Pendekar Ular Emas

Pendekar Ular Emas

Oleh:  Mangata  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
4 Peringkat
32Bab
1.4KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Kematian adik dan hancurnya desa karena serangan iblis membuat amarah Lin Tan bergejolak. Dendam mulai tumbuh di hatinya ketika ia berhasil menjadi wadah dari dewa Ular Emas. Lin Tan menjelajahi benua Lianhua untuk mencari pecahan diri dari si ular emas. Keduanya berupaya mengumpulkan mereka semua untuk menggempur sarang para iblis di selatan benua itu.

Lihat lebih banyak
Pendekar Ular Emas Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Zhu Phi
Seru nih ceritanya!
2023-08-02 00:17:12
4
user avatar
Sape Piye
semangat terus update ny thor...
2023-07-30 22:42:47
6
default avatar
Illuminati
Seru juga yak
2023-07-29 12:22:03
7
user avatar
Mangata
Lin Tan harus bersekutu dengan seekor ular emas yang ternyata makhluk setingkat dewa. Kepo-in kuy
2023-07-27 19:55:33
6
32 Bab
Kematian Tragis
"Semuanya! Lari!" Teriak Lin Tan, seorang pemuda yang berusaha menyelamatkan beberapa warga di desanya.Pemuda berusia dua puluh lima tahun itu melihat adanya serangan besar-besaran dari para pasukan iblis berwujud burung besar yang berasal dari sebuah gua bawah tanah yang berasal dari daerah paling selatan di benua Lianhua .Para iblis bergumul mendatangi desa Xiapu karena letaknya yang berada di wilayah selatan, dekat sekali dengan gua tempat para iblis itu berasal. "Lin Tan, tolong aku!" Teriak seorang gadis muda berusia lima belas tahun."Sin hwa!" Lin Tan segera bergegas menolong adik perempuannya yang terlihat sedang dihadang oleh dua iblis.Wajah para iblis tersebut seperti seekor burung dengan sebuah paruh runcing yang dilapisi oleh semacam logam. Tubuhnya berbulu lebat dan bersayap seperti seekor burung elang, namun kaki dan tangannya seperti manusia kurus yang memiliki cakar panjang."Kak Lin Tan, cepat singkirkan iblis itu!" Ucapnya. Sin Hwa terus memukul kedua iblis denga
Baca selengkapnya
Bertemu Makhluk Aneh
Kulit, daging dan organ tubuh milik Lin Tan habis dimakan oleh para iblis. Sakit, sangat sakit rasanya ketika daging dikelupas paksa menggunakan cakar-cakar yang begitu tajam. Lalu puluhan paruh keras menusuk dan merobek daging dan organ dalam pemuda itu. Bahkan darah yang menetes dan mengalir deras keluar dari tubuh pemuda itu menjadi minuman segar bagi mereka. Lin Tan hanya terdiam membisu menerima ajal yang menyambut dirinya dengan penuh kepedihan. Air mata terakhir yang menetes dan membasahi pipinya menjadi saksi akan nasib buruk dirinya dan kedua adiknya. Dan di saat terakhirnya, ia hanya mampu menatap langit biru saja."Maafkan kebodohan dan kelemahan kakak kalian…," ucapnya lirih. "Seandainya waktu itu aku menuruti Sin Hwa untuk segera pindah ke tempat lain, mungkin kita bertiga masih bersama saat ini," ungkapnya dalam hati.Perlahan kedua kelopak mata Lin Tan menutup. Kesadarannya pun kian menghilang ketika setengah tubuhnya telah hilang disantap oleh para iblis. Semua orga
Baca selengkapnya
Perjanjian Darah
Ucapan Long Wang tidak bisa menghentikan tangis dari pemuda yang kehilangan kedua orang terkasihnya. Jeritan, teriakan, amarah, mengutuk, rasa kasihan, iba, dan bahkan rasa bersalah terus menyelimuti hati Lin Tan. Di bawah pohon beringin besar nan rindang, diiringi oleh embusan angin yang menerpa lembut, pemuda itu bersumpah di depan kedua makam adiknya."Aku bersumpah atas nama mereka berdua!""Aku akan membunuh seluruh iblis di daratan Lianhua!""Bila perlu, aku akan mendatangi neraka dan menggedor pintu dewa neraka untuk membunuh para iblis yang telah mati dan dijerumuskan ke sana!"Rasa pilu menghinggap di dada Long Wang. Ketika melihat sosok yang begitu hangat kepada kedua adiknya harus perlahan berubah menjadi sosok yang memendam kemarahan yang besar, ia seakan menjadi penjahat yang mengubah seorang manusia yang seharusnya telah mati dan beristirahat dengan tenang menjadi iblis yang baru."Bila sudah selesai temui aku di bawah pohon itu. Ada hal yang ingin aku bicarakan padamu,
