A House With Heartthrobs (Tagalog Version)

A House With Heartthrobs (Tagalog Version)

last updateLast Updated : 2024-01-31
By:  4the_blg3Ongoing
Language: Filipino
goodnovel12goodnovel
10
7 ratings. 7 reviews
108Chapters
14.8Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Si Kaoree Rogen ay simple lamang babae hangad niyang makatapos nang pag-aaral ngunit sa kasamang-palad ay may nangyari hindi inaasahan. Dahil rito tinulungan siya nang kanyang matalik na kaibigan, si Jez. Si Jez na naninirahan kasama ang apat pang mga lalaki. Doon ay tinanggap si Kaoree upang manilbihan at tumira sa iisang bubong kasama ang limang lalaki. Si Thaddeus, kilala bilang isa sa pinakagwapo at tahimik na lalaki sa kanilang lima. Sporty type siya at isa siyang introvert. Kabaligtaran niya ay si Latrelle, siya ay kilala hindi lang dahil sa ka-gwapuhan niyang taglay ngunit karamihan sa mga babaeng nagkakagusto sa kanya ay dine-date niya. Ang pinakaclose niya naman ay si Marcus , parehas silang makulit ni Latrelle kaya sila ang pinaka magkasundo sa lima. Hilig niya? Babae? Hindi. Mahilig siya sa paru-paro at adventurous siyang tao. Ang Heather nilang lima - Si Wyndery na sinalo ang lahat ng bagay na pinaka sa isang lalaki. Nasa kanya na ang talino, kabaitan at ka-gwapuhan. Ngunit ang kagandahan ay walang ibang sumalo kung hindi si Jez. Si Jezrielle, ang bestfriend ni Kaoree na hinding-hindi siya pababayaan. Nang makilala ni Kaoree ang apat na lalaki ay nagbago ang lahat. Lalo ng nahulog ang loob ng tatlo sa limang lalaki sa kanya. Ano nga ba ang mas mananaig? Ang pagkakaibigan, o ang puso? Ngunit paano na lang kung hindi lang pala iyon ang susubok sa kanila lalo na kay Kaoree? Pilit man na hindi alalahanin ang nakaraan ay sadyang binabalik ito ng tadhana. Ang nakaraan bang ito ang magiging sanhi upang magkawatak-watak sila o mas papatagin ang kanilang pagkakaibigan? Basahin niyo na lang ang nakakaloka! Nakakalandi! Nakaka-ugh! Walang iba kung hindi ang nobelang "A House With Heartthrobs." Mapapasabi ka na lang na, "Sana all!"

View More

Chapter 1

Simula

"Aaahhh ... Aahhh."

Di ruangan yang ber-AC dengan pencahayaan yang minim, aku mendesaah kuat dengan hati yang berdesir saat tubuhku berhasil dimasuki oleh seseorang yang dulu pernah menjadi suamiku.

Awalnya aku menolak, tetapi Kak Calvin terus memaksaku, dan akhirnya aku terhanyut dalam permainannya.

Selama masa pernikahan kami, kami hanya sekali berhubungan badan, dan aku bahkan tidak ingat bagaimana rasanya. Akan tetapi, dengan keanehan yang ada, kali ini aku merasakan kenikmatan yang begitu luar biasa.

Ya Allah... aku memohon ampun-Mu, semua ini adalah kesalahan dan dosaku.

Seharusnya dari awal aku tidak menuruti permintaan yang konyol dari bosku.

Namun, di sisi lain, aku juga takut kehilangan pekerjaan. Mungkin, besok aku akan benar-benar dipecat jika Nona Agnes mengetahui kalau aku dan Kak Calvin telah memadu kasih semalam penuh.

***

POV Viona

(Flashback On)

"Halo ... iya, Pa?" tanyaku dari pada sambungan telepon. Papaku yang bernama Tatang menelepon.

"Bundaaaaa ...." Suara isakan tangis justru yang aku dengar memanggilku. Aku mengenal jika itu adalah suara milik Kenzie—anak semata wayangku.

"Kenapa, Sayang? Kenapa Kenzie menangis?" Jantung ini langsung berdegup kencang. Kenzie adalah anak yang jarang sekali menangis, jadi wajar kalau aku khawatir. Apalagi saat ini aku berada diluar rumah.

"Azzam dan teman-temannya mengatai Kenzie nggak punya Ayaaah, Bundaaaa. Hiks ...," jawabnya sambil menangis tersedu-sedu.

Aku tau Azzam, dia ini salah satu teman kelasnya. Kenzie sudah sekolah TK dan usianya saat ini 5 tahun.

"Lho ... kok bisa, si Azzam mengataimu begitu, Nak?"

"Katanya ... hali ini adalah hali Ayah se-dunia, Bunda. Dan meleka semua sibuk mencali kado untuk Ayahnya. Sedangkan Kenzie sendili nggak tau siapa Ayah Kenzie, telus meleka mengatai Kenzie nggak punya Ayaaah ...," terang Kenzie dengan suara cadelnya yang tak bisa mengucapkan huruf R.

Aku pun hanya bisa menghela napas berat. Memang anakku ini begitu sensitif kalau membahas masalah Ayahnya, jadi wajar juga mengapa dia menangis. Pasti dia sangat sedih.

Sebetulnya, bukan Kenzie tak punya Ayah. Apalagi anak haram. Tentu bukan!

Dia masih punya Ayah, hanya saja aku dan suamiku sudah bercerai. Dia juga tidak tahu kalau dihari setelah kami bercerai—aku ternyata dinyatakan hamil anaknya.

Sampai detik ini pun aku tidak pernah memberitahukan dia tentang Kenzie. Bukan bermaksud tega, tapi itu adalah permintaan Papaku.

Terlebih aku pun mendapatkan kabar dari mantan Ayah mertua, kalau dia tinggal di Korea sekarang.

"Ya udah, nanti besok biar Bunda nasehatin si Azzam, dan teman-temannya, ya ... biar mereka nggak terus meledekmu. Kalau begitu udahan dulu, ini Bunda mau ketemu sama Bos Bunda, Nak." Dari kaca pintu, aku melihat Nona Agnes melangkah menuju ke sini. Aku memang berada di dalam cafe karena ada janji ketemuan dengannya.

"Nanti Bunda pulangnya bawa Ayah, ya? Pokoknya Kenzie ingin punya Ayahhh, Bundaaa ...," pinta Kenzie yang kembali terisak.

Akhirnya aku langsung mengakhiri panggilan itu tanpa menjawabnya. Sebab aku sendiri bingung.

Kalau mengiyakan tapi pulang tanpa membawa ayahnya, itu sama saja seperti memberikannya harapan palsu. Yang ada Kenzie tambah sedih.

"Sudah nunggu lama?" tanya Nona Agnes yang baru saja menarik kursi di depanku lalu duduk.

"Baru saja, Nona," jawabku. "Apa Nona mau pesan minuman? Biar saya panggilkan pelayan."

Tangan ini sudah terangkat, hendak memanggil seorang pelayan yang baru saja lewat. Namun, Nona Agnes langsung menahanku.

"Enggak usah, Vio. Aku nggak haus, lagian aku juga masih banyak kerjaan habis ini."

"Oh ya udah." Kutarik kembali tangan ini. "Sekarang Nona katakan saja apa yang Nona dibutuhkan, biar saya langsung membelinya."

Sebelumnya, Nona Agnes ini memang mengajak ketemu karena dia mengatakan ingin meminta bantuan kepadaku. Jadi aku berpikir dia membutuhkan sesuatu yang harus aku beli.

"Nanti malam ... aku sudah mantap ingin menjebak pacarku. Dan aku butuh bantuanmu, Vio."

"Menjebak?!" Mataku seketika membulat. Bukankah menjebak itu dalam arti seperti melakukan tindakan kejahatan? Ah rasanya aku takut. Jantungku jadi berdebar sekarang.

"Iya. Hari ini pacarku pulang ke Indonesia dan nanti malam dia ada janji ketemuan dengan rekan kerjanya di restoran. Aku mau ... nanti kamu ...." Nona Agnes langsung menceritakan detail tentang rencananya, dan sontak diri ini kembali membulatkan mata lantaran terkejut.

Tidak! Apa yang dia lakukan salah. Aku pun nanti akan ikut berdosa.

"Tapi, Nona, kenapa Nona sampai melakukan hal itu?" tanyaku yang merasa tak habis pikir dengan idenya.

Nona Agnes ingin aku membantunya menjebak pacarnya supaya bisa tidur dengannya di hotel. Bukankah itu adalah hal konyol?

Bagaimana dengan harga dirinya? Dia 'kan perempuan.

"Memang kamu perlu tau, ya, Vio?" Mata perempuan itu terlihat sedikit melotot. Sepertinya dia tidak suka dengan pertanyaanku tadi. "Kamu 'kan kerja hanya jadi asistenku. Kalau memang aku nggak mau cerita, ya kamu nggak perlu tau dong!" pungkasnya kemudian.

