Share

02 - Ide Gila

Author: BebbyShin
last update Last Updated: 2020-11-26 17:04:22
Jangan lupa komentarnya yah

*****

Zeline mematut wajahnya di cermin. Ia baru saja membasuh wajahnya. Menghabiskan waktu hampir lima belas jam untuk tidur. Patah hati membuat ia membatalkan segala pekerjaannya. Wanita itu lebih memilih tidur ketimbang bekerja.

Zeline tak habis pikir, kenapa pria hanya memikirkan sex di kepalanya selama menjalin hubungan dengan seseorang.

Di usia yang menginjak 25 tahun, Zeline memang sama sekali belum merasakan sex. Meskipun dirinya termasuk wanita bebas yang berteman dengan hiburan malam serta alkohol. Namun, untuk sex sendiri Zeline masih takut karena ucapan beberapa orang.

Pengetahuan Zeline mengenai sex yaitu ketika sex pertama kali itu akan mengakibatkan nyeri yang luar biasa lalu pendarahan dan sulit untuk berjalan. Mendengar hal mengerikan itu saja, membuat Zeline merinding. Meskipun sahabatnya sudah berusaha meyakinkan jika tidak seperti itu kenyataannya.

Sifat paranoid yang dimiliki Zeline membuatnya tetap menjadi perawan. Menonton video sex, membuatnya bergidik ngeri. Banyak pria yang melakukannya dengan kasar. Oh, big no! Zeline masih menyayangi lubang surgawinya dan kulit mulusnya.

Itulah alasannya mengapa para mantan kekasihnya banyak yang berselingkuh darinya. Keengganan Zeline melakukan hubungan badan dengan mereka semua yang membuat para mantan kekasihnya berpaling.

Zeline mencintai para mantannya tersebut. Ia bukan wanita yang memandang pria dari segi materi namun Zeline begitu menyukai wajah yang rupawan. Deretan para mantan kekasih Zeline, merupakan pria yang baik dan cukup tampan serta mampu membuat Zeline nyaman di awal kedekatan dan hubungan mereka. Namun, lambat laun mereka meminta pembuktian cinta dengan melakukan sex.

Zeline sepertinya harus segera memeriksakan diri ke psikiater. Mengobati penyakit phobia yang ia derita.

✈✈✈✈✈

"Kau benar-benar akan pergi ke psikiater?"

Saat ini, Zeline berada di studio foto milik Vera untuk melakukan photoshoot katalog salah satu merek produk lokal pakaian kasual. Zeline mengangguk menjawab pertanyaan Vera.

"Aku pikir kau tidak perlu ke psikiater, kau bisa mengobati penyakitmu lewat dirimu sendiri," kata Vera bijak.

Vera menyodorkan sekaleng bir dingin rendah alkohol untuk Zeline. Vera prihatin terhadap kehidupan percintaan sahabatnya ini meskipun kisah cintanya pun tidak jauh berbeda dengan Zeline. Hanya saja, ia tidak pernah diselingkuhi kekasihnya.

"Kau hanya perlu membuktikan apa yang ada pikiranmu itu. Tidak perlu membayar mahal psikiater untuk mengobati penyakit ketakutanmu itu." Vera menegak minumannya.

Zeline menatap Vera seakan bertanya. "Maksudmu? Aku harus mencoba melakukan sex?" Vera mengangguk.

Wanita itu dengan cepat menggeleng. Membayangkan tongkat milik pria merobek selaput daranya yang akan menyebabkan pendarahan. Mengerikan!

"Zeline, itu hal yang menyenangkan. Come on!"

"Buktinya, aku, Mesya, Fini, tetap hidup bahagia sampai detik ini. Kami tidak terluka bahkan kesakitan seperti bayanganmu." Vera mulai nampak geram.

Zeline pikir ucapan sahabatnya satu ini cukup masuk akal. Apalagi, jam terbang seorang Fini begitu mencengang-kan, karena beberapa kali Zeline mendapati Fini melakukan itu dengan pria yang berbeda.

"Kau harus mencobanya!" Vera meyakinkan Zeline. Zeline hanya bisa diam sambil menggigit bibir bawahnya dengan kuat.

"Aku tidak punya pacar lagi sekarang," ucap Zeline putus asa.

"Kau bisa mencarinya di kelab malam Fini. Di sana banyak pria bertebaran." Vera memberi saran.

Zeline menaikan sebelah alisnya. "Big No! Aku ingin mendapatkan pria untuk kujadikan kekasih, bukan mencari pria sembarangan hanya untuk melakukan sex semata. Bukankah kau tahu, jika aku sulit menemukan pria yang mampu membuatku nyaman."

Vera memutar bola matanya saat mendengar ucapan Zeline. Sahabatnya satu itu memang begitu Complicated. Sejenak Vera berpikir, bagaimana cara Zeline menemukan pria yang bisa dijadikannya kekasih.

Vera menjentikan jarinya ke depan wajah Zeline.

"Salah satu klienku, bertemu calon suaminya melalui situs kencan online Internasional. Kau bisa saja mencobanya. Tidak ada yang tidak mungkin bukan? Kau bahkan bisa menyeleksi terlebih dulu dari wajah mereka, bagaimana?" Vera menawarkan sesuatu yang sangat tidak terpikirkan oleh Zeline sebelumnya.

"Kemungkinan besar kau mendapatkan kekasih bule sangat besar. Aku yakin, itu hal yang menyenangkan, Zel. Kau harus mencobanya," bujuk Vera dan Zeline menarik napas panjang lalu mengangguk menyetujui ide gila yang diajukan Vera padanya.

✈✈✈✈✈

New York

Ricard merenggangkan dasi yang melilit di lehernya. Pekerjaannya seharian ini cukup banyak. Jadwal bertemu klien-pun begitu padat.

Ricardo F Daniello, triliuner muda pewaris tahta kekayaan dari Daniello Corp. Perusahaan keluarga Daniello yang paling gagah perkasa di New York dan dikenal di seluruh belahan dunia. Saat ini, Daniello menjabat sebagai CEO Daniello Corp, perusahaan milik keluarganya dan Owner RFD Corp, perusahaan yang didirikan secara pribadi oleh Ricardo.

Wajah tampan yang dipenuhi dengan brewok, menutupi ketegasan rahang, memiliki sepasang bola mata abu-abu terang, serta tubuh yang begitu proposional menjadi magnet kuat untuk menjadi incaran para wanita. Belum lagi ditambah kekayaan yang berlimpah ruah. Ricardo F Daniello merupakan paket sempurna untuk seorang wanita.

Ricard sama halnya dengan pria dewasa yang hidup di negara bebas lainnya. Pria normal yang membutuhkan sex di dalam kehidupannya. Tapi, ia bukan pria bastard yang hobi berganti jalang. Ia melakukan hubungan sex hanya dengan kekasihnya. Ricard sendiri hanya pernah berpacaran dua kali dalam hidupnya secara serius.

Pria itu begitu selektif memilih wanita untuk dijadikan kekasih. Bella dan Sofia, dua wanita yang beruntung pernah menempati ruang hati Ricard. Namun, keduanya dicampakan begitu saja oleh Ricard ketika pria itu mengetahui pengkhianatan yang dilakukan Bella dan Sofia padanya.

Bella dan Sofia, keduanya wanita yang ditinggalkan Ricard akibat pengkhianatan yang dilakukan mereka. Bella yang sengaja mendekati Ricard untuk mengetahui sisi lemah perusahaan Ricard, karena pada saat itu Bella juga merupakan kekasih dari Rival bisnis Ricard. Terbuktinya hal itu akibat campur tangan Steven, sahabat baik Ricard. Saat itu ia tidak sengaja mendengar percakapan antara Bella dan kekasihnya di suatu kelap malam. Tentu saja, Steven bergerak lebih cepat untuk merekam pembicaraan serta beberapa kali memotret keduanya yang sedang bermesraan. Bukti yang diberikan Steven cukup untuk membuat Ricard marah dan segera memutuskan hubungannya.

Beda lagi dengan Sofia. Wanita cantik dan seksi ini, merupakan salah satu model Internasional. Ricard dijodohkan oleh Ibunya yang bersahabat baik dengan Ibu Sofia. Tentu saja, sebagai anak yang berbakti, Ricard menerimanya tanpa penolakan. Lima bulan hubungan mereka berlangsung, apa pun permintaan Sofia, Ricard penuhi. Tas limited Edition, pakaian mewah, sepatu mahal dan kebutuhan mewah lainnya. Ricard tidak ambil pusing awalnya, karena bukankah wanita memang senang berbelanja dan dimanjakan dengan hal-hal mewah. Lagipula, Sofia terlihat begitu perhatian padanya. Ricard dibutakan oleh cintanya pada Sofia, sehingga tidak memperdulikan jika uangnya akan terkuras habis oleh Sofia. Sampai pada akhirnya, Ricard memergoki langsung Sofia sedang bercumbu mesra dengan seorang aktor yang sedang naik daun. Tanpa rasa bersalah, Sofia mengakui jika ia hanya mencintai uang Ricard bukan Ricardnya sendiri.

✈✈✈✈✈

Ricard dan Steven sekarang berada di private room salah satu kelap malam ternama di New York. Keduanya akan menghabiskan malam di sana untuk melepaskan penat.

"Kau terlihat seperti pria yang tidak terawat, Ri." Steven mengamati penampilan Ricard yang kini wajahnya dipenuhi bulu-bulu cukup tebal.

Ricard tersenyum pasrah. "Bukankah jika aku begini, aku terlihat semakin seksi?" Steven lantas terbahak.

"Entahlah. Aku bukan pria homo yang akan bilang kalau kau itu seksi!"

"Carikan aku IT handal yang bisa menghapus semua data diriku yang telah beredar di Internet!" ucap Ricard tiba-tiba.

Steven menoleh dan terkejut. "Untuk apa kau melakukan itu?"

"Aku ingin melakukan sesuatu. Namun, sebelumnya aku butuh semua informasiku dihapus, sehingga tidak ada yang bisa melacaknya."

"Hmm. Aku punya kenalan IT yang bisa membantumu melakukan itu semua. Akan tetapi, apa yang akan kau lakukan, jika datamu yang sudah beredar telah terhapus semua?" tanya Steven penasaran.

Ricard memainkan gelas whisky-nya. "Aku akan mendaftarkan diri di sebuah situs kencan online Inter-nasional. Aku ingin mencari kekasih yang entah di mana, yang tidak mengetahui identitas asli diriku."

Steven tercengang. "Are you kidding me? Seriously? Kau tidak depresi kan, Dude?"

Ricard menegak whisky-nya hingga tandas dan kemudian menuangkannya lagi. "Aku pikir, hal itu patut dicoba. Bukankah itu hal yang menarik sekaligus menantang?"

"Aku bahkan tidak sabar untuk mendaftarkan diri."

Steven menggeleng tak percaya akan pemikiran sahabat baiknya ini. Dari mana sahabatnya menemukan ide gila itu demi mendapatkan kekasih. Steven pikir, Ricard masih cukup tampan untuk membuat para wanita bertekuk lutut tanpa harus melakukan hal gila seperti itu.

"Kau yakin, Bro?"

"Sangat! Aku melihat di internet, banyak orang yang berhasil menemukan pasangan hidupnya di sana."

"Jika aku ingin wanita matre atau seksi semata. Hanya sekali kedipan mata, wanita akan datang dengan sendirinya menawarkan diri mereka," ucap Ricard percaya diri.

"Lakukan saja apa yang aku mau, Stev. Aku akan membayar berapa pun orang itu. Lakukan dengan segera, jangan bertele-tele!" Perintah Ricard pada Steven.

Steven menghela napas berat. Ia masih tak habis pikir. Namun, berusaha menghargai apa yang menjadi pilihan sahabat serta bossnya itu.
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • DESTINY ( INDONESIA )   32. Bahagia (ENDING)

    Akhirnya mereka berdua memulai lembar pertama dari kisah besar yang akan mereka lalui kedepannya. Tidak ada yang pernah tahu seperti apa dan bagaimana. Mereka hanya berusaha menjadi lebih baik dari sebelumnya - BebbyShin - *****Kejutan yang benar-benar berhasil membuat terkejut Ricard dan Zeline yang diberikan oleh Kedua orang tua mereka masing-masing.Sebelumnya Jessie, ibu Ricard, ia sengaja datang ke Jakarta untuk menemui wanita yang sering menjadi bahan pembicaraan geng sosialitanya. Ia juga termakan ucapan, Lidya mengenai sosok kekasih Ricard, anak kesayangannya.Kegagalan perjodohan yang lalu, begitu menjadi pengalaman bagi Jessie untuk memilih calon menantunya. Ia tidak ingin sembarangan lagi memilihkan calon istri untuk anaknya. Wanita jaman sekarang hanya mementingkan kekayaa

  • DESTINY ( INDONESIA )   31. Tidak Terduga

    Mobil Ricard berbelok menuju parkiran lobby hotel ke tempat yang telah Papa Zeline tentukan. Zeline tidak tahu maksud serta tujuan Papanya mengajaknya bicara serius di sana. Ricard bersikukuh untuk ikut datang menemani kekasihnya menemui calon mertuanya.Zeline menempelkan ponselnya di telinganya, ia menghubungi papanya untuk menanyakan keberadaan dan posisinya di mana.Restoran. Satu kata itulah yang diucapkan Papanya dan Zeline bergegas ke sana untuk menemui orang tuanya itu.Kedua orang tua Zeline terlihat sedang duduk bersebelahan dan berbincang sesuatu yang serius ketika Zeline berjalan mendekati meja mereka."Akhirnya kau sampai juga," sapa Jacobs ketika melihat Zeline berdiri tak jauh dari mejanya.Jacobs malam itu terlihat mengenakan batik mewah berwarna perpaduan hitam, cokelat dan emas, sedangkan Marina memakai kebaya berwarna merah maroon, emas di padu padankan dengan songket merah sangat khas Indonesia."Maaf membuat Mam

  • DESTINY ( INDONESIA )   30. Terciduk (Lagi)

    Ricard terbangun lebih dulu saat bel penthousenya berbunyi. Ia meraba ponsel yang berada di atas nakas samping tempat tidurnya, ia melirik pukul berapa saat ini, 09.14 waktu setempat. Ia mengambil boxer yang tergeletak tak berdaya di lantai akibat kegiatan urut mengurutnya semalam. Sebelum berjalan membukakan pintu, pria itu menunduk dan mencium kening Zeline yang masih begitu nyenyak terlelap.Tidak biasanya penthouse-nya kedatangan tamu pagi-pagi seperti ini. Tidak ada orang lain yang sering bertamu ke sana, kecuali Steven dan beberapa asistennya untuk urusan pekerjaan.Ricard mengklik interkom yang ada, untuk melihat siapa yang datang sebelum ia membuka pintunya. Pria itu membelakangi kamera sehingga hanya terlihat punggungnya saja. Ricard tak mau ambil pusing, ia berpikir itu adalah Steven. Dengan santai dan tanpa berpikir yang tidak-tidak, Ricard menekan password dan membuka pintu penthousenya untuk mempersilakan masuk tamunya.

  • DESTINY ( INDONESIA )   29. Akhirnya

    Fini duduk di sofa apartemen Steven. Wanita itu telah diberi izin untuk akses masuk. Sembari menunggu Steven pulang kerja, ia berinisiatif untuk mengistirahatkan tubuhnya yang sekarang mulai mudah letih.Fini dipaksa Zeline untuk berbicara panjang lebar dengan Steven. Mencari jalan keluar terbaik dari hal yang sudah terlanjur terjadi ini. Semalam nyatanya, ia hanya diselimuti kekecewaan dan emosi sehingga tidak bisa berpikir jernih saat memberi tahu pada Steven. Belum ada kesepakatan apa pun mengenai janin yang ada dalam rahimnya. Entah itu akan dibuang atau dipertahankan.Dari tempat duduknya ia memandang luas kota New York yang dipenuhi gedung-gedung pencakar langit yang tidak begitu berbeda dengan Ibu kotanya sendiri, Jakarta. Fini mengelus perut ratanya dengan lembut. Ia merasa gamang untuk membuang benih hasil hubungan tanpa statusnya bersama Steven.Namun, ia sama sekali belum siap untuk memiliki anak. Biarpun orang lain mengatakannya kejam atau pembunuh s

  • DESTINY ( INDONESIA )   28 - Penjelasan

    Empat hari sebelum keberangkatan Zeline dan Fini ke New York! Aku mau bunuh diri! Tulis Fini di obrolan grup yang langsung dicecar berbagai pertanyaan oleh para sahabatnya, tak terkecuali Zeline. Wanita yang kini tengah sibuk mempersiapkan brand kosmetiknya, sehingga jarang berkumpul dan berbincang dengan para sahabatnya. Entah itu lewat ponsel atau secara langsung. Tulisan Fini tentu mampu memancing ketiga sahabatnya yang lain bergabung dalam obrolan di grup. Apa maksudmu? Jangan gila, Fini! Ini bukan April mop, candaanmu tidak lucu! Tidak mendapatkan sosis besar milik suami orang itu, apa membuatmu begitu frustasi. Klienku saat ini banyak bule tampan, kau bisa memilihnya Jangan mati bunuh diri, dosamu makin menumpuk.

  • DESTINY ( INDONESIA )   27 - Long Distance Relationship

    Setelah baca part ini, please jangan caci maki Shin yah! Shin hanya sedikit memberikan kejutan hangat menuju ending cerita ini ***** Kini Zeline sudah berada di John F Kennedy International Airport. Ia sudah meminta Ricard tidak memaksanya untuk pulang ke Indonesia dengan menggunakan jet pribadinya. Zeline ingin menjadi manusia normal pada umumnya yang naik pesawat komersil. Meskipun tiket yang dipegangnya adalah tiket first class. Ricard tidak membiarkan kekasihnya pulang dengan tiket kelas ekonomi.Fini menarik dua koper besar miliknya dan begitu terkejut ketika melihat deretan koper milik Zeline."Oh my God! Jangan bilang semua koper ini milikmu?" pekik Fini.Zeline memutar bola matanya malas lantas melirik Ricard yang berdiri sambil membentuk huruf V dengan jarinya."Hanya sebagian kecil dan Zeline sudah berisik memarahiku." Ricard memberitahu

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status