Kota Baylee, Maret 1995
Sudah 2 tahun Adrien bersama Eislyn, sejak pertemuan pertama mereka pada tahun 1993 yang penuh ketegangan. Adrien yang saat itu berusia 22 tahun, tengah kesulitan karena kondisi ekonomi keluarganya yang memburuk dan membuatnya harus mengorbankan waktu kuliahnya, untuk bekerja banting tulang demi melunasi hutang keluarga sekaligus membayar biaya kuliah.
Sepulangnya bekerja di sebuah pabrik di pinggir kota, Adrien yang kelelahan di seperempat malam yang sunyi di sekitar gang gelap, tidak sengaja melihat seorang wanita muda berlari ketakutan ke arahnya. Di belakang wanita itu
Seiring perjalanannya di kota yang asing, Adrien terus mencari tahu dan akhirnya memperoleh kesimpulan bahwa ia sedang berada di dunia lain yang persis sama seperti dunianya. Meskipun kenyataan itu memicu ketertarikan dan rasa penasarannya, tapi kesadaran bahwa ia sudah terlalu lama meninggalkan Eislyn sendirian, membuat Adrien semakin tergesa untuk kembali. Begitu Adrien mencapai beberapa rumah penduduk untuk bertanya tentang tempat yang membawanya ke sana dan caranya untuk kembali ke dunianya, ia tidak sengaja melihat sebuah berita yang tayang di televisi salah satu rumah. Berita tentang beberapa tokoh publik yang terkena penyakit mematikan tapi berhasil bertahan setelah obatnya ditemukan, salah satunya p
Adrien tidak bisa pulih dari rasa kehilangannya atas kepergian Eislyn yang tiba-tiba tanpa tahu kemana –karena Leane dan Derin tidak ingin mengatakan itu padanya.“Kita tidak bisa berbuat apapun, Adrien.. Tempat itu tidak bisa didatangi siapapun..” ujar Derin, berusaha menenangkan Adrien yang masih terus mendesak mereka untuk mengatakan semua yang mereka ketahui tentang portal dan keberadaan Eislyn.“MENGAPA TIDAK BISA???! MENGAPA?!” Adrien kembali berteriak, padahal suaranya sudah begitu serak setelah beberapa jam meraung, tidak merelakan hilangny
Keesokan hari..Ethan sudah kembali ke Kota Trevin setelah mencari Profesor Elan dan Leane seharian di Kota Baylee. Ia tidak bisa menemukan siapapun dan alasan mengapa mereka mendadak menghilang tanpa memberikan kabar. Dengan perasaan khawatir bahwa mereka mungkin dalam bahaya lagi, Ethan berusaha menemui Demios secara langsung karena ia pikir hanya Demios yang bisa menempatkan mereka dalam bahaya.Kayla dan Rovin yang sudah menunggu Ethan kembali dari Kota Baylee, segera mencecar Ethan dengan pertanyaan tentang Profesor Elan. Namun, raut wajah Ethan yang geram membuat mereka sadar bahwa ada sesuat
“Bukankah itu Aelin? Mengapa ia pergi begitu saja? Lalu, mobil siapa yang ia pakai?” tanya Kayla, berturut-turut.Ethan mendengus. “Apa kau tidak mengenal sahabatmu sendiri? Bagaimana bisa kau berpikir dia adalah Aelin?”Kayla mengedipkan matanya dan mendadak terbelalak. “Ah! Itu kembaran Aelin rupanya!”Ethan menggeleng-gelengkan kepala diikuti tawa kecil Kayla yang tampak malu dengan ketidaktahuannya. Sementar
Pesta di mulai dengan pidato Darren sebagai Walikota Trevin yang baru.“Terima kasih atas kehadiran semua tamu undangan pada peresmian obat untuk wabah halusinasi yang telah melanda kota kita tercinta ini. Di tengah kekhawatiran masyarakat dengan masalah wabah halusinasi yang terus memakan banyak korban ini, kami sebagai pengabdi masyarakat di pemerintah, berusaha menenangkan masyarakat dengan peresmian obat yang ditunggu semua pihak. Obat-obat ini sudah diuji secara klinis dengan hasil yang memuaskan, di mana lebih dari 90 persen pasien yang terjangkit wabah halusinasi, sudah sembuh berkat obat ini. Dengan begitu, diharapkan keberadaan obat ini bisa mencegah dan bahkan menghentikan wabah halusinasi ya
Ethan masih berkutat dengan pikirannya tentang apa yang sebenarnya hendak dilakukan Demios, dengan menyembunyikan secara apik tempat ia dan anak buahnya berada. Namun, saat ia masih belum mendapat jawaban, ia justru mendapat kejutan yang selama ini ia tunggu.“Profesor Elan!” Setelah berminggu-minggu Ethan tidak mengetahui kabar dari Profesor Elan, telepon portal yang selalu disimpan di ruang tengah gubuk tempat mereka sembunyi sebagai ancang-ancang jika Profesor Elan menghubungi, akhirnya menerima pesan masuk yang tidak asing. S.O.S.
Ethan dan Aelin tidak menyangka dengan ‘cerita’ karangan yang disebarkan berita tersebut. Bagaimana bisa Ethan tiba-tiba menjadi anak angkat Demios.. tidak.. Paman Rovin?Di berita tersebut, Ethan diceritakan sebagai anak hilang yang dipungut Paman Rovin saat kecil untuk menjadi saudara Darren, lalu saat dewasa Ethan berubah menjadi terobsesi pada Darren hingga melakukan prosedur operasi plastik agar wajahnya mirip dengan Darren. Paman Rovin diceritakan sudah terlanjur menyayangi Ethan sehingga tidak ingin mengungkapkan hal itu demi melindungi Ethan, meskipun akhirnya ia memutuskan untuk mengungkap semuanya karena Darren sebagai anak kandungnya sudah terlalu banyak terluka karena Ethan.
Eritrea sebagai negara kecil namun maju, untuk pertama kalinya mengalami krisis yang berasal dari teror wabah halusinasi yang menjangkit kota-kota besar di sana. Dengan jumlah penduduk berkisar 3 juta orang yang terbagi dalam 15 kota dan luas negara yang kurang dari 600 kilometer persegi, masyarakat semakin mudah bersatu untuk menggaungkan tuntutan terhadap pemerintah. Terutama karena baru 15 tahun Eritrea berganti sistem pemerintah dari monarki menjadi republik, sehingga partisipasi masyarakat masih sangat aktif termasuk di tengah krisis yang menimpa mereka saat ini.Di tengah keberhasilan Demios yang berpura-pura sebagai Rovin, lalu menipu masyarakat seolah wabah halusinasi itu berhasil teratasi olehnya, dorongan dari masyarakat untuk Demios agar menjadi presiden Eritrea berikutnya pun semakin kuat. Alhasil, Demios sebagai Rovin benar-benar mencalonkan dirinya sendiri sebagai presiden untuk negara kecil yang masih beradaptasi dengan sistem pemerintahan baru tersebut.Dalam waktu sat