"Maafkan saya, Nona." Aku menunduk sambil menggerakkan kepala sebentar naik turun. Sepertinya aku salah bicara. "Tapi sepertinya, saya nggak bisa. Saya nggak bisa membantu Nona."

"Kenapa?"

"Saya takut."

"Ngapain takut? Kamu 'kan nggak aku suruh b*nuh orang."

"Tapi, Nona, bukankah itu juga termasuk tindakan kejaha—"

“Udah mending nurut aja,“ potongnya cepat. "Kalau memang kamu masih ingin kerja denganku." Nona Agnes langsung berdiri sambil menyugar rambutnya ke belakang, lalu perlahan dia merogoh tasnya dan memberikanku sebuah botol obat berbahan kaca. Kecil sekali.

"Ambil ini, Vio. Pastikan tiga tetes tercampur diminuman pacarku dan awasi dia untuk benar-benar meminumnya. Kamu juga datang harus lebih awal darinya, lalu membayar pelayan untuk ikut membantumu."

"Memang ini obat apa?" Kuperhatikan obat yang berada dalam genggaman lamat-lamat. Botol bening ini polosan, jadi aku tidak tahu obat apa itu.

"Itu obat yang akan memperlancar misiku."

"Tapi bukan racun 'kan, Nona?" tanyaku memastikan karena ragu dengan jawabannya yang tidak mengatakan secara terang-terangan.

"Enggaklah. Gila aja kamu, Vio. Mana mungkin aku memb*nuh pacarku. Kan aku ingin sekali menikah dengannya."

Oh ... apakah rencana menjebak ini karena Nona Agnes ingin dinikahi?

Kalau memang iya, kenapa tidak memintanya secara langsung? Atau pacarnya memang tidak peka?

Ah sayang sekali kalau benar, padahal mereka sudah pacaran lebih dari dua tahun.

***

Sekarang, kedua kakiku ini telah berpijak di sebuah restoran bintang lima.

Aku datang sejam lebih awal dari pacarnya Nona Agnes, karena memang ini atas permintaannya.

Tapi aku sendiri memilih masih berdiri di dekat pintu kaca, belum ingin masuk karena masih mencari-cari keberadaan pacarnya Nona Agnes.

Eh tapi ngomong-ngomong, aku sendiri tidak tahu bagaimana rupanya. Ah bodoh sekali memang aku ini! Bagaimana coba aku mau membantu Nona Agnes, sementara aku sendiri tidak tahu wajahnya.

Tapi salah Nona Agnes juga mengapa tidak memberitahukan, padahal dia juga pasti tahu kalau aku belum pernah bertemu dengan pacarnya.

Setelah cukup lama berdebat dalam hati, aku pun segera merogoh ke dalam tas untuk mengambil hape. Lalu mengirimkan sebuah chat kepada Nona Agnes.

[Nona maaf ... bisa saya minta foto pacar Anda? Karena saya nggak tau wajahnya.]

"Viona ...."

Tiba-tiba, terdengar seseorang memanggil namaku dari arah belakang. Tapi kenapa suaranya terdengar begitu familiar sekali?

Tak menunggu waktu yang lama, aku pun segera berbalik badan dan menatapnya. Namun, sontak mata ini membulat.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Maligayang pagdating sa aming mundo ng katha - Goodnovel. Kung gusto mo ang nobelang ito o ikaw ay isang idealista,nais tuklasin ang isang perpektong mundo, at gusto mo ring maging isang  manunulat ng nobela online upang kumita, maaari kang sumali sa aming pamilya upang magbasa o lumikha ng iba't ibang uri ng mga libro, tulad ng romance novel, epic reading, werewolf novel, fantasy novel, history novel at iba pa. Kung ikaw ay isang mambabasa, ang mga magandang nobela ay maaaring mapili dito. Kung ikaw ay isang may-akda, maaari kang makakuha ng higit na inspirasyon mula sa iba para makalikha ng mas makikinang na mga gawa, at higit pa, ang iyong mga gawa sa aming platform ay mas maraming pansin at makakakuha ng higit na paghanga mula sa mga mambabasa.

