Share

Lamaran

ANAK YANG KUBENCI 29

Lamaran

Setelah aku berani mengakui Kayla adalah anakku, beban di dada rasanya menghilang. Batu besar yang sekian lama menghimpit dada seperti tergerus air bah, hilang entah ke mana. Beda rasanya kala bernafas dengan beban dengan bernafas bebas hambatan. Sekarang, aku lebih bisa menghirup oksigen untuk melepaskan toxic. Bagaimana pun juga dalam hidup jujur itu lebih baik. Mungkin pahit di depan tetapi manis di belakang.

"Sabtu jadi pulang kampung, Mah?" Tanya Kayla pagi ini.

"Jadi dong, Mama sudah ngajuin cuti,"

Keluarga di kampung mau mengadakan acara seratus hari kepergian Ibu, aku akan datang bersama Kayla dan Mas Aria.

Mas Aria bilang sekalian akan melamar, karena aku sudah tidak punya orang tua lagi jadi melamarnya sama Pakdhe.

Tidak pernah kusangka, akhirnya aku menemukan jodoh. Mas Aria dan keluarganya sangat baik dan welcome padaku. Aku juga baru mengetahui kalau Mas Aria seorang Duda dari Mamanya saat aku dipertemukan. Tidak masalah Mas Aria Duda, ak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status