LOGINEnam tahun silam, kesucian Naomi Tandi direnggut. Caden Pangestu menuduh Naomi berselingkuh, lalu melayangkan selembar surat perceraian dan mengusir Naomi tanpa memberinya sepeser pun. Enam tahun kemudian, Naomi pulang bersama anak-anaknya. Ketika melihat versi mininya di sisi Naomi, Caden baru tahu bahwa dirinya adalah pria berengsek dari malam itu. Caden sungguh menyesal, tetapi juga bahagia atas kejutan ini. Sejak saat itu, presdir yang biasanya bersikap dingin berubah menjadi sangat manja dan selalu ingin tidur bersama Naomi. Ketika mendengar kabar Naomi hendak menikah, Caden datang untuk menghancurkan resepsi pernikahan. Dia berkata dengan geram, “Suamimu masih belum mati!” Semua orang pun melongo. Si putra sulung menggeleng dengan tidak berdaya. “Aku nggak ingin kenal dengan pria itu.” Putra kedua pun menutup matanya. “Memalukan sekali! Aku nggak sanggup melihatnya.” Sementara, putra bungsu kelihatan cemas. “Celaka! Malam ini Papa pasti akan dipukul lagi.” Putra keempat hanya mengerutkan kening dan menjulingkan mata. Dia tidak memiliki tenaga ekstra untuk menyindir lagi. Hanya putri kecil yang mengenakan gaun tuan putri itu berlari mendekat, lalu menarik ujung pakaian ayahnya. Dia memiringkan kepalanya, kemudian bertanya dengan suara imut, “Papa, apa Mama nggak boleh jadi pengiring pengantin?” Caden sungguh kehabisan kata-kata. Ini adalah hal paling memalukan yang pernah dilakukannya!
View MoreNada bicara Caden kedengaran datar, tetapi kedengaran sangat yakin. “Bisa! Kamu tenang saja!”Steven menghela napas berat. “Aku tahu.”…Di sisi lain, setelah Andrew mengantar Tiara ke rumah, dia pun mengobrol sekitar setengah jam bersama Giman dan Intan sebelum pulang.Baru saja Andrew pergi beberapa saat, tiba-tiba Tiara menerima panggilan dari Shane.“Tiara, aku lagi di bawah rumahmu. Apa bisa kamu turun untuk ngobrol sebentar?”Tiara merasa syok. “Kamu lagi di bawah rumahku sekarang?”“Emm.”Tiara bertanya, “Ada urusan apa?”Shane membalas, “Nggak ada urusan serius, cuma ingin ngobrol saja.”Tiara terdiam selama beberapa detik. “Oke! Kamu tunggu aku sebentar. Aku akan segera ke bawah.”Setelah panggilan diakhiri, Tiara berkata pada Giman dan Intan, “Papa, Mama, aku keluar sebentar.”Mereka berdua bertanya, “Apa Andrew masih belum pergi?”“Bukan Andrew, Shane datang mencariku. Mungkin dia ingin bahas masalah kumpul bersama besok.”Giman dan Intan terdiam. Mereka berdua juga tidak me
Keesokan harinya, keluarganya Cella tiba-tiba tahu masalah Cella.Naomi, Camila, dan Tiara berusaha menenangkan keluarganya Cella. Sesuai dugaan, anggota keluarganya sungguh merasa murka hingga ingin menghabisi Shane di tempat!Untung saja Cella bisa berpikir dengan kepala dingin. Tanpa perlu arahan dari orang lain, Cella pun membantu Shane untuk menanggung amarah dari keluarganya.Kalimat “aku mau bersamanya" telah sepenuhnya menyelamatkan nyawa Shane.Sore harinya, amarah anggota keluarganya Cella telah beralih dari diri Shane ke diri orang yang menaruh obat.Caden dan Dylan tahu jelas bahwa pelakunya adalah Tora, tetapi mereka tidak mengatakannya. Masalah Tora sangat rumit. Orang itu juga berbahaya. Tidak ada untungnya untuk berhubungan dengannya.Masalah Cella dan Shane telah menghabiskan waktu seharian mereka. Setelah membubarkan diri di malam hari, Caden baru meluangkan waktunya untuk mengobrol dengan Steven, “Dengar-dengar Tora mencarimu?”Steven berterus terang. “Dia mengancamk
