Setelah pulang dari Desa Tengkorak untuk mengurus pasien yang merupakan seorang manusia serigala, Malika mulai mengalami kejadian yang berada di luar nalar. Para pasien yang Malika tangani, kerasukan dan tersadar di saat operasi sedang berlangsung. Malika yang merasa ini semua karena berawal dari Desa Tengkorak didatangi nenek Sumitra yang membongkar sebuah kisah kutukan 100 tahun lalu. Sang anak, Sumelika, tak mau kutukan itu menimpa sang Ibu. Ia tak tinggal diam. Sumelika datang ke masa lampau bagaimanapun caranya untuk mengubah sebuah kutukan menjadi anugerah. Tak mudah, Sumelika harus menerima berbagai tantangan dari 3 siluman sakti pengincar darah dan tulang sumsum Sumelika sampai siksaan dari keluarganya yang gila harta di masa lampau. Akankah Sumelika berhasil dalam misinya untuk memperbaiki masa lalu?
View MoreDi suatu malam yang gelap gulita, hujan turun dengan cukup deras, disertai hembusan angin puting beliung yang membuat pepohonan roboh dalam satu kali hembusan. Petir menggelegar di mana-mana, bagaikan alam sedang murka dengan perbuatan para manusia yang keji. Gumpalan darah mengalir di aliran sungai yang berada di sebuah hutan. Dari hutan itu pula, seorang wanita paruh baya berlari ketakutan bagaikan dikejar oleh setan, atau jangan-jangan dirinya malah dikejar oleh setan tetapi berwajah manusia. Wanita itu terus berlari seraya membawa bayi hidup yang terbungkus kain kafan tipis.
Kebaya yang ia pakai basah kuyup, kepalanya penuh akan darah segar bagaikan sudah terkena pukulan, kakinya tertusuk-tusuk beling yang berserakan di hutan. Tetapi, ia tak memperdulikan dirinya basah kuyup, tak memperdulikan juga rasa sakit yang sampai berdarah-darah, dirinya hanya berlari, berlari dan terus berlari. Hingga akhirnya ia menemukan sebuah panti asuhan yang sangat sepi. Wanita tersebut berhenti, lalu dengan penuh kesedihan yang mendalam, dirinya menaruh bayi yang terbalut dengan kain kafan seadanya di depan pintu panti asuhan.
"Anakku, maafkan Ibumu ini, Nak! Hiks-hiks-hiks, Ibu terpaksa membuangmu ke panti asuhan. Ibu tak tega jikalau dirimu harus merasakan pahitnya menjadi golongan kami sejak kecil, Ibu tak tega membiarkan masa selama 35 tahunmu sia-sia dan tak mempunyai masa depan. Sekali lagi, maafkan Ibu, Nak. Mungkin Ibu akan dijuluki Ibu terkejam oleh dunia karena telah membuangmu di saat kau masih bayi, tetapi Ibu tak peduli! Ibu hanya ingin kau hidup seperti manusia layak pada umumnya. Ibu pergi, Nak. Namamu sudah Ibu selipkan di kain kafan ini, semoga kau bisa menjadi orang yang sukses di dunia dan akhirat, aamiin. Ibu pergi, Nak!" ucapnya yang air matanya menetes di wajah sang putri tercinta.
Sebelum pergi, wanita tersebut mencium kening anaknya.
Tangisan menyelimuti wanita tersebut, kemudian wanita itu pergi, meninggalkan bayi yang mungkin itu adalah anaknya. Ia pun berlari lagi. Entah kemana ia akan pergi. Dari jendela panti asuhan tersebut, seorang anak lelaki yang bernama Galang melihat kejadian itu sedari tadi.
Di saat wanita itu meninggalkan anaknya, Galang melihat wanita tersebut berubah wujud menjadi manusia serigala yang penuh dengan borok yang terus-menerus memuncratkan darah. Kemudian, wanita itu mengaung dengan cukup keras. Semakin keras raungannya, semakin bertambah pula kecepatan berlarinya. Sewaktu tahu bahwa ia telah menjadi manusia serigala, dia berlari dengan empat kakinya. Karena takut, Galang menceritakan semua ini kepada Bu Aminah, selaku pengurus sekaligus pemilik panti asuhan.
"Hah? Beneran kamu, Nak?" Bu Aminah kurang yakin dengan ucapan Galang, karena Galang hanya anak kecil dan bisa saja mengada-ngada, Bu Aminah mengira Galang hanya bermimpi karena terlalu sering menonton kartun bertemakan serigala.
