapi kapal tersebut meledak di tengah perjalanan dan sang tersangka hilang ... ," ia melirik ke arahku sebelum melanjutkan ucapannya, " ... dan diduga tewas."

Sembari menyeringai tipis, perempuan berambut blonde dan memiliki iris mata biru itu melipat kedua tangan ke depan dada. Ia lalu maju tiga langkah lebih dekat padaku. "Itu kau, 'kan?" tanyanya memastikan.

Aku menatapnya dalam diam, tak segera menjawab. Selain karena kepalaku masih sedikit nyeri, aku pun masih menerka-nerka maksud dan tujuan perempuan di depanku. Di dunia ini, aku tidak mempercayai siapapun kecuali diriku sendiri.

"Jika kau mau ... Vaea, aku bisa mengijinkanmu tinggal di sini dengan hobi gilamu, dalam tanda kutip, bermain dengan nyawa para manusia," sambungnya lagi sembari tersenyum penuh arti. "Itu 'kan yang kau suka?"

Lalu aku pun langsung tau jika ada sesuatu yang mungkin dia inginkan dariku.

Persetan! Tawaran perempuan asing ini terlalu menggiurkan untuk ditolak.

Seolah tau jika aku tidak mungkin menolak, ia tersenyum. Mengulurkan tangan kanannya padaku sembari berkata,

"Kurasa kerjasama antara seorang hacker dan psycopath tidaklah buruk."

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status