Part 56
Pov Gibran Palaq
Aku pengusaha sukses kaya raya sudah beristri dan mempunyai dua anak perempuan dan laki laki sudah besar yang perempuan bernama Vina Palaq kelas tiga SMA yang laki laki bernama Vikri Palaq kuliah semester akhir di amerika.
Walaupun umurku sudah 48 tahun hampir setengah abad tapi jiwa mudaku tidak pernah padam.
Aku selalu mencari cari daun muda untuk memuaskan hasratku karena istriku sudah menopouse karena umurnya sudah memasuki 52 tahun.
Aku tif4x3,?pe orang yang tidak puas dengan hanya satu wanita. Diri ini selalu saja ingin mencicipi setiap daun muda yang pernah ku lihat dengan mata elangku.
Suatu ketika aku mendapat permohonan kerjasama dari perusahaan cukup ternama namun masih ada di bawah kesuksesan perusahaanku.
Kabarnya sang pemilik perusahaan tersebut adalah seorang gadis cant
Part 57Pov GibranSaat aku sedang sibuk sibuknya dengan pekerjaan kantor yang tiada habisnya tetiba pintu di ketuk kencang namun bisa di katakan menggedor. Belum sempat aku mempersilahkan masuk, pintu sudah terbuka lebar.Sekretaris ku masuk dengan wajah pucat pasi. Ada apa?"Ma_maf pak a_da _" ucapannya terpotong saat..Aku terkejut melihat empat orang berseragam polisi memaksa masuk ke dalam ruanganku."Permisi dengan saudara Gibran Palaq." tanya seorang polisi yang sudah masuk"I_iya ekhem iya saya sendiri Gibran Palaq.. Ada apa ya babak bapak ini tiba tiba memaksa masuk kantor saya?" ucapku tegas walau awalnya sedikit gagap."Kami dapat surat perintah untuk membawa anda ke kantor polisi atas tuduhan percobaan pelecehan terhadap bu Mimin dan anak di bawah umur."
Part 58Pov MiminAku bingung.. Haruskah aku maafkan adik Bimbim ini? Karena ulahnya jugalah aku hampir di lecehkan ..Namun aku hanyalah manusia biasa, walaupun aku tidak memaafkaanya keadaan tetap tidak berubah."Baiklah aku akan memaafkanmu...namun dengan satu syarat." ucapku penuh penekanan saat menyebutkan kata 'syarat".Mereka memandangku intens, tak ada yang mengeluarkan suara. Hingga akhirnya Bimbim lah yang berbicara."Syarat? Syarat seperti apa Min?""Seumur hidup aku tidak ingin melihat adikmu lagi, selamanya ya." ucapku menekankan kata 'selamanya'.Ada raut wajah sangat terkejut di wajah Bimbim. Aku tahu dia pasti kecewa dengan keputusanku namun ini sudah jalan yang aku pilih, maafkan aku Bim."Baiklah kak...aku akan menghilang dari hadapan kakak dan tak akan menampakkan di
Part 59Pov MiminSiapa sih yang ngirim chat seperti ini? Nomor tak di kenal lagi. Apa aku segitu buruknya kah kok kayaknya banyak banget yang gak suka sama aku.Langsung ku blokir saja nomor tak di kenal tersebut. Aku sudah tak mau berurusan dengan hal hal seperti itu disini. Lebih baik menghindar sajalah, lagipula aku juga akan pergi dari sini.Drrr drrttloh ada panggilan dari dokter Rian. Mau apa lagi ya dokter Rian? Tentang si mantan tak tahu diri lagi itu kah? Ah malas sekali kalau harus membahas itu lagi.Namun penasaran juga sih dengan apa yang ingin di sampaikan dokter Rian. Ya sudah akhirnya ku putuskan untuk mengangkat panggilannya yang kedua karena yang pertama aku cuekin.Klek"Hallo assalamu'alaikum dokter, ada apa dok?" tanyaku tanpa basa basi."Maaf bu Mimin bila panggilan sa
Part 60Pantai Black Sand Beach Hawai... Di sinilah aku berlibur bersama seseorang yang amat sangat aku rindu.Duduk bersisihan di bebatuan yang bawahnya terbentang laut luas.Setelah dua tahun diri ini menetap di Amerika sebagai ekspatriat, tanpa di duga duga pagi ini Bimbim sudah berdiri di depan apartemenku.Aku sungguh di buat terkejut, karena kedatangannya tidak memberitahuku sama sekali bahkan selama dua tahun ini juga kami tak berkomunikasi sama sekali.Bagaimana mau berkomunikasi? Nomor kontakku aku ganti semua dan yang tahu hanya bik Ijah di Indonesia. Itupun karena bi Ijah yang mengelola semua usahaku.Entah darimana Bimbim mengetahui keberadaanku, mungkin dari bik Ijah atak dari bang Eron. Ah mereka semua memang ember.Niat ingin menghindari Bimbim sampai ke negara orang nan jauh di sini tetap saja di susulin.
