Share

Bab 106

Auteur: Erlina
Naomi bertanya dengan terkejut, “Kamu punya cara? Cara apa?”

Braden menjawab, “Berhubung dia gampang marah dan nggak suka berinteraksi dengan orang asing, Mama jangan muncul di hadapannya lagi. Mama biarkan saja dia tahu Mama itu orang baik dan nggak akan melukainya. Setelah dia punya kesan baik terhadap Mama, Mama baru dekati dia lagi.”

Naomi berpikir sejenak dan merasa kata-kata Braden masuk akal. Hanya saja ....

“Kalau nggak bertemu dengannya, bagaimana Mama bisa membuatnya tahu Mama ini orang baik?”

“Mama bantu saja dia secara diam-diam atau berinisiatif untuk tunjukkan niat baik. Contohnya, Mama bisa buatkan makanan kesukaannya atau belikan mainan kesukaannya, lalu suruh keluarganya untuk memberikannya padanya.”

“Tapi, aku nggak tahu apa makanan atau mainan favoritnya. Menurut cerita keluarganya, dia sama sekali nggak tertarik pada apa pun selain hal-hal yang berhubungan dengan mamanya.”

“Nggak apa-apa. Dengan menunjukkan niat baik, dia akan tahu Mama nggak punya niat buruk terhad
Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application
Chapitre verrouillé
Commentaires (2)
goodnovel comment avatar
Fenty Izzi
braden hebat...
goodnovel comment avatar
sikimunigar1990
masa aneh , sii Naomi gak kangen rayden, kan Uda tau itu anaknya juga
VOIR TOUS LES COMMENTAIRES

Latest chapter

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 2228

    “Kring, kring, kring ….”Tiba-tiba terdengar suara dering ponsel. Suara itu telah menyadarkan Shane dari lamunannya. Dia mengeluarkan ponselnya untuk melihat. Ketika melihat nomor virtual di atas layar ponsel, kening Shane spontan berkerut. Dia mencari tempat yang sunyi untuk mengangkatnya. Nada bicara Shane terdengar sangat buruk. “Halo.”Orang di ujung telepon langsung berkata, “Maaf sekali. Aku sudah menghancurkan hadiahmu hari ini. Kelak, aku pasti akan menebusmu.”Shane merasa sangat marah. Dia menekan amarahnya, lalu berkata dengan suara rendah, “Aku nggak butuh hadiah darimu! Sebenarnya siapa kamu? Apa yang lagi kamu lakukan?”Nada bicara orang di ujung telepon terdengar tenang. “Aku ingin berteman sama kamu.”Tanpa berpikir, Shane langsung berkata, “Aku menolak!”Orang di ujung telepon juga tidak marah. Nada bicaranya masih terdengar sangat tenang. “Kalau kamu benar-benar ingin menolak, pasti kamu sudah membocorkan keberadaanku. Jelas-jelas kamu tahu aku yang melapor Andrew sud

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 2227

    Lagi pula, Andrew juga tidak bodoh. Meskipun dia sangat marah terhadap Shane, dia juga tidak akan melampiaskannya ke museum. Museum juga bukan milik Shane. Shane memaksakan dirinya untuk berjalan ke sana, lalu berinisiatif untuk bertanya, “Ada urusan apa mencariku?”Andrew bertanya kembali, “Apa kamu yang lapor polisi?”Hati Shane terasa panik. Dia mendorong gagang kacamatanya, lalu menggeleng. “Bukan.”Andrew langsung berkata, “Kamu sudah pernah mendengar hasil pemeriksaan darahku dari suster.”Begitu terjadi masalah tadi, mereka segera menghubungi Robbin. Robbin pun segera memeriksanya. Pada akhirnya, orang yang mencurigakan itu ternyata adalah Shane.Sebab, saat Shane mengambil darah, dia pernah mencari tahu soal pemeriksaan darah Andrew dari suster. Jadi, dia wajar untuk dicurigai.Shane menjelaskan dengan kening berkerut, “Aku memang pernah cari tahu. Karena saat aku pergi menjenguk Tiara, aku nggak sengaja mendengar obrolan Pak Caden dengan Naomi.”“Aku samar-samar kedengaran me

