LOGINDesakan pernikahan datang dari sang ayah juga keluarganya. Hal ini membuat Ivana mengambil jalan pintas untuk menghindarinya. Mencari pria bayaran, lalu menikah kontrak. Namun pada akhirnya Ivana justru menghabiskan malam bersama bodyguardnya, Zack Alejandro. Di tengah badai cibiran soal perbedaan status keduanya. Zack dan Ivana akhirnya menikah. Tentu dengan sejumlah pertimbangan di baliknya. Sanggupkah mereka mengatasi ujian ke depannya? Hingga rasa cinta mampu tumbuh di hati keduanya. Atau justru Zack dan Ivana akan berpisah setelah satu persatu rahasia menyakitkan terkuak. Soal siapa Ivana sebenarnya atau kenapa Zack mau menikahi nonanya. "Asal kamu tahu, aku menikahimu karena kakakmu." "Kamu salah jika menargetkan Ivana."
View MoreUugghhh."
Ringisan lirih terdengar seiring Ivana perlahan membuka matanya. Sesaat dia terdiam. Ingatannya coba mengumpulkan memori mengenai apa yang terjadi semalam. Tangannya memijat kepala yang terasa pusing. Dia mendengus tidak suka dengan sinar mentari yang mengganggu tidurnya. Ketika dia menggerakkan tubuh. Saat itulah dia merasa nyeri luar biasa di area pribadi. Juga sakit di sekujur badan. Ivana lantas menoleh. Ekspresi wajahnya berubah. Ia terkejut luar biasa, mendapati Zack Alejandro ada di ranjangnya. Tidur pulas dengan tubuh hanya tertutup selimut dari pinggang ke bawah. "Ini gila!" Gumam Ivana pelan. Zack Alejandro adalah bodyguardnya. Lelaki berparas tampan yang selalu mengekorinya ke mana-mana. "Ini tidak mungkin! Tidak mungkin. Bagaimana bisa!" Ivana menggigit bibir, panik. Kepalanya sibuk berpikir apa yang sebenarnya terjadi. "Apanya yang tidak mungkin, Nona?" Mata cantik Ivana melebar. Zack bangun. Tubuhnya masih sama polos dengannya. Tapi ekspresi pria itu tetap datar dan dingin macam biasa. Padahal semalam .... "Kenapa kamu ada di sini?" Jerit Ivana dengan jantung berdebar kencang. Di mana pria bayaran itu. Kenapa dia justru berakhir di kasur yang sama bersama Zack. Ivana mendadak diam, dia coba menggali ingatannya soal kejadian semalam. Frustrasi karena didesak menikah oleh ayahnya. Ivana justru punya ide untuk menikah dengan lelaki bayaran. Dia minta Kelly, temannya untuk mencarikan pria tampan dengan tubuh bagus. Dia akan gunakan alasan sudah pernah tidur bersama untuk menggagalkan pernikahannya dengan Evan Brown. Sambil menunggu Kelly, Ivana minum. Tidak disangka dia malah mabuk. Saat Kelly membawanya ke kamar, Ivana sudah setengah sadar. Sang teman hanya bilang, kalau pria bayaran itu sudah menunggunya di kamar. Ketika Ivana masuk kamar, dia memang menemukan seorang pria di sana. Tidak tahu siapa yang mulai lebih dulu, yang jelas Ivana tidak terlalu ingat wajah pria yang telah bercinta dengannya. Satu yang pasti pria itu sangat pandai memanjakannya di ranjang. Lelaki itu sangat mengagumkan dalam penilaian Ivana. "Dari pada Nona tidur dengan lelaki bayaran tidak dikenal. Bukankah lebih baik melakukannya dengan saya?" Zack membalas enteng pertanyaan Ivana. Secara tidak langsung mengakui kalau semalam mereka telah melakukan hal tersebut. "Lebih baik apanya? Tidak! Pergi! Pergi kamu! Pergi!" Pekik Ivana histeris. Dia coba menyangkalnya. Ivana tidak bisa menerima ini. Dia tidak percaya kalau lelaki yang mengambil mahkotanya. Yang dia puji mengagumkan adalah bodyguardnya sendiri. "Tunggu dulu, kamu sengaja melakukan ini? Kamu mau ambil kesempatan ketika aku mabuk semalam?" Tatapan Zack berubah dingin. "Pria itu berbahaya, Nona. Dia punya motif tersembunyi. Saya hanya berusaha melindungi Nona." "Dia itu pilihan Kelly. Dia temannya. Mana mungkin punya niat jahat. Kamu jangan mengada-ngada!" Zack hanya diam. Sangat paham dengan karakter nonanya. Susah diubah sudut pandangnya. "Heh! Kamu ngapain?" Ivana melotot ketika Zack dengan santai turun dari kasur. Tanpa mengenakan apapun. "Mandi." Mode irit bicara Zack kumat. "Pakai baju dulu!" Zack tidak menjawab, dia hanya terus masuk kamar mandi. Acuh ketika Ivana memejamkan mata. Detik setelahnya mata Ivana berkaca-kaca. Bagaimana bisa dia justru tidur dengan bodyguardnya. Lelaki yang sudah dua tahun mengikuti langkahnya. Ivana seolah tidak punya harga diri. Dia bisa dianggap tidak laku, sampai harus tidur dengan pengawalnya sendiri. Apa yang membuat Ivana makin muram, Zack kemungkinan mata-mata ayahnya. "Bagaimana ini?" Gumamnya penuh keputusasaan. "Nona begitu takut disuruh menikah dengan Tuan Brown. Tapi malah mengambil langkah seperti ini. Jika hanya sekedar menikah, kenapa tidak menikah dengan saya saja?" Zack telah selesai membersihkan diri. Pria itu tampak segar, aroma sabun juga sisa wangi parfum Zack membuat Ivana merona. Sekilas dia bisa mengingat dirinya memeluk erat tubuh Zack sepanjang permainan. Ivana menggelengkan kepala, lalu mendelik. "Itu tidak mungkin!" Tolaknya tanpa ragu. "Jadi Nona pilih menikah dengan Tuan Brown, meski Anda sudah tidur dengan saya?" Zack berdiri di hadapan Ivana, tangannya terlipat di dada. Lengan kekarnya meronta di balik kain kemeja. Lagi-lagi bayangan pria itu mendekapnya hangat muncul di benak Ivana. Perempuan itu mengumpat, kenapa pria itu jadi begitu protektif waktu di ranjang. Tidak, Zack memang selalu demikian. Selalu melindunginya di manapun, kapanpun, juga dalam kondisi apapun. "Bukan urusanmu! Ingat, aku belum menerima pernikahan itu!" Balas Ivana galak. Kepalanya serasa mau meledak. "Tuan Brown akan melakukan segala upaya untuk mendapatkan Anda," ucap Zack masih dengan tatapan terkunci pada Ivana. Wanita itu lekas menaikkan selimut untuk menutup bagian dadanya. Wajahnya memerah mendapati Zack masih memandangnya. "Aku akan lakukan apa pun untuk mencari jalan keluar. Perusahaanku, tidak akan kubiarkan jatuh padanya. Aku juga tidak mau berakhir jadi istrinya," balas Ivana sambil mengepalkan tangan. "Kalau begitu menikah saja dengan saya," kata Zack lagi. "Zack Alejandro, itu tidak mungkin. Kita tidak bisa bersama!" Emosi Ivana meledak. Zack terdiam sesaat, sebelum kembali bicara. "Dengar Nona, tidak peduli yang Nona katakan. Semua tidak mengubah fakta kalau semalam kita telah melakukannya." "Kamu mengancamku?" Ivana menggeram meski wajahnya kembali merona. "Saya mana berani mengancam Nona. Saya hanya mengingatkan." Ada sindiran dalam tajam ucapan Zack. "Diam kamu! Jangan bicara lagi! Semua gara-gara kamu! Rencanaku kacau!" Zack pilih diam jika sang nona sudah mulai marah. Keheningan menyapa keduanya, sampai dering ponsel Ivana membuyarkan segalanya. "Iya, Kelly. Ada apa?" Raut wajah Ivana berubah panik. "Aku akan kembali ke kantor sekarang juga. Jangan biarkan Evan Brown melakukan apapun sampai aku datang."Ketika Zack kembali ke The Crystal hampir tengah malam. Dia dapati Ivana meringkuk di sofa sambil memeluk boneka beruang. Wajahnya sembab, sepertinya perempuan itu masih lanjut menangis tadi.Kata Bern, Ivana tidak turun lagi untuk makan malam. Perempuan itu bilang tidak selera. Bern sudah menawarkan jika Ivana ingin makan makanan lain dia akan membuatkannya. Namun Ivana menolak.Katanya dia lelah, langsung ingin tidur. Zack berjongkok di sisi Ivana. Dipandanginya wajah Ivana yang memerah juga basah."Aku memang membenci Armando Moonstone. Tapi kamu .... Aku tidak tahu." Jemari Zack mengusap pelan pipi Ivana. Untuk beberapa waktu pria itu berada di sana. Perhatian Zack teralihkan saat ponsel Ivana berdenting. Sebuah pesan masuk. Dari pop up Zack merasa curiga. Hingga dia membuka pesan tersebut."Maaf, Nyonya Ivana. Saya menghubungi Anda larut malam begini. Tuan saya baru ingat, jika besok siang beliau ada dinas keluar negeri beberapa hari.""Jadi beliau ingin bertemu Nyonya untuk mem
Ekspresi Zack berubah kelam. "Dari mana kamu tahu?""Jawab saja!" Ivana sudah menahannya sejak tadi. Dia perlu penjelasan, dia butuh kepastian.Zack seketika dilema. Armando memang menghabisi Tatiana. Namun menjadikan Ivana alat balas dendam, Zack tidak yakin.Selama hidup bersama, perasaan Zack sedikit demi sedikit mulai tumbuh untuk Ivana. Meski balas dendam masih mendominasi."Memang benar, kakakmu membunuh adikku. Itulah kenapa aku sangat ingin membencinya. Aku sangat ingin membalasnya. Aku membenci Armando sampai ke tulangku!"Ivana menangis saat itu juga. "Apa kamu sudah menyelidikinya. Sudah pasti kalau adikmu dihabisi kakakku." Di tengah isak tangisnya, Ivana masih coba memastikan. Tatapan Zack berubah tajam. Dia tatap Ivana yang kondisinya membuat hati Zack trenyuh. Mungkin yang dikatakan Arthur dan yang lainnya benar, Ivana tidak berhubungan dengan kejahatan Armando. Tapi hubungan darah di antara mereka memaksa Zack mencari alasan untuk ikut membenci Ivana."Kamu tidak bis
"Dia menikahimu hanya untuk balas dendam. Dia hanya ingin memanfaatkanmu. Dia sama sekali tidak mencintaimu. Dia membencimu."Rentetan ucapan Sabrina membuat Ivana syok. Dia sampai terhuyung saat berjalan kembali ke mobilnya. Tangannya gemetar, seluruh tubuhnya juga. Berkali-kali dia gagal membuka kunci fob mobilnya.Padahal benda itu tinggal tekan saja. Ivana terlalu kaget, gugup, juga panik. Begitu dia berhasil masuk mobil. Dia diam di sana untuk beberapa waktu. Pikirannya melayang kembali pada perkataan Sabrina. Berulangkali dia coba menyangkal, tapi dia tidak tahu apa yang dia sangkal."Kak Armando membunuh adik Zack, itulah sebabnya dia melarikan diri lima tahun lalu. Dia mendekatiku, menikahiku hanya untuk balas dendam."Air mata Ivana melaju cepat di pipinya. Perempuan itu pada akhirnya menangis hebat. Dadanya terasa sesak. Pertanyaan apa semua itu benar berputar di kepalanya.Apakah benar Armando mampu menghabisi nyawa orang? "Dia tidak mungkin melakukan itu kan?" Ivana seola
Ivana tidur sepanjang sisa hari. Dia bahkan makan di kamar. Itu pun setengah dipaksa supaya dia buka mata. Luis benar-benar terkejut setelah mengecek darah Ivana."Siapapun yang memegang kendali produk ini, dia seratus persen gila. Dia lipatgandakan formulanya. Dan akibatnya mengerikan.""Lalu Ivana bagaimana? Apa hal buruk akan terjadi padanya?" Zack mendadak cemas akan keadaan sang istri."Untungnya dosis yang diberikan pada Ivana sangat rendah. Dan dia sudah minum antidot-nya. Efeknya akan berangsur hilang dalam beberapa hari. Jangan khawatir.""Selain itu antidot-nya akan menjaganya tetap kebal pada zat yang sama. Dia akan aman untuk beberapa waktu ke depan. Omong-omong, kamu kentara sekali peduli padanya?"Ehem! Zack memalingkan wajah guna menghindari tatapan penuh selidik dari Luis. "Tidak, mana ada yang seperti itu. Aku hanya ....""Jangan mengelak. Akui saja. Nanti dia diambil orang kalau kamu denial terus soal perasaanmu.""Itu ... mustahil," desis Zack sangat percaya diri."






Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
reviews