Share

Kedatangan Bapak

Aku mencium Cinta dan sedikit mendorong tubuhnya hingga terjebur di kolam. “Byur!”

“Agus, kolamnya nanti merah. Gimana sih, kamu itu!” protes Cinta. Aku segera menariknya keluar. Rahman hanya menatap kami santai sambil memakan siomay.

“Wes, kalian itu!” ucapnya sambil mengunyah dengan lahap.

“Kring!”

“Gus, ponselmu berdering. Minah!”

“Opo?”

Tidak aku percaya dengan apa yang dikatakan Rahman. Dari mana sebenarnya dia mengetahui nomor ponselku. Rahman terus menatapku aneh. Aku merasakan dia yang mengatakannya.

“Man, kamu ngaku. Kenapa nomorku ada di Minah!” tunjukku ke wajah Rahman yang kaku seketika. Tapi, dia menggaruk kepalanya, padahal tidak terasa gatal.

“Kamu punya kutu?”

“Hmm, gak, Gus!”

“Lalu?”

Aku sangat hafal dengan ekspresinya. Dia pasti melakukan sesuatu yang ak

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status