"Bukan mimpi kan, Nak?" tanya Bu Aminah, yang hanya memastikan perkataan Galang.
"Bukan, Bu. Galang lihat pake mata Galang sendiri kok tadi." Jawabnya, sangat menyakinkan dan serius.
"Apa Ibu enggak dengar tadi ada raungan serigala?"
"Dengar sih, Nak. Tapi Ibu kira, itu suara dari televisi ruangan panti." Jawabnya, menebak.
"Bayi itu masih ada di luar?" tanya Bu Aminah, lagi.
"Masih, Bu. Sekarang bayi itu kayanya masih ada di depan panti."
"Yasudah, ayo kita periksa." Karena merasa perkataan Galang sangat menyakinkan, Bu Aminah pun memeriksa ke tempat yang di mana manusia serigala tadi menyimpan anaknya.
Bu Aminah membuka pintu panti asuhan, dan ucapan Galang ternyata benar. Bayi itu berada di depan pintu panti asuhan tengah menangis kedinginan. Bu Aminah melihat bayi tersebut dibalut dengan kain kafan putih dan bayi yang ditemukan masih sangat kecil, sepertinya bayi yang ditinggalkan perempuan tadi baru saja lahir dalam waktu beberapa hari terakhir. Cepat-cepat Bu Aminah membawa bayi itu ke dalam untuk merawatnya, sebelum bayi yang telah diamanahkan kepada Bu Aminah tewas kedinginan.
Sementara itu, wanita tadi telah menjadi seorang manusia serigala yang sangat mengerikan. Mulutnya panjang, matanya merah, dan badannya dipenuhi borok. Manusia serigala itu mengaung di atas tebing, lolongannya membuat siapa saja ketakutan termasuk Bu Aminah dan Galang yang mendengarnya di panti asuhan.
"Nak, apa manusia serigala yang kamu lihat tadi ... benar Ibu dari anak ini?" tanya Bu Aminah.
"Iya, Bu. Ibu tadi nyebut-nyebut dirinya sendiri dengan sebutan Ibu, jadi Galang yakin sekali kalau manusia serigala tadi adalah Ibu dari anak ini." Jelas Galang.
Bu Aminah pun mengganti kain kafan yang membungkus bayi tadi dengan selimut, akan tetapi di saat Bu Aminah akan mengganti kain kafannya, surat kecil tak sengaja terjatuh dari kain kafan yang membungkus bayi terbuang itu. Bu Aminah membuka surat tersebut, lalu membacanya. Setelah Bu Aminah membacanya, Bu Aminah langsung menangis haru.
"Astaga, ternyata ini a-alasannya?"
"Sungguh Ibu dari anak ini sangat malang, semoga saja suatu saat Ibu tadi bisa mendapatkan kebahagiaan, aamiin." Batin Bu Aminah.
Entah apa yang dibaca oleh Bu Aminah sehingga setelah membacanya, Bu Aminah malah menangis, mengeluarkan ribuan air mata. Tetapi, apapun itu, mungkin manusia serigala tadi menuliskan alasan membuang bayi tersebut ke panti asuhan. Alasan yang penuh penderitaan, dan yang hanya bisa dirasakan oleh sebagian Ibu yang malang di dunia.
"Bu, saya akan merawat anak ini seperti anak kandung saya sendiri, dan nanti saya akan menyuruhnya ke kota setelah dirinya remaja, hiks-hiks-hiks."
Di tebing, wanita yang membuang anaknya ke panti asuhan, sudah menjadi manusia serigala seutuhnya. Ia membabi buta dengan menerkam binatang seperti kerbau di dalam hutan tersebut. Tak tahu alasan mengapa wanita malang itu bisa menjadi serigala, apa mungkin karena dia sudah melakukan hal yang melenceng dari jalan kebenaran? Ataukah dirinya sudah terkena sebuah kutukan?
"Semoga di masa depan, akan ada generasiku yang bisa memperbaiki masa lalu sehingga aku tak akan menjadi manusia serigala terkutuk seperti ini, huarghhh! Aku akan menunggunya, aku akan menunggunya! Harghhh!" teriak manusia serigala, sebari menyantap seekor sapi yang bersimbah darah di sebuah kandang.
Samar-samar terlihat sesosok kuntilanak memakai pakaian hitam sedang memperhatikan manusia serigala itu, "memang akan ada! Tunggulah sampai masanya tiba, hihihihihi." Setelahnya, kuntilanak itu menghilang meninggalkan manusia serigala.
Di sebuah desa, seorang perempuan berumur 48 tahun sedang mengintip keadaan di luar dari jendela rumah gubuknya, tampak dandanannya bagaikan seorang dukun beranak. Perempuan tersebut sangat panik sekaligus khawatir, bagaikan tengah bersembunyi dari seseorang.
"Bayi yang merupakan generasi ke-6 sudah diselamatkan, semoga saja para manusia serigala generasi sebelumnya cepat mati sebelum mereka menemukan bayi generasi ke-6 yang tak berdosa itu. Jika mereka sampai menemukannya, maka masa depan bayi itu akan suram dan umurnya akan sia-sia karena hanya meratapi ketakutan di sepanjang kehidupannya."
Entah apa yang ia bicarakan, penuh pertanyaan dan juga teka-teki yang sangat membingungkan. Tiba-tiba ia mendengar suara pecahan sesuatu di dapur, ia memeriksanya. Ternyata yang pecah adalah kendi yang berisi ari-ari bayi tadi. Darah yang berwarna biru terburai kemana-mana, bau borok tercium menyengat dari darah tersebut. Kendi itu dipecahkan oleh manusia serigala yang sudah sangat tua, tetapi sangat mengerikan.
"Boleh kalian menyelamatkannya, tetapi di umur 35 tahun, takdir dan kutukan akan menjadikannya sama sepertiku, huahahahaha." Ucapnya, sambil memakan ari-ari bayi yang merupakan keturunannya itu.
Setelah manusia serigala tua menyantap ari-ari bayi, ia pun kejang-kejang, bulunya rontok, perlahan-lahan tak mempunyai bulu, dan berubah ke wujud manusia yang sangking mengerikannya, sampai tak bisa dideskripsikan. Dia mati. Takut, perempuan itu pun keluar dari rumahnya sendiri.
Ini adalah awal dari sebuah kisah yang baru saja akan dimulai. Suatu kisah tentang sebuah kutukan yang penawarnya hanyalah ... KEMBALI KE MASA LALU.
Keesokan harinya, Sumelika melihat hari ini yang begitu cerah, nampaknya ia akan pulang ke masa depan hari ini juga. Setelah sholat tahajud, Sumelika membereskan barang-barangnya dan dimasukan ke dalam tas ransel. Sudah begitu banyak yang kenangan yang terukir di masa lampau, banyak pembelajaran yang ia dapatkan dari kedatangannya kemari. Sumelika belajar bahwasanya kita harus berhati-hati dalam segala perbuatan, karena siapa tahu perbuatan biadab yang sekarang kita lakukan akan menjadi sebuah kutukan yang menimpa generasi yang akan datang. Sumelika juga belajar, bahwa kita harus senantiasa bersyukur dengan apa yang kita miliki sekarang. Dengan tak ada teknologi, membuatnya susah melakukan apapun tapi dengan mudahnya orang di zaman dulu bisa hidup tanpa adanya teknologi.Sumelika sangat berat pergi dari Desa Tengkorak, dia harus rela berpisah dengan bu Iis, Romi sampai Rindu. Ketiga orang itu benar-benar membantu dirinya di masa lampau sampai semua misinya berhasil, wal
Kebahagiaan merundungi Sumelika dan semua kawan-kawannya, tak sangka akhirnya misi yang selama ini mereka perjuangkan untuk menghentikan kutukan di masa lalu ternyata berhasil. Saudara-saudara Tono menyesal karena telah mengikuti apapun yang dikatakan oleh Tono, padahal sudah jelas Tono sesat dan perbuatannya sangat merugikan."Maafkan kami ya, Sumelika, Hamalia ... kami dari kecil sudah dididik oleh kak Tono sampai-sampai kami tak tahu yang mana yang benar dan mana yang salah, bahkan kami sangat gila dengan harta dan kekayaan duniawi yang fana." Johan selaku perwakilan dari saudara-saudara Tono meminta maaf ke hadapan Sumelika dan yang lainnya."Iya, tidak apa-apa, Pak. Yang penting kutukan dari ratu serigala sudah berhasil dihentikan, mulai hari ini tak ada lagi kutukan yang akan menimpa keturunan berikut-berikutnya. Dan pastinya pun semuanya normal, mudah-mudahan seperti ini terus. Oh iya, Pak, saya berpesan supaya berhati-hati dalam berperilaku karena j
