Share

Episode 3

Dodi POV.

Sepulang dari rumah Pak Ahmad, aku senyum-senyum sendiri mengingat jawaban Luna yang setuju menikah denganku. Wajahnya terlihat polos sekali seperti anak-anak. Ya, memang Luna itu masih belia, tapi aku jatuh cinta padanya dan aku ingin segera menikahinya.

Semua persiapan pernikahan sudah selesai, tinggal saatnya menunggu hari esok. Aku sangat senang sekali, akhirnya sebenar lagi aku akan menyandang status sebagai suami.

Hari pernikahkan pun telah tiba. Tidak menyangka,hari ini aku akan menikah dengan gadis cantik seperti Luna. Hati hatiku berdetak kencang saat berjabat tangan dengan Pak Ahmad, mengucapkan kata-kata yang sangat sakral yaitu ijab qobul.

Setelah para saksi dan tamu undangan mengucapkan 'sah' hatiku lega sekali. Akhirnya mulai detik ini aku sudah menjadi suami.

Ku lihat Luna berjalan menghampiriku. Dia memakai kebaya putih dan hijab ditambah make up yang tidak terlalu tebal. Aku terhipnotis dengan penampilannya hari ini, dia cantik sekali. Karena, Luna biasa tidak memakai make up saja sudah cantik apalagi ditambah pakai make up.

Luna mencium punggung tanganku sebagai tanda penghormatan dia kepada aku, suaminya. Lalu, akupun mencium keningnya beberapa detik.

Rasanya aku bahagia sekali. Hari ini adalah hari yang paling bahagia yang pernah aku alami seumur hidup. Ku lihat Lunapun juga tersenyum bahagia saat menyalami tamu yang memberi selamat.

Luna POV

Alhamdulillah, acaranya selesai juga. Kakiku pegal sekali berdiri menyalami tamu. Terkadang duduk sebentar terus ada tamu yang datang lagi. Begitu terus sampai malam tiba.

Saat aku sudah resmi menjadi istri dari suamiku, ku lihat mata bapak yang meneteskan air mata. Bapak terharu bahagia melihat anak perempuan satu-satunya menikah. Melihat pemandangan itu,akupun tak kuasa membendung air mata yang sudah mendesak ingin keluar.

Bapak adalah bapak yang terbaik sedunia untukku. Beliau selalu mengajarkan agama kepadaku. Sewaktu aku pertama kali haid, beliau langsung memberitahuku dan memerintahkanku untuk memakai hijab.

***

Aku masuk ke dalam kamar suamiku. Kami hanya berdua di dalam kamar. Aku malu kalau harus melepaskan pakaianku di depannya,tapi aku sudah tidak tahan lagi ingin melepas gaun yang ku pakai.

"Luna, ayo lepas gaunnya lalu mandi." Seru suamiku dengan lembut.

"Iya." Jawabku bingung karena dia terus berada di hadapanku.

"Kamu bisa ganti baju di kamar mandi. Itu kamar mandinya." Suamiku memberitahu letak kamar mandi di kamarnya. Kenapa dia enggak ngasih tahu dari tadi kalau kamar mandinya ada di situ. Badanku sudah lengket sekali ingin mandi.

Akupun bergegas ke kamar mandi dan mandi, rasanya segar sekali badanku. Setelah mandi,aku memakai baju tidur lengan panjang dan memakai hijab juga. Entah kenapa aku malu kalau dia melihat bagian dari tubuhku yang biasa tidak terlihat.

Dodi POV

Istriku sedang mandi, akupun memutuskan untuk mandi di kamar mandi yang ada di dapur. Setelah selesai mandi, aku kembali ke kamar dan ternyata istriku belum selesai juga mandinya. Aku menunggunya sambil rebahan di kasur dan membalas chat dari teman-temanku yang memberi selamat.

Karena aku terlalu asyik membalas chat teman-temanku, aku tidak sadar kalau Luna ternyata sudah memejamkan matanya. Aku tidak melihat dia keluar dari kamar mandi. Tiba-tiba dia sudah ada di kasur dan tertidur.

