Share

Bab 19. Seminar

Aku menatap papan hijau penunjuk jalan yang akan di lewati dengan malas. Aku mencoba bergerak mencari posisi ternyaman yang bisa kudapatkan. Perjalanan masih cukup panjang hingga akhirnya aku dan dia bisa sampai di tempat tujuan kami. Tidak, salah, hanya tempat tujuannya.

Aku melirik dia yang terfokus pada jalan lurus tanpa hambatan di depannya. Lalu memilih melihat keluar jendela setelahnya. Hanya ada mobil-mobil yang melaju saling membalap yang bisa kutemukan.

Aku berdehem. “Lo kok nggak bilang dari kemarin sih?” Tanyaku agak jengkel.

Dia tersenyum dan melirikku sekilas sebelum fokusnya kembali pada jalanan. “Gue takut lo nolak jadi sengaja jemput tanpa bilang dulu.” Sebuah kekehan kecil mengakhiri kalimatnya.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status