Dinala terdiam.Suasana di dalam ruang tamu hening dalam seketika. Dinala berkata, “Seandainya kamu bukan sengaja membunuh ibunya, kamu bisa bilang langsung sama dia, ‘kan?”Steven menggeleng. “Benih kebencian itu sudah ditanam. Sekarang juga sudah tumbuh menjadi pohon besar. Komunikasi juga sudah terlambat.”Dinala tidak tahu harus berkata apa lagi. Dia pun terdiam.Steven menatapnya dengan tersenyum. “Kamu nggak usah cemaskan aku. Masalah aku dengan dia sudah tarik ulur selama 20 tahun. Aku sudah punya persiapan mental. Hanya saja, ketika dengar kabar itu tadi, aku nggak bisa mencernanya. Tapi sekarang aku sudah membaik.”Bibir Dinala bergerak, tetapi dia tidak bersuara. Dia ingin menghibur Steven, tetapi dia tidak menemukan kata-kata yang cocok.Tiba-tiba Steven berkata lagi, “Kelak kamu dan Diaz bisa tinggal di sini. Kalau terjadi sesuatu sama aku, aku akan berikan rumah ini kepada kalian.”Kening Dinala berkerut. “Apa maksudnya terjadi sesuatu?”Steven berkata, “Sebentar lagi ada
Seandainya Steven selalu bersama Liman, tidak berpisah dengannya, Liman pasti juga akan memperhatikannya seperti ini.Saat kecil dulu, Liman bagai perangko saja yang selalu menempel dengan Steven dan selalu sibuk memanggilnya.Ibunya Liman juga selalu marah gara-gara masalah ini. Alasannya karena dia merasa putranya sungguh memalukan. Selain itu, dia juga merasa Steven memiliki niat buruk, mendekati Liman untuk mencelakainya.Sebenarnya hubungan di antara Steven dengan Liman hanyalah sebatas persaudaraan yang mendalam saja. Semasa kecil dulu, mereka tidak tahu konflik di antara orang dewasa. Mereka hanya tahu mereka adalah saudara kandung saja. Namun, hubungan mereka sangat tidak disukai oleh ibunya Liman ….Salah satu alasan Steven begitu menyukai Dinala dan Diaz adalah karena begitu melihat mereka, Steven pun kepikiran dengan masa kecilnya bersama Liman.Persaudaraan yang mendalam itu membuat Steven sungguh mendambakannya. Saat menyadari tatapan Steven, Dinala menoleh untuk menatapn
Steven menghela napas berat lagi. “Kata Tora, dia nggak pernah suruh Liman melakukan hal-hal yang fatal, dia masih bisa diselamatkan.”Andrew berkata, “Kalau begitu, diselamatkan saja! Aku akan bantu kamu dalam masalah ini. Cukup culik dia saja, ‘kan?”Steven memalingkan kepalanya untuk melirik Andrew sekilas. “Kamu memang baik! Tapi sekarang belum saatnya, biarkan aku berpikir soal apa yang mesti aku lakukan.”Andrew juga tidak bersikeras. Dia hanya mengiakan saja. “Kamu tenangkan dirimu, lalu pulang ke rumah saja. Aku rasa Dinala masih belum tidur.”Steven mengangguk. “Aku mengerti.”Andrew membalikkan tubuhnya, lalu meninggalkan tempat. Setelah memasuki mobil, dia menghubungi Caden, “Tora sudah mengincar Steven.”Caden baru saja selesai membasuh tubuhnya. Usai mendengar, keningnya berkerut. Dia pun melihat ke sisi kamar mandi. Naomi masih sedang mandi. Caden mengambil ponselnya berjalan ke sisi balkon. “Di mana Steven?”Andrew berkata, “Di tepi danau. Suasana hatinya nggak bagus. Di
Steven mengendarai mobil untuk pulang. Dia masih kepikiran dengan ucapan terakhir Tora sebelum pergi tadi.‘Steven, meskipun nggak ada bantuanmu, aku juga punya cara untuk mendapatkan virus generasi ke-8. Paling-paling aku hanya akan menghabiskan lebih banyak tenaga dan melukai lebih banyak orang saja.’‘Tapi, kalau berperang, biasanya kedua belah pihak akan sama-sama mengalami kerugian. Anggotaku akan terluka, anggota Caden juga akan bernasib sama. Seandainya aku bisa mendapatkan virus generasi ke-8 dengan lancar, akan semakin sedikit anggota Caden yang akan terluka atau mati.’‘Jadi, kamu jangan mengira bekerja sama denganku sama saja dengan mengkhianati Caden. Kamu pikirkan sendiri dengan baik.’Steven terus mengernyitkan keningnya. Dia tidak mengendarai mobil untuk pulang ke rumah, melainkan pergi ke tepi danau untuk menyendiri. Baru saja Steven duduk, Andrew pun datang.Steven merasa sangat kaget ketika melihatnya. “Kenapa kamu ada di sini?”Andrew memasukkan kedua tangan ke dalam






Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments