MARCO-POLO

MARCO-POLO

last updateHuling Na-update : 2022-05-17
By:  Lelevil LelesanOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
41 Mga Ratings. 41 Rebyu
54Mga Kabanata
12.3Kviews
Basahin
Idagdag sa library

Share:  

Iulat
Buod
katalogo
I-scan ang code para mabasa sa App

Synopsis

Marco-Polo adalah saudara kembar yang disebut-sebut sebagai 'Penyelamat' oleh para manusia yang masih bertahan di bumi dari serangan para 'Monster'. Dalam usahanya memusnahkan para monster bersama para manusia yang selamat, mereka bertemu dengan sosok gadis yang mengaku bernama Irina Tolya. Rumor mengatakan, jika masih ada satu manusia yang bisa mengendalikan monster dalam tubuhnya dan ialah gadis berdarah campuran hijau tersebut. Hanya saja, kehadiran Irina Tolya malah membuat Marco dan Polo terpecah. Keduanya saling bertikai dan membentuk kubu sendiri dalam menyelesaikan konflik wabah monster ini. Akankah tujuan Marco dan Polo untuk membersihkan bumi dari para monster akan terwujud saat keduanya sudah tak sejalan? Dan siapakah sosok Irina Tolya, hingga kabar angin bisa membawa namanya di tengah kehancuran dunia?

view more

Kabanata 1

MP-1. Begin

New York tahun 2070.

Gemuruh rendah yang dihasilkan mesin besar bergema dalam gelapnya malam. Dengan berbekal cahaya bulan sebagai penerangnya, terlihat samar sebuah helikopter melintasi langit malam.

Di dalam helikopter, sejumlah orang memasang wajah tegang, mengkhawatirkan suasana mencekam yang dihasilkan suara guntur yang mulai terdengar. Awan mendung yang menutupi sinar bulan, menandakan badai akan segera datang.

Mendadak, kilatan petir terlihat, dan hal tersebut diikuti dengan guncangan hebat helikopter.

"Marco! Visual!" teriak seorang lelaki dengan manik biru lautan yang berdiri tegap di pintu palka helikopter tipe kargo tersebut.

"Negatif, Polo! Tak ada kehidupan!" jawab seorang pria lain dari bangku kemudi helikopter bernama Marco. Mata merahnya yang fokus pada pemandangan di depannya dan tak menyadari bahwa co-pilotnya terlihat begitu tegang.

Pria benama Polo tersebut berdecak. Matanya menyipit saat merasakan udara dingin mulai menerpa tubuhnya dan membuat rambutnya terhempas seketika.

"Cari lokasi pendaratan yang aman! Kita lanjutkan pencarian begitu badai reda," tegas Polo seraya mengalihkan pandangan dari pemandangan mengerikan yang dipamerkan lokasi di bawah sana, sebuah dataran hancur-lebur yang sempat dipanggil sebuah ‘kota’. “Nanti, ketika—!”

Sebelum Polo menyelesaikan ucapannya, suara ledakan dahsyat mengejutkan awak dalam helikopter tersebut. Polo bergegas kembali ke pintu palka untuk mengintip.

"Polo! Tangkap!" teriak co-pilot sembari melemparkan teropong pendeteksi suhu panas dari tempat duduknya.

Polo langsung berjongkok dan menempelkan benda yang memiliki lensa berlapis tersebut di kedua matanya. "Ada manusia yang selamat!" teriaknya lantang mengejutkan semua orang.

Para pria berseragam hitam yang duduk di bangku helikopter segera berdiri dan mendatangi Polo.

"Hanya satu. Jangan buang waktu untuk menyelamatkannya, Capt!" tegas seorang pria bertubuh gemuk dari teropong suhu.

"Satu lebih baik daripada tidak sama sekali. Jika yang di bawah itu kau, apakah tak ada keinginan untuk diselamatkan?" jawab Polo melirik pria di sampingnya. Pria itu mengangguk pelan, terlihat malu.

