Berlatar setelah perang kaisar naga dengan kaisar darah, dimana dua kaisar telah bersatu menjaga semua alam dan dunia bawah. Di sebuah dunia kecil yang tidak ada makhluk abadi tinggal, hidup sepasang suami istri dengan satu anak laki-laki mereka. Kehidupan yang penuh kebahagian itu harus berakhir dengan hancurnya desa serta kematian warga desa tersebut. Anak yang kehilangan orangtuanya berusaha mencari jejak orangtua yang menghilang saat desa hancur dan semakin dia berjalan menuju jalan kultivasi, semakin dia mengetahui kalau dirinya ternyata telah terjebak dalam takdir yang sulit. Dia, apakah dia akan sanggup berjalan di jalan itu? Atau dia berakhir dengan kehilangan nyawanya sendiri? Ini adalah kisah sosok pemuda bernama Tian Sen, dia yang berjalan di jalan berdarah untuk mengetahui siapa dirinya, dimana orangtuanya? Tapi dia harus menjadi lebih kuat untuk sampai pada titik dimana bahkan takdir sendiri tidak dapat mengendalikannya. “Kenapa? Kenapa mereka tidak peduli dengan manusia seperti kami? Kenapa? Aku Tian Sen tidak menerima ini semua, aku akan berjalan menuju puncak meski tanganku berlumuran darah sekalipun. Kesepian tidak akan membuat diriku terpengaruh oleh omong kosong yang disebut takdir!”
Lihat lebih banyak“Yah, mari kita lakukan semua pelan-pelan. Untuk sekarang kamu juga tidak perlu terburu-buru,” kata kucing putih yang seperti tidak merasa pikiran Tian Sen itu perlu untuk mereka sekarang. Mereka hanya perlu fokus dengan apa yang sedang mereka lakukan, Tian Sen kali ini juga fokus dengan kenaikan energi mentalnya. “Iya, aku paham. HM, sepertinya kita di ikuti..” Tian Sen bisa merasakan beberapa aura yang telah lama bersembunyi. Dan aura mereka benar-benar tampak ingin membunuh, sehingga Tian Sen mempercepat langkahnya menuju gua yang dia rasa adalah tempat aman. Swussh… Tian Sen merasakan kalau aura yang mengikuti semakin cepat dan itu membuat Tian Sen semakin sadar kalau mereka bertujuan untuk mengejarnya. Jadi dengan mengeluarkan busur, Tian Sen melepaskan lima anak panah api yang langsung terbang ke arah asal aura tersebut. Ledakan terjadi tepat saat busur sampai pada orang-orang yang mengejar Tian Sen. Saat itu, Tian Sen berhenti di batang pohon besar sambil melihat ke arah le
“Silahkan saja!” Ucap Tian Sen dengan suara yang tenang dan juga sopan. Jika memang masih ada yang ingin mereka tanyakan, Tian Sen tidak masalah menjawabnya juga. “Apa anda akan menutup diri bersama kami atau pergi?” Tanya kepala suku rubah yang sontak membuat Tian Sen terdiam sesaat. Tian Sen memang pada kenyataan ada rencana untuk menutup diri juga, tapi menurutnya jika ikut dengan suku rubah mungkin mereka menutup diri sangat lama. Jadi, Tian Sen berpikir untuk pergi mencari tempat yang cocok untuk menutup diri. Jika dia ingin memasuki gunung api, maka Tian Sen harus meningkatkan salah satu kekuatannya ke level yang baru. Kebetulan energi mental adalah yang paling cocok untuk mencapai Heaven symbol master dalam sekali jalan. Meski akan jadi hal yang benar tapi menurutnya akan jadi masalah, apalagi Tian Sen masih punya hal yang harus dilakukan juga. Jadi dia memutuskan untuk pergi sekarang, mendengar hal tersebut, pemimpin suku rubah tidak menghalangi niat Tian Sen. Dia juga paham