Baca selengkapnya
Serangan Iblis Harimau
"Kau itu kecil, susah untuk dilihat, apa lagi bila berada di sekitar semak-semak. Apa menurutmu hal itu bisa dengan mudah untuk ditemukan? Tanya Lin Tan. "Apa! Kecil?! Jangan seenaknya bicara!" Long Wang malah membentak Lin Tan. Ia langsung melompat ke depan dan menghentikan langkah pemuda itu. Kepalanya terangkat sambil menunjukkan leher sendoknya."Apa?" Lin Tan tidak memahami kenapa Long Wang seperti itu."Hei, bocah! Aku adalah Sang Ular Langit yang agung! Aku sebanding dengan raja langit. Bisa dibilang aku adalah temannya. Tubuhku yang kau lihat saat ini hanyalah wadah dari jiwaku yang sesungguhnya!" Jelas Long Wang."Artinya kau bisa berubah bentuk menjadi makhluk lain?" Lin Tan mencoba menyimpulkan."Bukan! Eh, iya benar juga.""Intinya adalah wujudku yang asli jauh lebih besar dari ini!" Ucap Long Wang.Ketika mereka berdua sedang berdebat, suara keras seperti jeritan dan teriakan terdengar dari kejauhan. Suara itu terbawa oleh angin dan sepertinya seakan mencoba meminta p
Baca selengkapnya
Keputusan Bersama
Senjata yang berasal dari logam Jin Tie mampu menghabisi para iblis hingga mereka hangus tidak tersisa. Efeknya seperti logam perak yang menusuk tubuh vampir, para iblis akan langsung meleleh dan hangus menjadi abu bila terkena senjata yang diciptakan dari logam itu."L–luar biasa!" Lin Tan tercengang. Mulutnya melongo karena merasa takjub akan kekuatan dari Long Wang."Sudah beres! Sekarang saatnya bertemu dengan orang itu!" Long Wang langsung mengendalikan tubuh Lin Tan . Ia segera mendobrak dinding kayu yang membatasi gua tersebut.Para warga yang bersembunyi di dalam gua terlihat berteriak sangat keras. Hal itu membuat Lin Tan juga ikut berteriak."AARGH!!!""Siapa kau?! Apa kau iblis?!" Seorang warga melempari Lin Tan dengan batu."B–bukan! Aku bukan iblis!" Lin Tan membela diri. Ia segera meminta Long Wang untuk melepaskan diri dari tubuhnya. Lin Tan menjadi bulan-bulanan seluruh warga yang memfitnahnya sebagai kaki tangan para iblis. Dengan cepat, Long Wang yang menjadi zira
Baca selengkapnya
Lembah Tebing Berbatu 
Sang Ular Emas meminta keduanya untuk segera menunggangi punggungnya. Tapi sebelum itu, Li Mei memeluk beberapa warga desa yang sudah dianggapnya sebagai keluarga. Ia berpamitan dengan mereka. Derai air mata terlihat jelas di wajah mereka ketika hendak melepas kepergian seorang wanita perkasa yang dijuluki sebagai pelindung desa. Bagi para warga, Li Mei termasuk sebagai sesepuh yang dituakan."Li Mei, ayo …." Lin Tan mengulurkan tangannya untuk membantu wanita itu naik ke atas punggung kuda emas. Ketika Long Wang mulai berlari, Lin Tan yang berada di belakang wanita itu terlihat begitu canggung. Ini adalah pengalaman pertamanya menunggangi seekor kuda bersama dengan seorang wanita. "Ada apa?" Li Mei melirik ke arah pemuda yang berada di belakangnya."T–tidak apa-apa! Hanya saja … a–aku tidak terbiasa berkuda dengan seorang wanita," ungkap Lin Tan yang terlihat berusaha menjaga jarak dari tubuh Li Mei."Oh … kalau begitu biasakanlah mulai dari sekarang," balasnya. Li Mei tidak memperd
Baca selengkapnya
Serangan Di Lembah Berbatu
"Tidak mungkin! Apa benar ular berwarna merah itu yang kita cari?" Lin Tan merasa ragu. Ia menoleh kembali ke temannya."Tentu saja! Apa kau ingin bilang bahwa aku berbohong?" Long Wang tampak gusar dengan ucapan wadahnya itu. "Aku harus mendekatinya. Kita harus menangkapnya!" Ucap Long Wang lagi.Malam telah datang. Kawasan lembah berbatu di wilayah selatan berubah menjadi begitu dingin. Suara binatang dan serangga malam bergema di sekitar tebing, beriringan dengan angin malam yang berembus hingga menusuk kulit.Di perkemahan yang berada di bawah bukit, para pemburu harta mengerubungi api unggun yang berkobar lumayan besar untuk menghangatkan diri mereka. Semuanya terlihat mengelilingi api hangat itu sambil mengobrol satu sama lain sambil menenggak beberapa gelas arak. Terlihat seseorang di antara mereka yang merupakan ketua sekte pendekar mengangkat gelas kayu yang lumayan besar untuk mengajak semua orang bersulang. Teriakan bernada semangat terdengar lantang dari mulutnya.DEMI KE
Baca selengkapnya
Raja Iblis Yinjiao 
"Apa kita harus membiarkan mereka mati? Teriakan mereka membuatku gila!" Lin Tan tidak bisa membiarkan telinganya untuk tidak mendengarkan jeritan dan rintihan sakit para pemburu harta.AARRHH!!!Satu per satu tubuh para anggota pemburu harta dikerumuni oleh iblis bersayap. Para iblis itu menggerogoti tulang demi tulang mereka dan membiarkan daging orang-orang itu. Mereka terus memakan tulang, tengkorak kepala dan juga gigi para manusia itu dengan begitu rakus. Semuanya habis dalam waktu sekejap."Apa kita sudah hampir sampai?" Lin Tan bertanya menggunakan kontak batin. Jalanan sempit yang hanya bisa dilalui oleh satu orang dan harus dalam keadaan berjalan menyamping membuat Lin Tan dan Li Mei merasa kewalahan. Disamping itu, mereka harus berusaha tetap diam dan tidak mengeluarkan pancaran energi yang besar agar tidak menarik perhatian para iblis itu. "Kita hampir sampai, tapi tetaplah seperti ini!" Long Wang merasakan hawa keberadaan para iblis yang tengah berkumpul di bawah bukit b
Baca selengkapnya
Segel Dewa Yanluo Wang 
"Dasar bodoh! Menyerang tanpa tahu siapa musuhmu? Dasar Ceroboh!" Yinjiao berhasil menghindari serangan Lin Tan yang dikendalikan oleh Long Wang. Dengan cepat, ia mengembalikan serangan Lin Tan dengan mengayunkan cakar di tangan kanannya. Terlihat pancaran energi merah yang melesak lurus menuju ke pemuda itu. "Tidak kena! Hahahaha!" Long Wang berteriak menghina iblis itu. Serangan salah satu cakarnya melewati tubuh Lin Tan. Raut wajah Yinjiao tampak gusar dengan barisan urat leher yang menyeruak keluar. Dirinya tidak mengira bila pemuda itu susah untuk ditumbangkan dalam satu kali serangan. Di pihak lawan, dengan menciptakan dua buah pedang Jin Tie berwarna emas di masing-masing tangan Lin Tan, si Ular Emas menuntun tubuh pemuda itu untuk kembali menyerang iblis itu. "Bodoh! Apa yang kau lakukan! Kenapa kau langsung menyerangnya!" Teriakan Li Mei seakan tidak didengar oleh kedua temannya. Kecemasan pun mulai muncul di wajah wanita itu. Tanpa diduga, ketika kedua temannya disibukk
Baca selengkapnya
Kedatangan Si Ular Api
"Apa?!""Tidak mungkin!"Ketika Lin Tan ingin menyerang Yinjiao, tubuh yang terperangkap di dalam teknik segel delapan gerbang neraka perlahan menghilang. Tidak disangka, Iblis itu ternyata telah menipu Lin Tan dan malah muncul tepat di belakang punggung pemuda itu.Perhitungan yang sudah diperkirakan oleh Long Wang untuk menghabisi iblis itu ternyata gagal total. Ketika ia menoleh ke belakang, terlihat Yinjiao tengah melepaskan serangan cepat ke arahnya. Dengan cepat, iblis itu berhasil menyematkan pedang Diyu Yin miliknya ke punggung Lin Tan. Zirah Ular Emas yang telah diperkuat oleh kekuatan dari Dewa Yanluo Wang, si dewa penjaga neraka, buktinya tidak mampu menahan kerasnya pedang neraka yang dimiliki oleh Yinjiao. Alhasil, punggung Lin Tan tertusuk oleh pedang itu hingga menembus ke dada. Pemuda itu terduduk diam sambil menahan tubuhnya yang masih terganjal oleh pedang Diyu Yin milik Yinjiao. Dari bilah pedang iblis itu, darah segar milik Lin Tan menetes jatuh perlahan ke permuk
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status