Share

35. Perjalanan kembali ke Padepokan.

Teriakan Calingkolo menghentikan pergerakan babi yang hendak menyerang Ajiseka untuk kedua kalinya. Sungguh wujud binatang yang tidak lazim, ukuran tubuhnya jauh lebih besar dari ukuran babi hutan pada umumnya. Bahkan, bentuk kepalanya juga sangat berbeda, pasalnya, pipi binatang itu di tumbuhi banyak benjolan yang menyerupai tanduk.

“Ya! Benar! Lawanmu adalah aku, wahai celeng tua!” sentak Calingkolo manakala binatang itu melangkah pelan mendekatinya.

Dengusan kasar binatang itu terdengar semakin keras, begitu juga dengan langkah yang bertambah cepat. Tetapi babi hutan itu tidak langsung menyeruduk seperti halnya yang dilakukan kepada Ajiseka. Ia berdiri tegap dengan moncong yang mendongak ke atas.

“Lancang sekali kau anak muda, sepertinya dirimu tidak berasal dari wilayah ini! Tetapi aku mencium adanya digdaya besar. Pergilah! Bukankah dirimu memiliki Kekuasaan sendiri? He?” ucap babi hutan itu.

“ Seandainya kau tidak menyerang adik seperguruanku, tentu diriku tidak akan berbicara
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status