“Sebentar lagi dia akan keluar, jadi kamu tenang saja!” Kucing putih menguap palu menutup matanya setelah menjawab pertanyaan dari pemimpin suku rubah. Dia juga tahu kalau wanita itu cemas karena anaknya belum kembali, tapi bagaimanapun kucing putih tetap percaya kalau Tian Sen pasti akan kembali. Kekuatan Tian Sen sudah cukup untuk melindungi dirinya sendiri jika memang ada bahaya yang mengancam, apalagi dari segi rencana tidak mungkin Tian Sen akan gagal. Memang dari prediksinya ada sesuatu di dalam tanah leluhur suku rubah ini yang membuat kucing putih merasa sedikit jijik. Itu terjadi saat pintu terbuka, meski hanya sesaat tapi sebagai sosok yang hidup di alam dewa, dia memang merasakannya. Pemimpin suku rubah menjadi semakin cemas, apalagi saat ini banyak yang telah melihat suku rubah mereka dengan tatapan haus darah. Itu karena beberapa hari lalu kejadian dimana sosok dari suku macam hitam datang ke tempat mereka. Dengan total lebih dari puluhan orang dengan membawa senjata ser
Mendengar hal tersebut Lu Lu merasa semakin bingung dengan maksud rubah putih. Dia benar adalah pendiri tapi juga bukan pendiri atau soso awal dari lahirnya suku rubah. Rubah putih melihat Lu Lu bingung, hanya tersenyum dan menasehatinya agar tidak terlalu dipikirkan. Karena apa yang dilakukannya adalah hal yang hanya diri masing-masing memahaminya. Jika orang lain benar-benar mengerti dengan diri masing-masing, mungkin mereka akan jadi keluarga yang sempurna, atau teman sempurna. Tapi sayang sekali karena di dunia ini tidak ada yang namanya kebahagiaan sejati, fimia yang kejam hanya mengetahui mereka kuat, mereka lah pemenangnya. Dan bagi mereka yang lemah, tidak ada yang namanya kebahagiaan jika mereka tidak bisa melindunginya.“Tidak masalah, aku yang harusnya berterima kasih padamu. Tanpa kamu, mana mungkin keturunanku bisa sampai ke tempat ini dengan aman!” Leluhur rubah bahkan jauh berterima kasih karena bantuan Tian Sen, membuat keturunannya dapat sampai ke tempat ini dengan ama
Tian Sen awalnya tidak paham maksud dari rubah putih, tapi sebelum bisa mengerti dengan maksud dari rubah putih. Tian Sen sudah di tarik keluar dari ruang hampa tersebut dan kembali sadar di luar. Membuka mata, Lu Lu dengan ekspresi sedih memegang tangan Tian Sen, dia merasa sedih karena apa yang dilakukannya disini percuma. Semua yang harusnya jadi harapan malah menjadi jalan buntu untuknya. Apalagi dia telah mengetahui apa masalah yang terjadi sehingga tidak ada satupun orang sukunya kembali setelah masuk ke tanah leluhur. Sekarang semuanya telah jelas, untuk apalagi dia datang ke tempat ini? Tidak ada jalan lain untuk menyelamatkan suku rubahnya lagi dan harapan terakhir telah benar-benar hancur.“Jangan bersedih! Semua belum tentu berakhir, lihatlah!” tian Sen yang melihat gadis kecil itu meneteskan air mata malah tersenyum lalu menunjuk ke arah patung yang telah tidak punya jiwa dari makhluk asing tadi. Saat itu, cahaya lain muncul dan dari cahaya yang keluar dari patung sosok ru
“Tapi bibi, lihatlah orang ini. Dia saja sudah tidak punya kekuatan puncaknya yang dulu, bagaimana jika bibi serahkan padaku? Ayolah, duduk dulu.. duduk!” Tian Sen mengeluarkan kursi dari cincin lalu menarik rubah putih untuk duduk. Melihat sikap Tian Sen, entah kenapa rubah putih yang memiliki kemarahan kuat malah langsung menghilang. Dirinya kembali ke seperti awal, ekspresi dan senyumannya juga kembali muncul karena sikap Tian Sen tersebut. “Baiklah, lakukan sesukamu!” “Bajingan, kalian pikir aku apa? Berani merendahkan aku seperti ini, kalian akan benar-benar aku bunuh!” Dengan nada marah sosok itu segera terbang menyerang Tian Sen. Melihat serangan dari kabur tersebut, Tian Sen tersenyum dingin karena kabut itu masih tidak sadar betapa besar kekuatan yang dimiliki Tian Sen sekarang. Memutar tubuh Tian Sen, kabur itu mengunci Tian Sen sehingga tidak dapat bergerak lagi. “Hahaha, sekarang kau tidak akan dapat bergerak. Nak, matilah! Teknik pengikat jiwa, rantai penelan jiwa!” k
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Komen