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 2226

    Shane adalah genius dari jurusan arkeologi. Dia akan datang membantu di museum di saat ada waktu luang. Dia membantu untuk memperbaiki barang peninggalan kuno.Saat ponselnya berdering, Shane sedang berada di ruang istirahat. Berhubung tidak fokus, dia telah lalai dalam merekatkan barang peninggalan kuno dan hampir saja menghancurkan peninggalan yang sedang diperbaiki itu!Petugas museum melihat kondisi Shane sedang tidak bagus. Mereka pun menyarankan Shane untuk istirahat. Dia pun sudah melamun selama setengah jam di dalam ruang istirahat.Ponsel Shane tidak berhenti berdering. Nomor asing muncul di atas layar ponselnya. Shane pun mengangkatnya. “Halo.”Suara Andrew terdengar dingin. “Aku tunggu kamu di depan museum.”Usai berbicara, Andrew langsung mengakhiri panggilan, tidak memberinya kesempatan untuk menolak. Saat Shane mendengar suara “tut, tut" dari ujung telepon, hatinya hampir saja terasa copot!Shane tidak memiliki nomor telepon Andrew. Dia tidak tahu panggilan itu adalah pan

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 2225

    “Emm.”Tiara terdiam.Berhubung memahami kepribadian Andrew, Tiara bukan merasa tidak gembira, melainkan tersenyum tidak berdaya. Dia pun berpamitan terhadap Andrew, “Sampai jumpa nanti malam.”Andrew mengangguk. “Emm.”Giman dan Intan berjalan kemari. Andrew pun berpamitan terhadap mereka, lalu memasuki mobil. Jendela mobil diturunkan. Saat hendak pergi, dia pun menatap Tiara dengan lekat-lekat. Andrew merasa tidak merelakan Tiara, tetapi dia tidak mengatakannya.Tiara berdiri di sisi Giman dan Intan, mengantar kepergiannya. Mobil melaju semakin menjauh. Dari kaca spion tengah, dapat dilihat bayangan tubuh Tiara juga semakin menjauh.Entah kenapa hati Andrew terasa tidak nyaman. Ini pertama kalinya dia merasakan apa yang dinamakan tidak merelakan untuk berpisah.Begitu pula dengan Tiara. Begitu Andrew pergi, dia bagai kehilangan arwahnya saja. Lampu sen mobil telah lama menghilang dari pandangannya. Tiara pun masih tidak rela untuk mengalihkan pandangannya. Pada akhirnya, Giman dan In

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 2224

    Tiara berkata dengan kening berkerut, “Pasti bukan! Aku dan Shane sudah kenal selama 20-an tahun. Aku memahaminya!”Camila mengusulkan, “Tapi, aku merasa dia patut dicurigakan. Sebelum makan tadi, dia tiba-tiba telepon kamu, bertanya apa kamu dan Andrew baik-baik saja? Sepertinya dia sudah mengetahui sesuatu waktu itu.”Tiara menggeleng. “Telepon dia memang aneh, tapi aku merasa nggak mungkin dia pelakunya.”Camila berpikir sejenak. “Betul juga. Seandainya dia pelakunya, jelas-jelas dia tahu polisi akan datang, meskipun dia ingin tahu hasilnya, dia juga nggak akan tanya kamu secara langsung, malah akan lebih gampang untuk dicurigai.”“Siapa pun orangnya, dia memang licik sekali. Lebih baik kita persiapkan diri di awal.”Tiara juga melihat ke sisi Naomi. “Untung ada kamu hari ini.”Naomi berkata, “Apa pun ceritanya, hasil pemeriksaan darah akhirnya sudah diselesaikan. Kelak, hal itu nggak bisa dipermasalahkan lagi. Mengenai orang rendahan yang lapor polisi itu, Caden dan Dylan akan meny

  • Anak Kembar Empat si Presdir Dingin   Bab 2223

    Setelah para polisi meninggalkan tempat, Caden dan Dylan pun ikut berjalan keluar. Pada saat ini, tiba-tiba ponsel Andrew berdering. Dia juga meninggalkan kantin, lalu pergi keluar untuk mengangkat panggilan.Pada saat ini, suasana di dalam kantin sangat hening. Semua orang melihat ke sisi Andrew. Tidak ada satu pun yang sedang berbicara.Naomi pun berkata pada Giman dan Intan, “Dulu, Andrew memang mengidap penyakit mental, tapi kalian nggak usah khawatir dia akan melukai Tiara. Dia hanya sedikit tertutup, pendiam, dan nggak suka berinteraksi dengan yang lain.”“Hanya saja, dia nggak mengalami gangguan yang mana akan menyakiti orang lain ketika sedang nggak nyaman. Dia hanya akan melukai dirinya sendiri saja.”“Kali ini, Tiara bisa terluka juga demi membantu Andrew keluar dari traumanya. Sekarang, Andrew sudah membaik. Aku berani jamin sama kalian.”Ucapan itu Naomi katakan untuk Keluarga Bascara dan juga semua orang di dalam kompleks. Bagaimanapun, penyakit mental juga adalah sejenis

Plus de chapitres
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status