Aku sedikit tertawa melihat istriku yang masih mengenakan hijab. Akhirnya aku coba untuk melepaskan hijabnya dengan hati-hati agar dia tidak terbangun.

"Eh! Mau ngapain?" Istriku terbangun dan kaget karena aku ingin melepas hijabnya.

"Sayang, hijabnya dilepas saja." Ucapku dengan lembut.

"Tapi aku belum siap." Jawab istriku sambil menunduk.

"Kenapa belum siap? Inikan di kamar sayang. Cuma ada aku dan kamu di sini. Dan sekarang aku sudah menjadi suami kamu. Kalau Luna buka hijabnya tidak akan dosa, tapi akan mendapat pahala" Jelasku agar dia setuju untuk melepaskan hijabnya.

"Tapi aku malu dan belum siap untuk melakukan hubungan suami-istri." Kata istriku yang membuat aku inhin tertawa.

"Malam ini aku tidak meminta kamu untuk melakukan itu. Setelah acara tadi, kamu pasti lelah sekali. Aku hanya minta Luna melepas hijab saja." Jelasku yang memang tidak meminta itu malam ini, karena aku juga lelah sekali.

"Ya sudah, akan aku lepas hijabnya." Akhirnya istriku setuju untuk melepas hijabnya. 

Luna POV

Aku terbangun, karena ada orang yang ingin melepas hijabku. Setelah tersadar sedikit,ternyata dia suamiku. Dia ingin agar aku melepas hijabnya. 

Saat tanganku ingin melepas hijab tiba-tiba suamiku bilang "jangan!". Aku menatapnya bingung,tadi katanya minta dilepas,tapi sekarang bilang jangan.

"Jangan! Biar aku saja yang melepas hijab kamu." Ucap suamiku yang perlahan melepas hijabku. Kini dia bisa melihat rambutku yang tidak terlalu panjang dan juga tidak terlalu pendek.

"Kamu cantik sekali sayang!" Puji suamiku setelah aku melepas hijab.

"Terima kasih" Jawabku malu-malu.

"Ya sudah, sekarang kita tidur yuk!" Ajak suamiku dengan senyum dan langsung merebahkan tubuhnya di kasur.

Dodi POV

Aku merasa, jarak aku dengan Luna jauh sekali. Jika aku semakin mendekat, Luna semakin mundur sampai-sampai Luna ada di ujung ranjang dan sebentar lagi hampir jatuh.

"Luna.. aku boleh minta satu permintaan lagi tidak malam ini?" Tanyaku yang membangunkannya lagi.

" Hhmm tapi aku belum siap." Jawab istriku seperti ketakukan.

"Tenang! Aku tidak meminta kamu untuk melakukan itu sekarang. Tapi, aku ingin tidur sambil memeluk kamu. Boleh tidak?" Pintaku yang membuat Luna terdiam bingung. Setelah beberapa menit Luna tidak menjawab permintaanku. 

"Ya sudah kalau tidak mau, tidak apa-apa." Ucapku dengan lembut dan bersiap ingin memejamkan mata.

"Aku mau." Tiba-tiba Luna menjawab.

Akhirnya aku langsung memeluk tubuh Luna dengan sangat erat sampai Luna merasa sesak nafas. Aku mencium aroma rambut Luna yang wangi. Dan kamipum tidur berpelukan sampai pagi.

Terdengar suara adzan berkumandang aku langsung bangun dari tidur dan mengambil air wudhu. Dilihatnya Luna yang masih tertidur pulas aku merasa kasihan jika harus membangunkannya. Tapi aku tidak ingin jika Luna terlambat sholat subuh.

"Luna! Luna! Bangun sudah subuh!" Ucapku membangunkan Luna.

Lunapun bangun dan bergegas ke kamar mandi untuk berwudhu dan aku berangkat ke masjid.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status