Share

21. Jalan Memutar

Cinta memang tak pernah datang mengetuk terlebih dahulu, tapi langsung mendobrak seperti SWAT team masuk ke ruang penuh penjahat bersenjata. Begitu yang Vivi rasakan. Cintanya tiba-tiba datang di toko buku. Walau bermula dari sebuah insiden yang sebenarnya tak perlu terjadi, sekarang dia malah sering bersama-sama dengan pemuda idaman. 

Anjas. Menyebut namanya saja membuat Vivi tersenyum. Setiap malam kala sepi, bibir mungilnya selalu menyebut nama itu sambil terlentang di atas kasur. Pemuda itu memang bukan cinta pertama, tapi yang paling dominan.  

Mungkin faktor umur juga mempengaruhi. 

Akan tetapi ketika memikirkan kejadian bersama Anis, semua bayang indah mengenai cinta sirna. Jiwanya menjadi hampa. Seperti semangka yang isinya disedot keluar sampai sebiji-bijinya. Ia tak bisa menutup mata dengan sempurna. Bahkan tak bisa bertahan berada di atas kasur lama-lama.

Dia hapal setiap jengkal bagian kamar. Gelap bukan halangan untuk

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status