Comments

default avatar
Manilyn Sergio
I love this story!!!
2025-01-24 18:44:56
0
user avatar
Aroha Joy Astro
Sana si TH at Kaoree parin ang endgame..
2023-11-01 20:26:44
1
default avatar
ballares199
palagi napo ba ito ia update?
2023-09-02 10:48:02
1
default avatar
ronabrucelola
sana matapos Ang story NATO,, update Po pls
2023-06-09 15:48:03
3
user avatar
Xyxy Fermo
Ganda po .....
2022-05-17 21:22:35
2
user avatar
Zein
Kanino ba talagang story toh kahit saang app na novel nandun toh...
2021-12-03 17:56:33
3
user avatar
Ychin Remaxia
nice one so beautiful story
2021-12-01 17:06:09
2
108 Chapters
Simula
Disclaimer:This is a work of fiction. Names, characters, businesses, places, events, locales, and incidents are neither the products of the author's imagination or used in a fictitious manner. Any resemblance of actual persons, living or dead, or actual events is purely coincidental.Do not distribute, publish, transmit, modify, display or create derivative works from or exploit the contents of this story in any way. Please obtain permission----Nakailang version na itong kwentong ito at hindi matapos ng ayos. Hahaha! Sana ito na ang pinakahuling bersyon.----Heartthrob Series #1
last updateLast Updated : 2021-04-10
Read more
1
SunogMaaga akong gumising dahil sa potpot na tunog mula sa bisikletang sinasakyan ng tindero ng pandesal. Narinig ko ang pagtawag ni Mama sa nagtitinda. Paborito naming kainin sa umaga iyon kaya hindi siya nakakaligta na bumili.Tiniklop ko ang kumot at sinalansan ang unan ko ng maayos. Umunat ako bago lumabas.Si Papa ay nagtitimpla ng kape sa paborito nitong tasa. Ang aroma ng kape ay hinahalina ako. Naghila ako ng upuan saka umupo dito."Ayan mag almusal na kayo" sabi ni Mama. Nang hawakan ko ang supot ng pandesal ay mainit-init pa iyon."Paborito mong kape" aniya Papa ng maghila ng upuan sa tabi ko. Alam niyang gusto ko ng kapeng hinaluan ng gatas o kaya coffee
last updateLast Updated : 2021-04-10
Read more
2
PakikiramayBuong maghapon kaming nasa tapat ng bahay ng may ari ng loteng tinitirhan namin. Parang wala siyang naririnig na hinaing ng mga tao. Sinadya niyang pinasunog ang mga kabahayan sa amin para pagtayuan ng bagong commmercial na building.Iskawaters area iyon na halos lahat ng kabuuan ng lupa ay pagmamay-ari ng iba't-ibang negosyante. Noong nasa elementarya palang ako ay sinubukan naming manirahan kasama sina Lolita pero nahirapan kami sa sitwasyon. Hindi katulad dito ay maraming oportunidad saka ang eskwelahan doon ay malayo. Mahirap din ang biyahe dahil madalang ang sasakyan.Paunti ng paunti ang mga kasama ko habang nalipas ang oras. Ang ilan ay iniwan ang karatulang ginamit sa kalsada. Nahingi kami ng hustisya at kaunting tulong. Dinulog na namin ito sa Mayo
last updateLast Updated : 2021-04-10
Read more
3
PinakagwapoIlang oras ang tinagal namin ni Jez. Matapos kasi ng libing ay nagpaiwan ako pero itong kaibigan ko ay ayaw akong iwan. Si Apple naman ay umuna ng umalis dahil may kikitain daw siya ngayong araw."Girl, Tara na. Bukod sa walang ka pang almusal ay nangangamoy ka na"Hindi ko maintindihan kung gusto niya bang pagaanin ang loob ko o insultuhin ako. Naubos ko na ang tissue binigay niya kaya wala siyang nagawa kung hindi ang ipahiram sa aking ang panyo niya."Salamat. Ibabalik ko na lang paglaba na", sabi ko sa gitna ng pagsinga ko roon. Ngumiwi naman siya habang pinapanood ako."Hindi na kailangan. Sayo na yan!"
last updateLast Updated : 2021-04-10
Read more
4
Kwarto"Ikaw yung nakita ko sa lugawan!" sabi ni Latrelle.Kumunot ang noo ko. Siya pala iyon? Grabe naman ang memorya nito napakatalas."Mahilig siya sa lugaw" sabi ni Jez.Bumaling ang atensyon ko sa lalaking galing sa pangalawang palapag ng bahay.Naka headphones siya at may dala-dalang libro — Harry Potter ang title ng makita ko.Kumpara sa kanila masasabi kong siya ang pinakagwapo kung hindi lang ito mukhang suplado."T.H, si Kaoree bago nating kasambahay" aniya Latrelle.Tinignan ako ng malamig niyang