Mendengar ucapan pria dengan wajah serupa dirinya itu—saudara kembarnya—Marco segera mengarahkan helikopter ke lokasi yang telah di tandai oleh Polo.

Polo melemparkan sebuah benda berbentuk tabung berwarna perak dengan dua katup di sisi kanan kiri memiliki lubang-lubang kecil seperti penyaring.

"Hah! Hah!" engah seorang gadis dengan rambut berwarna cokelat dikuncir kuda, berlari kencang menghindari kejaran sekumpulan orang yang terlihat buas dengan mulut berliur dan mata merah.

"Agh! No! No!" teriaknya panik yang sudah jatuh di atas tanah dan puing-puing bangunan di sekitarnya.

"Harrghhh!"

"Aaaaaa!"

Gadis itu meringkuk menutupi kepala dengan kedua tangan, pasrah dengan takdir kejam yang akan menentukan hidupnya.

Namun, mata gadis itu melebar seketika saat mendengar suara benda jatuh di dekat sepatu boots dan mengeluarkan bunyi nyaring memekakkan telinga.

Gadis tersebut melihat sebuah benda yang dikenalinya mengeluarkan asap pekat berwarna putih dari dua katup yang menyeruak di sekitarnya.

Gadis itu seperti mendapatkan kekuatannya kembali. Ia segera berdiri dan bergegas menaiki reruntuhan puing bangunan dengan besi mencuat dari fondasinya, bersembunyi di balik dinding keropos itu.

"Hah ... hah ... itu ...," engahnya dengan jantung berdebar kencang serasa akan meledak dan matanya langsung memindai ke atas langit.

Matanya menajam saat melihat seperti kumpulan burung besar berwarna hitam terbang menuju ke arahnya.

Senyum gadis tersebut merekah. Ia berdiri dan melambaikan tangan. Namun ....

"Aghhh!" teriaknya terkejut saat tiba-tiba tubuhnya di tarik ke belakang hingga ia terjungkal dari balik dinding dan kini terlentang di atas puing.

"Hargghhh!"

Mata gadis itu melebar dan ia segera merangkak mundur dengan cepat menggunakan kedua telapak tangan sebagai penumpu tubuhnya yang sudah kotor karena aksinya malam itu agar tetap hidup.

"Pergi!" teriaknya sembari melemparkan benda apapun yang bisa diraih dalam genggaman tangan ke tubuh seorang pria yang terlihat buas dan luka di sekujur tubuhnya.

Seketika, terdengar suara tembakan bertubi-tubi yang membuat gadis itu langsung memejamkan mata dan menutup kedua telinga, kembali meringkuk di atas puing agar tak terkena peluru tajam mematikan di dekatnya.

Suara langkah kaki terdengar seperti menginjak bebatuan yang berserakan di tempat tak bertuan tersebut.

"Periksa dia."

Mata gadis itu kembali terbuka meski tubuhnya gemetaran tanpa ia kehendaki. Ia membuka kedua tangan yang menutup telinganya dengan gugup.

Pandangannya terkunci pada sosok pria tampan meski terlihat berantakan dan kumal karena noda tanah di wajahnya.

"Bangun dan angkat kedua tanganmu!" perintah seorang lelaki berkulit hitam, mengarahkan senapan laras panjang ke tubuhnya.

Gadis itu perlahan bangun meski terlihat ragu. Ia kembali tertegun saat sebuah senter dengan lampu menyilaukan mata menyorot manik hijaunya.

"Buka mulut dan matamu! Jika kami melihat gejala, kau mati di tempat," tegas seorang pria berambut pirang dengan senter di tangannya.

Gadis itu melakukan yang diperintahkan dan mencoba untuk tenang. Namun, matanya kembali pada sosok pria yang berdiri di samping mayat menunjukkan wajah datar.

"Matamu biru. Apakah ... kau Polo? Pria yang disebut sebagai 'Penyelamat'?" tanya gadis itu yang praktis, membuat Polo menoleh seketika.

"Angin membawa berita palsu, Nona. Jika aku seorang penyelamat, seharusnya ... tak perlu ada kematian di tiap kota yang aku singgahi," jawabnya sembari berjalan mendekati sekumpulan pria yang terkena dampak gas berwarna putih hasil lemparannya dari atas langit.

Gadis itu nekat mendatangi Polo meski dihadang oleh para lelaki berseragam hitam.

"Bagiku kau tetap pahlawan. Kau menyelamatkanku. Kabar yang kudengar, kau mengumpulkan para 'Monster' untuk disembuhkan. Apakah ... kau berhasil melakukannya?" tanya gadis itu menatap Polo tajam yang berdiri memunggunginya.

Semua pria dari tim Polo saling melirik dalam diam. Polo membalik tubuhnya dan berdiri di kejauhan menatap gadis tak dikenalnya itu.

"Kabar terakhir yang kudapat, aku tak pernah mengumpulkan para monster untuk diobati. Aku bahkan tak tahu jika mereka bisa disembuhkan. Apa kau bermaksud memberikanku petunjuk? Siapa kau sebenarnya?" tanya Polo menyorotnya tajam.

"Irina Tolya."

Palawakin
Susunod na Kabanata
I-download

Pinakabagong kabanata

Higit pang Kabanata

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Mga Comments

10
95%(39)
9
5%(2)
8
0%(0)
7
0%(0)
6
0%(0)
5
0%(0)
4
0%(0)
3
0%(0)
2
0%(0)
1
0%(0)
10 / 10.0
41 Mga Ratings · 41 Rebyu
Sulatin ang Repaso
user avatar
Ayu Gifar
aku mampir ni kak,,,...
2022-05-20 11:06:13
2
user avatar
Shofia Febrianti
Semua genre ada disini, ceritanya lengkap dan tentunya menegangkan pemirsaaahhh. Top bgt emg penulis yg satu ini klo bikin cerita, ga main main. Jrg typo, tulisannya rapih enak dibaca, bikin ketagihan. Cobain aja......
2021-11-17 17:55:59
2
user avatar
vidix the D'az
l lopyu pull lele
2021-11-07 13:52:16
2
user avatar
M Tiroq
hoho nunggu cucu nenek vesper
2021-09-14 11:58:56
2
user avatar
mei niski sitorus
kemanapun dirimu kan pergi, tetap kan ku kejar. lele...
2021-09-14 00:24:01
2
user avatar
Pengelana Tersesat
Ngga papa aku bukan yang pertama, ngga papa bukan aku yang kasih terbanyak, tapi,,, ke mana pun aju pergi, aku ikut
2021-09-02 12:58:25
3
user avatar
Alra shid
rip to Lopez ...
2021-08-25 20:46:16
3
user avatar
Yeremia Henry
nice book lele aku mampir
2021-08-23 08:06:44
2
user avatar
Eva Mardiana
selalu menunggu dan menunggu hasil karya mu le
2021-08-21 11:07:39
1
user avatar
Niecha Nisa
selalu sukses dlam berkarya mbk tantik
2021-08-18 10:50:48
1
user avatar
Happy Shalala
Selalu menunggu cerita2 terbaru dari kk lele... Baru baca 2 bab aja keren,pasti kebelakang tambah waooo... semangat kk le......️
2021-08-16 13:43:45
1
user avatar
Ruby Camden
semua butuh proses ya le
2021-08-15 23:15:32
1
user avatar
Mei Risqia
Wow........................
2021-08-14 21:51:22
1
user avatar
Kiky Hanem
sukaa aku Le keren bingit novel mu yg ini .........
2021-08-14 19:23:12
1
user avatar
_вгаеу_
hy..............
2021-08-14 16:32:07
2
  • 1
  • 2
  • 3
54 Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status