Saat Tono akan melepaskan peluru dari senapan, tiba-tiba ..."Tonoooo!!!" terdengar suara teriakan seorang perempuan dengan nada yang sangat tinggi, suara perempuan itu terdegar serak sekaligus berganda-ganda, suaranya ini berbeda dari siluman yang biasa ditemui di misi petualangan Sumelika kemarin, suaranya memiliki 10 kali lipat yang membuat seseorang yang mendengarnya bergidik ketakutan.Datanglah sesosok perempuan cantik bergaun hitam yang menggunakan mahkota serigala, dia datang bersama dengan 2 manusia serigala berwarna ungu yang membawa tameng dan pedang. Dia adalah Ratu Iravati, ratunya para serigala."Kurang ngajar!"Sreet!Ratu Iravati mencakar wajah Tono sampai wajah Tono berdarah, ia membalas Tono atas perilaku tak pantas yang dilakukan oleh Tono kepada para serigala-serigala di hutan kawasan Desa Tengkorak, ditambah lagi Tono sudah mencuri harta karun milik kerajaan serigala, Ratu Iravati sangat marah dan sangat murka kepada Tono
Tono membuka pintu goa emas serigala, seketika dari dalam keluarlah cahaya yang terpancar dari emas, permata dan berlian. Cahayanya begitu terang sampai-sampai menerangi hutan Desa Tengkorak, Tono tersenyum licik, ia sebentar lagi akan mendapatkan tujuannya yang selama ini ia incar. Tono memandangi semua harta karun yang ada di sana, dalam hatinya ia ingin membawa semua harta karun itu ke gudang emasnya. "Hahaha! Akhirnya, saya bisa mendapatkan tujuan saya yang sudah saya pendam selama bertahun-tahun! Hahaha! Sekarang tak ada lagi yang mampu menghalangi jalan saya lagi, tak ada yang mampu menghalangi jalan saya untuk menjadi orang yang paling kaya raya! Hahaha!"Mendengar Tono yang mengatakan hal-hal yang tak pantas, serigala-serigala penjaga goa emas serigala berdatangan dari dalam goa itu, mereka semua menyerang Tono dan juga semua saudara-saudaranya. Tono punya segala cara untuk menghalau badai yang menerpa dirinya sewaktu-waktu, sewaktu di alam naaglok Tono
DOOORRRR!Suara tembakan terlepas dari senapan. Suaranya terdengar dan bergema di telinga, mereka semua kaget tapi mereka berusaha untuk tenang dan tidak panik. Mereka tetap bersembunyi tanpa mengeluarkan suara sedikitpun. Ternyata oh ternyata sumber suara itu berasal dari senapan besar milik Tono dan para saudara-saudaranya yang sudah tiba di goa emas serigala, mereka semua datang dengan menggunakan baju besi dan membawa banyak sekali senjata dimulai dari sniper, senapan besar, pedang, samurai, pisau dan benda-benda tajam yang lainnya. Mereka melakukan ini demi bisa mendapatkan harta karun manusia serigala yang tersimpan di goa emas serigala."Itu Kak Tono!" ucap Hamalia memberitahukan soal kedatangan Tono kepada Sumelika dan yang lainnya.Mereka semua bersiap untuk membuat Tono dan semua saudara-saudaranya terkepung.Sesuai dengan aba-aba dari Sumelika mereka semua pun pergi mengepung Tono dari segala arah sampai-sampai Tono lagi semua
Keesokan harinya, pagi baru yang sangat ceria menyambut Desa Tengkorak. Pagi itu entah mengapa Sumalika sangat senang dan bersemangat tapi di hati terdalamnya ia merasakan ketakutan seperti ada sesuatu yang besar akan terjadi dalam waktu yang sangat dekat. Tak hanya perasaan takut, Sumelika pun merasakan cemas dan gelisah. Ia sepertinya akan berpisah jauh dari orang-orang yang ia kenal di masa lampau, seperti dengan Rindu, Romi, bu Iis, Hamalia, Bani sampai abang-abang tukang nasi goreng yang biasanya menjadi andalannya untuk menambah nafsu makan di masa lampau.Setelah sarapan, mendadak Sumelika dikejutkan dengan kedatangan Hamalia dan Bani, mereka berdua baru saja pulang dari rumah setelah kemarin. Saat mereka sampai, mereka berdua langsung mencari-cari keberadaan Sumelika. Sumelika yang mengetahuinya langsung menemui Hamalia dan Bani."Sumelika! Gawat, Mell!" ucap Hamalia, dengan nada penuh ketakutan dan kepanikan yang luar biasa."Ada apa i
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments