Share

#7

"KAU PUNYA SIHIR, MICKHE! GUNAKAN SIHIRMU!"

Mickhe kaku. Baru ingat dengan kemampuannya, terlalu panik sampai lupa. Tapi sepertinya dia terlambat?

"A-aku lupa, Bu. Apa gadis itu selamat?"

Dua manusia berbeda gender itu luruh ke lantai. Mendadak kedua kaki mereka seperti jeli.

"Bodoh."

"I-ibu, apa yang harus kita katakan pada kak Zein?" tanya Mickhe lirih. Melihat sang ibu hanya diam dengan pandangan kosong, Mickhe segera bangkit dari duduknya.

"Ayo, Bu. Kita harus melihat keadaan kakak ipar," ujar Mickhe tegas. Ibu Mei Mei mengangguk lesu. Yah, tentu saja lesu. Bagaimana mungkin anaknya menjadi duda secepat ini? Bahkan mereka baru sah menjadi sepasang suami istri kemarin sore. Dan sekarang, ini masih pagi? Belum siang.

Sesampainya mereka di bawah, tepatnya di halaman samping tempat kemungkinan Aluna jatuh. Mereka lagi-lagi dibuat terkejut melihat keadaan Aluna yang baik-baik saja. Bukan, maksudnya, mereka menyaksikan sendiri Aluna terjatuh dari jendela kamarnya, yang berada di lant
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status