Part 61"Triasta!!!"Triasta menghentikan aktifitasnya lalu menengok ke arah sumber suara."Damn!" batin Triasta menjerit saat mendengar seruan seseorang yang ia kenal."Apa yang kamu lakukan! Mengapa kau sekasar itu pada orang tua!" bentak Bimbim.Ternyata Bimbim belum berangkat ke Amerika, beberapa hari ini Bimbim mendapatkan tugas mengintai pengedar nark*ba di suatu tempat. Makanya ia tak pulang ke rumah."K_kak Bim...ka_kamu sudah pulang? A_ku kira kak Bim ke Amerika, syukurlah kalau kakak gak jadi ke Amerika." desis Triasta tersendat sendat."Kenapa sikapmu berubah jadi seperti ini sih Tris?" lirih Bimbim sendu."K_kak..." hanya itu kata yang berhasil terucap dari bibir pucat Triasta, kepalanya menunduk lesu. Entah mengapa kini penampilan Triasta tak pernah terawat lagi seperti orang yang mengidap depresi.
Part 62 Season 2Setelah lima belas tahun...BruugghHahahahaha hahhaahaha tawa membahana di ruang kelas."Heh sudah buruk rupa MISKIN lagi! Kok pede banget nyatain cinta ke gue hah! Ngaca dong ngaca!! Ini kado apaan?palingan juga isi coklat murahan cuiih!" cibir Satria dan melemparkan kado itu sembarangan.Huuuuuu hahhahhhhhahahaha seisi kelas sangat puas menertawakan Dina yang duduk tersimpuh di lantai setelah Satria mendorongnya hingga terjatuh. Dina hanya bisa diam dan termenung.niatnya ingin memberikan hadiah istimewa ke orang terkasih malah yang di dapat cacian dan makian.apakah Dina salah dengan menaruh hati ke seseorang? padahal isi dari kado itu bukan sembarangan barang murah seperti yang di katakan Satria and the gank.Pulang sekolah..BrugghhDi kursi sofa ruang tamu Dina membanting kado yang ta
Part 63 Season 2"Ada apa ini kok ribut ribut?"Papa dan Om Bian pulang,pas banget lagi ribut ini.oh iya om Bian sekarang ikut kerja di perusahaannya papa karena papa kasian dong ngeliat nasib adiknya."Sayang dan mas Bimbim sudah pulang ya?"tanya tante Hana di manja manjain sambil ngegelendotin tangannya om Bian dih."Ma tadi papa denger dari bawah ada yang teriak teriak,memangnya neriakin apa?" sebelum aku dan mama menjawab pertanyaan papa,seperti biasa salim tangan dulu."Gak ada apa apa kok mas Bim..kita tadi hanya lagi becanda aja kok." tiba tiba si tante Hana udah ngejawab aja."Oohh kirain ada apa..yuk ma kita ke kamar ,papa pengen minta pijit nih badan pegel semua, papa ke bawah dulu ya sayang."ucap papa sambil mencium keningku.Aku hanya mengangguk dan tersenyum.terlihat Yani dan orang tuanya juga berlalu dari depan k
Part 64 Season 2Lelah juga dari pagi sampai sore belajar dan belajar..waktu menunjukan pukul 15.30 , yah aku memang mengikuti banyak ekstrakulikuler demi memenuhi tuntutan papa..makanya aku selalu pulang sekolah sampai sore gini, bosan sekali sebenarnya hidup hanya untuk belajaarrr terus tapi memang kita sebagai pelajar kodratnya kan harus belajar bukan pacaran atau nongkrang nongkrong gak jelas apalagi pergaulan bebas yang gak penting itu.Kita harusnya membekali diri dengan ilmu sebanyak banyaknya dari masih remaja agar kalau sudah dewasa nanti kita tidak bingung mencari uang untuk diri kita dan keluarga.istilahnya ni berakit rakit dahulu bersenang senang kemudian.Tapi aku baca dari artikel atau dari komentar atau status status yang ada di media sosial malah terbalik dengan istilah itu, ya malah jadi bersenang senang dahulu berakit rakit kemudian.Bisa di lihat anak anak pelajar sekarang ha