PLEASE, MR. WINTER

PLEASE, MR. WINTER

last updateLast Updated : 2025-11-06
By:  AYASOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
5Chapters
3views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

DEWASA / 18+] Kesalahan satu malam yang mereka lakukan telah melahirkan obsesi dalam diri Sebastian Winter. Ia menjadi dahaga pada sosok Rana, ia ingin menjadikan wanita itu miliknya. Pertanyaannya adalah, akankah dahaga itu bersifat sementara, atau akankah dahaga itu tumbuh menjadi suatu rasa yang berbeda, sesuatu yang lebih serius dan mungkin, lebih gila? Mampukah Rana dengan segala kewarasannya menghentikan obsesi Sebastian sebelum ia kehilangan segalanya—termasuk akal sehatnya? Atau, akankah Rana membiarkan dirinya terjerumus dalam api gairah pria itu dan melupakan rasionalitasnya?

View More

Chapter 1

1. RANA

Pada malam itu, beberapa gelas anggur merah telah mengalir melewati kerongkonganku. Kenikmatannya menyengat lidahku—terasa lembut dan kaya, seperti kemewahan yang tidak pernah kucecap sebelumnya.

Pada hari-hari biasa, aku tidak akan pernah menenggak anggur merah dan berbagai minuman beralkohol lainnya. Namun, malam ini berbeda. Malam ini, sahabat dekatku yang bernama Arabella Winter merayakan ulang tahunnya yang ke dua puluh tiga.

Sebagai teman dekat yang bergembira, aku membebaskan diriku untuk mencicipi anggur merah itu di pesta Arabella. Mencicipi atau tepatnya menumpahkan cairan manis itu di mulutku.

Saat itu, aku pikir tidak ada salahnya. Toh, kapan lagi aku bisa menikmati minuman itu secara gratis?

Aku hanya akan menikmati beberapa teguk anggur, mengobrol santai bersama teman-temanku yang sebenarnya hanya terdiri dari Arabella dan Dahlia, berdansa di bawah lampu kristal yang menggantung indah di tengah ballroom hotel tempat pesta ulangtahun Arabella diselenggarakan, dan aku mungkin akan menemukan satu atau dua pria untuk digoda, lalu kulupakan di menit berikutnya.

Sesepele itu.

Aku tidak memikirkan sesuatu yang spektakuler akan terjadi. Karena kembali lagi, malam ini adalah malamnya Arabella, bukan malamku. Aku hanya seorang tamu, hanya pemeran pendukung dalam pesta megah dan mewah itu.

Aku tidak memikirkan akan ada sesuatu terjadi padaku, tidak hingga sesuatu benar-benar terjadi.

Entah bagaimana, dalam keadaan sadar tak sadar, aku mengerang di sudut ruang gelap yang tidak kuketahui di mana.

Tubuhku tersudutkan di dinding beton yang dingin, punggung melengkung menahan stimulasi baru yang kini mengaburkan pandanganku dengan gairah menggebu.

Seorang pria berdiri di depanku, mendominasiku. Tangannya terselip masuk di celah kakiku. Jari-jarinya yang panjang dan kasar bermain di titik sensitifku. Mendobrak masuk ke dalam genangan basahku. Membuatku mengerang berkali-kali, napas terengah, dan wajah memerah.

Jari-jarinya yang bermain nakal di milikku menciptakan sensasi panas di sekujur tubuhku. Aku seperti melambung di udara, hampir menyentuh nirwana.

Lengannya yang kokoh dan kekar telah melingkupi pinggangku, menahanku agar tidak mencari ke lantai seperti manusia tak bertulang.

"Sebastian, Please..." Kataku, dan nama yang mengalir di lidahku saat itu terasa begitu familier, begitu tidak masuk akal.

Aku mendongak menatap wajah Sebastian. Wajah yang begitu tampan dengan struktur tulang pipi yang tegas dan tajam. Alisnya yang tebal dan gelap menaungi sepasang mata hijaunya yang seperti dedaunan.

Kilat hasrat yang membara terlukis di dalam tatapan matanya. Ia mencium rahangku dan aku kembali merintihkan namanya. Seakan-akan ia adalah dewa, dan aku menyembahnya.

"Aku tidak akan melepaskanmu semudah itu, Sugar." Suara Sebastian yang lirih di telingaku, membuat eranganku semakin kencang—semakin tidak sabaran.

Aku menegang berulang-ulang. Ia menarikku hampir mencapai kenikmatan, tapi meredakan permainannya ketika aku hampir, sedikit lagi, mencapai klimaksku.

"Please..., aku sudah tidak sanggup..." Cairanku mengalir panas di pangkal paha. Suara jarinya yang bermain di bawah sana berpadu dengan suara rintihanku.

Mata Sebastian mencari mataku, dan ia menyeringai puas melihat kekacauan yang ia ciptakan padaku.

"Kau suka ini, Sugar?" Ia meningkatkan ritme permainannya. Aku sampai berlinang air mata.

Aku terus memohon dan memohon pelepasan yang tak kunjung Sebastian berikan, karena saat itu ia sedang menghukumku. Sebastian menghukumku.

Karena apa dia menghukumku?

Air mata mengalir keluar membasahi pipiku. Mengotori wajahku.

Pikiranku hampir kosong saat itu. Suara yang terus keluar dari mulutku adalah kata-kata permohonan, rintihan dari frustasi tak tertahan. Aku melupakan diriku, namaku, tempatku. Satu-satunya yang kuinginkan adalah agar jari itu memuaskanku.

Aku menginginkan Sebastian mengampuniku.

Aku ingin Sebastian membebaskanku.

"Kau terlihat lebih baik ketika berlinang air mata," kata Sebastian lagi, suaranya bercampur jenaka. "Katakan padaku, Rana Ferreira, apa kau benar-benar menyesal?"

"Aku menyesal," sahutku terlalu cepat. Aku tidak tahu apa yang kusesali. "Maafkan aku, please.."

"Katakan padaku kau tidak akan mengulangi tindakanmu lagi," Sebastian menanamkan jari tengahnya ke titik yang membuat tubuhku mengejang, napasku terengah tak karuan.

"Aku tidak akan...ahh, Sebastian..."

"Katakan, Rana Ferreira."

Katakan apa? Aku tidak tahu apa yang sudah kulakukan.

Seperti membaca kebingungan dan keputusasaanku, Sebastian menyeringai tipis seperti iblis. "Katakan," bisiknya, "Kau akan berhenti mencium sembarang pria lagi."

"Huh?" Aku? Kapan aku mela-aaahh!

"Fokus, Sugar."

"A-aku berjanji, aku tidak akan mencium sembarang pria lagi... hnngggghhh..."

"Kau akan berhenti menggoda setiap pria yang kau temui."

"Aku berhenti..., aku tidak akan menggoda siapa pun."

Seakan puas pada ucapanku, Sebastian mengusap keningku dengan tangannya yang bebas.

"Good girl," bisiknya, sebelum menyentak tubuhku semakin rapat di dadanya. Menggunakan lututnya, ia melebarkan kakiku dan kali ini, tanpa jeda kejahilan, ia melambungkan tubuhku dalam kenikmatan lewat gerakan liar jarinya yang panjang.

Erangan dan lenguhan lolos dari bibirku, dan Sebastian menggunakan bibirnya untuk membungkam keras suaraku. Kami berciuman, dan ciuman itu menambah gelap pandanganku terhadap realita.

Aku seperti melayang di angkasa, gairah panas berkobar menguasai ragaku sepenuhnya, ketika klimaksku tiba, ketika cairan hangatku mengalir deras membasahi jari-jarinya, aku terbangun dengan keterkejutan yang luar biasa.

Seluruh duniaku telah cerah.

Pagi menyapa lewat jendela, dan Sebastian, pria yang menerbangkanku dalam kenikmatan tiada dua telah menghilang dari mata. Segalanya terasa seperti mimpi.

Aku pasti bermimpi.

Sebastian Winter tidak mungkin menanamkan menyentuhku. Pria tampan dan paling dingin sedunia itu tidak mungkin melakukan itu padaku. Aku tidak mungkin orgasme di jari Sebastian. Itu mimpi yang sangat konyol dan memalukan, dan liar, dan ugghh!!!

"Aku pikir kau tidak akan bangun sampai siang," membuyarkan lamunanku, Arabella masuk ke kamar sambil membawa sebuah buku novel. Saat itu juga aku tersadar aku sedang berada di kamar mewah Arabella, bukan di kamar apartemen murahku yang memiliki jejak air di dindingnya.

"Apa yang terjadi?" Kataku, suaraku kering dan serak.

"Kau lupa?"

"Lupa apa?"

"Kau mabuk berat, Rana. Untung saja Sebastian menemukanmu."

"Sebastian?" Nama itu keluar dari bibirku, membawa ingatan pada mimpi gilaku.

Tunggu, Sebastian???

Sebastian Winter?

Apa aku bermimpi?

Apa mimpiku benar-benar hanya mimpi?

***

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

No Comments
5 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status