last updateLast Updated : 2021-04-10
Read more
5
Nutella"Listahan ng mga gawain mo", inabot sa akin ni T.H 'yung notebook. Umagang-umaga ay iyon agad ang ibinungad niya sa akin.Alasais palang ay gising na ko para magluto ng umagahan nila. Binanggit sa akin ni Jez na ang kain ng mga tao dito ay alas osto ng umaga o hindi kaya naman ay tanghali na.Kasalukuyan na wala siya ngayon. Maaga kasi ang raket niya. Hindi niya naman binanggit kung saan pero hindi na ko nagtanong. Nauna pa siya sa akin ng magising kaya tinapay lang ang umagahan niya.Nagsalin ako ng kape galing sa coffee maker saka binigay iyon kay T.H. Malamig ang mga mata niyang tinignan ang hawak ko."No. Thanks. Hindi ako nainom niyan"
last updateLast Updated : 2021-04-10
Read more
6
Lechon"Sakit ng bewang ko"Nag-stretching ako pagkabangon sa kama. Ano kayang oras na? Tinignan ko ang aking wrist watch. Alas singko ng hapon. Kailangan kong magwalis ng bakuran.Mumukat-mukat ang mga mata ko habang kinukusot iyon pababa ng kusina.Luminga-linga ako sa paligid. Humagikhik ako. "Walang tao. Wala namang nakalagay sa listahan na hindi ako pwedeng kumain nga marami"Ngiting kakaiba ang Ate niyo dahil pagbukas ko ng refrigerator bumungad sa akin ang masasarap na pagkain. Unti-unting naipon ang laway ko sa aking bibig.Kailangan ko ng bilisan. Buti na lang umalis sila ngayon. Chance ko ng makatikim ng l
last updateLast Updated : 2021-04-10
Read more
7
Ice-creamMatapos ng gawain ko ay nagpaalam ako sa aking mga amo na maghahanap akong scholarship pero anghel nga talaga itong si Wyn dahil sa inoffer niya sa akin.Kinuwento ni Jez ang nangyari tungkol sa akin kaya ito sinamahan ako ng dalawa sa future in-laws ko.Nalaman kong hindi close ni Wyn ang kuya niyang si Ten kaya nagdesisyon siyang sumama kay T.H. Kasundo niya naman ang mga magulang niya. Katunayan ay mukhang mababait ang mga ito base sa kwento ni Jez.Pagpasok sa itim at higante nilang gate ay napanganga ako."Girl, hindi lang langaw ang kasya sa bunganga mo kundi ipis", aniya Jez na nasa tabi ko.May mal
last updateLast Updated : 2021-04-10
Read more
8
Type"Ganda mo", bungad ni Latrelle. Lahat sila ay nakasuot ng uniporme. Unang araw ng klase ngayon kaya lahat kami ay maagang gumising."Thank you. Saka alam ko naman 'yun", sabi ko habang pinaghahanda sila ng pagkain.Isa-isa silang umupo. Napansin kong si T.H ang kulang. Baka naliligo pa ang isang iyon."Ganda mong basahan", sabi ni Latrelle. Tumawa silang dalawa ni Marcus habang si Wyn ay umiling na lang.Kami nina Jez at Marcus ay parehas ng eskwelahan na pinasukan. Ang dalawa kasi ay parehas na may problema sa pamilya. Hindi katulad nina Latrelle at T.H, kahit na may problema silang kinahaharap katulad ng sa kaibigan nila ay malaki ang sustento nilang natatangg
last updateLast Updated : 2021-04-10
Read more
9
Pamagat"Kaoree Rogen, 18 po. Dyan lang po nakatira katabi ng Laguna De Bae", pagpapakilala ko sa klase.Matapos magpakilala ng ilan ko pang kaklase saka nagpakilala ang professor namin sa unang subject.Pinaggrupo kami nito para sa ibibigay niyang gawain kinabukasan. Umalis siya matapos ng kanyang ginawa kahit may isang oras pa siyang natitira.Nakaupo ako habang pinagmamasdan ang mga kaklase kong kinikilala ang isa't-isa. Parang bubuyog boses nila dahil sa pinagsama-samang mahihinang ingay.Ang ilang lalaki na nasa likuran ko ay nagkasundo dahil sa ML."Duo na lang tapos kayo magkakampi", sabi nung lalaking may&nb
last updateLast Updated : 2021-04-10
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status