Grizell sedikit khawatir dengan situasi sekarang, dan juga sekarang menjadikannya tidak begitu ingin keluar sendirian, tapi jika seperti itu Enzo harus terus berada di dekatnya tapi Grizell sendiri tidak akan mengekang kebebasan Enzo hanya untuk melindungi dirinya sendiri walaupun Enzo sudah mengatakan hal yang seperti itu. Grizell tidak mau membuat Enzo menjadi murung kembali karena harus memikirkan cara untuk melindungi Grizell sendiri padahal Enzo sendiri yang dalam bahaya. Grizell merasa kalau dirinya adalah orang yang menjadi incaran untuk memancing Enzo dan merasa diri Grizell adalah orang yang hanya merepotkan saja tanpa bisa melakukan banyak hal untuk membantu Enzo. Mungkin saja akan lebih baik kalau saja mereka memiliki lebih banyak kekuatan untuk bertahan dan menyerang sekaligus.
“Nona Grizell? Apakah sekarang Nona Grizell ketakutan?” tanya Enzo duduk di samping Grizell karena melihat wajah Grizell yang sama sekali tidak normal dan wajahnya sedikit pucat
Hari ini, sore hari setelah mengikuti kegiatan perkuliahan dengan banyak sekali tugas yang harus diselesaikan. Ini memang baru semester pertama, tapi pelajaran dan tugasnya bukan main banyaknya. Grizell saja bahkan harus bolak balik dari ruang kelas menuju ke perpustakaan untuk mendapatkan referensi ataupun jurnal dan dimasukkan ke dalam laporannya.Sekarang Grizell tidak mau mengingat hal itu dulu, dan memfokuskan diri untuk masuk ke klub orkestra dan mungkin saja para senior sudah menunggu. Akan sangat tidak baik jika para senior yang menunggu sementara Grizell datang terlambat, rasanya akan diberikan tatapan yang kurang baik dari senior.Grizell masuk dengan mengetuk pintu lalu masuk, dilihatnya baru ada empat orang di dalam yang sedang membersihkan alat musik dan juga mengetes alat musiknya. Grizell berusaha untuk mengakrabkan diri tapi tidak tahu bagaimana caranya karena Grizell hanya akrab dengan kak Raka saja.“Oh kau Grizell kan? Raka memilih mu bu
“Orangtua mu belum tahu? Kenapa kau tidak memberitahu mereka?” tanya Raka tidak begitu tahu kalau Grizell tidak begitu dekat dengan orangtuanya sehingga orangtuanya saja belum mengetahui masalah ini.“Yah, seorang anggota keluarga kerajaan yang cacat akan terlihat seperti debu yang menempel. Semua mengenai kesempurnaan, itu hal yang sederhana,” jawab Grizell memang ini ada benarnya tapi ini hanyalah jawaban kedua.Raka menjadi memahami sikap Grizell yang terkadang menyembunyikan sebuah kekurangan dan memperlihatkan sebuah kesempurnaan. Memang hampir semua, Grizell terlihat sangat sempurna dengan segala tindakan yang dilakukannya, tapi juga terkadang ada hal yang membuatnya tidak dapat menyembunyikan sebuah kekurangan yang membuatnya terlihat memalukan kalau dipikir dari sudut pandang Grizell sendiri.Sejak kecil diajar untuk menjadi seorang yang sangat sempurna, malah membuat masa kecil itu tampak biasa-biasa saja dan tidak ada kebahagiaa
Grizell berusaha untuk tidur dengan tenang tapi tetap saja saat menutup matanya hanya kak Raka yang terlintas dalam pikirannya. Grizell sudah tidak tahu bagaimana lagi, dan menendang-nendang selimutnya karena sekarang sudah hampir tengah malam dan Grizell masih belum tidur juga. Grizell tidak mau terlambat untuk besok karena bisa saja dosennya tidak akan membiarkan Grizell untuk masuk kelas.“Diriku tidur! Ayo otak tidur! Perintahkan tubuhku untuk tidur!”Semakin malam saja, Grizell masih berusaha untuk tidur, tapi tetap saja ada bayangan kak Raka dalam pikirannya. Tolonglah, Grizell butuh tidur, bagaimana mungkin menjalani esok hari dengan mata panda yang akan membuat Grizell terlihat seperti seorang yang sedang mengajarkan hal yang sama sekali tidak berguna dengan tidak tidur dikarenakan tidak ingin melihat wajah seseorang dalam pikirannya. “Otakku tolong tidurlah.”Sekarang sudah jam tiga malam, pada akhirnya Grizell dapat tertidur den
“Jangan terlalu sering minum kopi, kopi mengandung kafein ... pokoknya jangan terlalu sering minum kopi dan sebaiknya kau alihkan pikiran mu dengan yang lainnya sehingga kau bisa lebih fokus dan tidak mengantuk lagi,” kata kak Raka menasehati lagi-lagi Grizell, sehingga menjadikan kak Raka seperti seseorang yang harus mengawasi Grizell dalam setiap hal yang dilakukannya. Yah, itu tidak masalah sih, tapi malah terkesan aneh pada Grizell dan bisa membuat Grizell berpikiran berlebihan mengenai perasaan lain diantara para wanita dan seorang pria yang dalam masa mencari pasangan untuk mereka. Mengisi kekosongan dengan sebuah ungkapan untuk mengekpresikan seluruh perasaan yang bergabung menjadi satu kesatuan yang utuh.Sampai pada ruang klub orkestra, sudah banyak senior yang berkumpul, bahkan ada senior yang sama sekali tidak ikut, tapi datang untuk melihat juga sekalian saja mengecek kelengkapan alat musik. Ruangan klub orkestra ini sangat luas sehingga bisa saja ada
“Ya aku akan memberikan jawabannya saat pulang saja besok,” kata Grizell sama sekali tidak mau menghubungi kak Raka dan tidak menginginkan percakapan panjang lain yang sama sekali tidak berkaitan dengan percakapan ini.“Ok ... sepertinya jemputan mu sudah datang,” kata kak Raka melihat mobil yang sudah dikenalinya dan Grizell berpaling untuk melihatnya.Grizell melambaikan tangan dan berjalan masuk ke dalam mobil di mana Enzo sudah menunggu dengan senyumannya. Sedangkan Raka melihat wajah Enzo dan mata mereka saling bertemu tapi Enzo tidak peduli dan langsung memalingkannya. Raka juga langsung pergi ke parkiran dan mengambil motornya.Enzo di dalam mobil dengan pakaian yang dipenuhi dengan cokelat, dan berbagai coretan spidol melengket pada baju Enzo, dan ada juga di wajahnya Enzo. Grizell melihatnya dan mengambil tisu basah dan mengelap spidol merah dan hitam pada wajah Enzo yang kelihatan kelelahan tapi juga senang.“Apa ya
“Oh maaf,” kata Leon melepaskan sarung tangannya yang mana sarung tangan ini menyerupai bentuk tangan yang sudah Grizell salah artikan dengan tangan yang menjijikkan. Grizell kembali bersalaman dan merasakan sentuhan tangan yang sangat lembut, juga kulitnya sangat putih, lebih putih dari kak Raka. Maksudnya, sangat aneh mendapati seorang pria berkulit putih seperti susu ini. Bahkan Grizell merasa kalau perawatan kulitnya masih terlampaui.“Iya, jadi Kak Leon, Kak Leon juga anggota klub orkestra?” tanya Grizell karena belum pernah sebelumnya Grizell melihat Leon berkumpul bersama dengan yang lainnya dan Grizell juga tahu kalau ini kurang sopan tapi Grizell sudah terlanjur bicara. Semoga saja kak Leon tidak merasa tersinggung di dalam hatinya.“Em, entah mengapa nada bicaramu seperti mengatakan, kenapa aku ada di sini? Apakah memang aku anggota klub orkestra? Tapi kau tidak pernah melihat ku bukan? Kau pasti bertanya seperti itu di dalam hat
Grizell menutup matanya dan mencoba untuk menenangkan dirinya. Rasanya sangat aneh, karena sudah sangat lama Grizell tidak pernah mimisan seperti ini. Terakhir kali Grizell mimisan saat dipaksa oleh tantenya mengikuti seluruh pembelajaran seorang bangsawan dan harus menjadi orang yang sempurna walaupun orangtuanya tidak begitu memikirkan sebuah kesempurnaan.Kak Raka melepaskan tangannya dari Grizell dan terlihat kalau darahnya sudah berhenti. Grizell merasa tenang dan kak Raka langsung membantu Grizell untuk membersihkan seluruh darahnya dengan tisu basah yang kak Raka simpan di dalam tasnya. Sepertinya dokter memang memiliki sentuhan tangan yang ajaib.“Sudah baikan?” tanya kak Raka tangannya dipenuhi darah dari hidung Grizell dan Grizell merasa tidak enak dengan kak Raka.Grizell mengangguk pelan dan bisa merasakan kalau sekarang hidungnya sudah tidak keluar darah lagi tapi penampilan Grizell sekarang sangat berantakan. Grizell bahkan bisa mengeta
“Em Kak, aku ada urusan sekarang, mungkin lain kali saja,” kata Grizell memegang ponselnya dan merasa sebuah firasat yang buruk mengenai pesan ini. Apa mungkin Enzo sudah bertemu dengan bibi Guinea? Bisa gawat kalau seperti itu.“Memangnya ada apa?” tanya balik kak Raka melihat kondisi Grizell dan sepertinya itu sangat buruk untuk membuatnya pergi sendiri.“Aku harus pergi ke tempat penitipan anak,” jawab Grizell wajahnya semakin pucat, tapi yang menguntungkan adalah besok adalah hari libur dan Grizell bisa beristirahat dengan penuh di rumah.“Apa tidak masalah?” tanya Grizell tidak mau terlalu banyak merepotkan orang karena juga tidak mau berhutang budi pada orang lain. Walaupun sebenarnya utang budi itu adalah hal yang biasa, tapi Grizell takut tidak bisa membalas kebaikan seseorang sesuai dengan apa yang sudah diberikan orang itu.“Tentu saja, hari ini aku akan menemanimu ke manapun kau pergi, katak