BAB 55 KETEGUHAN YANG KERASTalisa akan tetap berpegang teguh pada prinsipnya, dia hanya akan berserah diri dan berbakti pada suami yang mampu bertanggungjawab atas seumur hidupnya. Intinya Talisa tetap menginginkan pernikahan yang benar dan sudah selayaknya Cavin memiliki tanggung jawab bila memang menginginkan kehormatan wanita dengan layak."Ini bukan pernikahan." Talisa meraba dada Calvin untuk menahannya."Karena hanya kakak laki-lakiku yang dapat menikahkanku dengan seseorang pria."Artinya Calvin harus mendapatkan restu dari Agung bila dia menginginkan Talisa. Ucapan Talisa langsung membuat Calvin berhenti. Entah apa yang dipikirkan Calvin saat itu. Talisa hanya tahu dia tidak mungkin bersama pria seperti Calvin Alexander. Calvin cuma membutuhkan hiburan dari tubuh wanita, dia tidak akan bisa mengambil tanggung jawab seperti keinginan Talisa."Tolong berpikirlah, jangan jadikan semua ini semakin rumit!"Talisa tidak mau mendesak Calvin seperti kemauannya. Lebih bijak jika mereka
BAB 56 MENGERIKANDi luar hujan semakin deras, petir menggelegar dengan kilat menyambar seperti lecutan lidah api. Hanya dengan menyaksikan punggung Calvin yang basah kuyup saja Talisa sudah gemetaran. Meski Talisa sendiri yang telah berulang kali meneriaki Calvin dengan nama mantan istrinya yang tercinta, Talisa tetap tidak menyangka Calvin benar-benar akan menggali kembali tulang belulang yang dagingnya sudah membusuk dimakan tanah.Sangat mengerikan, Calvin bukan cuma basah kuyup, dia juga kotor dengan lumpur tanah tapi tetap tidak perduli. Semua Calvin lakukan demi menuruti kemauan Talisa. Calvin juga muak setiap kali Talisa mengungkit nama Tamara.Di tengah hujan lebat, Calvin menyeret bungkusan tulang-belulang busuk itu untuk dia bawa pergi. Talisa bukan cuma seperti sedang diingatkan pada sifat psikopat Calvin, Talisa juga kembali ingat jika Calvin Alexander telah tega menghabisi wanita yang paling dia cintai dengan sangat keji.Talisa terus memperhatikan sampai mobil hitam Ca
BAB 57 MENGEJUTKANTalisa terkejut melihat kakak laki-lakinya sedang duduk di sofa, diapit dua pengawal Calvin yang berbadan tinggi besar. Wajah Agung nampak agak pucat seperti orang yang sedang merinding ketakutan setelah diseret paksa oleh Tomas dan Robin. "Masalah apa yang telah dibuat kakakku?" Talisa langsung cemas."Aku akan menikahimu!""Apa?" Talisa melotot bengong."Kau yang minta untuk kunikahi lagi!" Calvin mengingatkan."Ya, tapi ..." Talisa mendadak bingung.Talisa hanya melihat Agung dan dua orang pengawal, anehnya lagi Agung sama sekali tidak berani berkutik, bersuara pun juga tidak."Tomas dan Robin bisa menjadi saksi!" Calvin juga langsung duduk di depan Agung.Sebenarnya Calvin dan Talisa sudah tidak memerlukan pengesahan hukum, Calvin hanya ingin menuruti kemauan Talisa yang banyak kemauannya."Ayo cepat duduk!" Calvin menepuk sofa di sebelahnya agar Talisa tidak terus berdiri kaku seperti arca batu.Akhirnya Talisa juga ikut duduk di samping Calvin, kemudian menata
BAB 58 DIGALISepandai-pandainya menyembunyikan rahasia kejahatan, pasti akan tetap ada celah untuk terkuak. Setelah menerima rekaman suara pertengkaran Calvin Alexander dan Tamara Caroline dari nomor tidak dikenal, pihak kepolisian langsung melakukan penyidikan lanjutan. Begitu mendapatkan bukti keaslian rekaman suara tersebut, pihak kepolisian juga langsung menurunkan surat penggeledahan atas semua properti milik Calvin Alexander bersama istri barunya. Petugas kepolisian datang bersama anjing pelacak untuk memeriksa seluruh area rumah Calvin.Dari jendela kamarnya di lantai tiga, Talisa melihat dua ekor anjing berbulu hitam mengendus di pekarangan rumah, termasuk halaman belakang. Salah satu anjing yang ekornya berwarna coklat terus mengitari tanah galian yang belum sempat Calvin timbun kembali. Jantung Talisa terus dibuat berdebar-debar sampai telapak tangannya ikut dingin gemetar, Talisa sangat takut. Karena bila pihak kepolisian sampai menemukan barang bukti, Calvin benar-benar b
BAB 59 PERTARUNGAN PANASTalisa masih dalam kondisi tertidur ketika tersengal karena batang keras yang ditusukkan Calvin ke pangkal pahanya."Calvin ...!"Talisa ingin menggeliat untuk menghindar, tapi pinggulnya segera Calvin tahan agar tidak berkelit sementara terus dia gali dalam-dalam.Calvin sangat panas, pemarah keji, dan gila pada tubuh Talisa."Oh Calvin ... oh ... oh ... ooohhh!"Talisa merintih, tersengal kebingungan karena dia juga masih dalam pengaruh obat penenang yang Calvin tambahkan ke dalam gelas susu. Calvin terus bermain panas, menikam dan mengungkit pinggul wanitanya dari berbagai posisi nikmat."Ah ...." Talisa menggeliat terpelintir dan berdenyut-denyut dalam otak gelap."Ayo sayang ....!"Calvin merunduk, mengigit puting kemerahan Talisa yang mengeras kejang dalam cahaya temaram. Sebentar puncak kecil itu Calvin gigit, dia hisap, dan dia kelilingi dengan ujung lidah bergetar.Calvin memang terkutuk, dia tega menyiksa Talisa hanya utuk dia nikmati suara rintih
BAB 60 MULAI TERBUKA Karena nomor telepon Agung masih belum bisa dihubungi, Talisa iseng membuka email. Talisa khawatir dengan tugas kuliahnya yang jadi banyak terlantar, bagaimanapun Talisa harus bisa menyelesaikan studinya dengan tepat waktu. Cita-cita Talisa untuk bisa menjadi seorang akuntan tetap menjadi prioritas utaman dalam tujuan hidupnya. Talisa akan sangat mencintai pekerjaan itu. Sebagai gadis yang tumbuh besar di keluarga miskin, sejak kecil Talisa sudah sangat jeli mengelola keuangan, sering dituduh pelit dan perhitungan oleh Agung yang royal berjudi."Oh, Tuhan!" Talisa terkejut mendapat beberapa email dari dosennya. "Mustahil!" Talisa sampai harus membekap wajah syoknya sambil terus membaca semua rincian yang dikirim oleh dosennya.Intinya Talisa dapat mengikuti kuliah daring secara private, Talisa juga dapat menentukan sendiri kapan jadwal yang dia inginkan. Talisa tahu semu itu pasti perbuatan Calvin. Ternyata kekuatan uang memang luar biasa. Talisa mendapat privilag
BAB 61 KECEMASAN DARENDaren baru kembali dari rumah kontrakan Agung, dia langsung pulang ke apartemen untuk mengambil ponsel yang masih dia simpan di dalam laci ruang kerjanya. Tidak ada yang tahu jika Daren juga membeli apartemen di gedung yang sama dengan apartemen Tamara, karena selama ini Daren dan keluarganya juga memiliki beberapa properti di Indonesia, termasuk villa di Bali dan beberapa rumah di kawasan elit. Artinya Daren bisa tinggal di mana saja ketika sedang berada di Indonesia.Daren benar-benar baru melangkah masuk dari pintu depan ketika sadar melihat akses pintu apartemennya sudah dibajak. Daren langsung waspada, dia segera berlari untuk memeriksa ke ruang kerjanya. Daren sangat terkejut melihat ayahnya sedang duduk menunggu di meja kerja miliknya."Aku tidak tahu Papa akan datang." Daren sangat gugup dia takut ayahnya sudah membuka laci."Aku juga tidak tahu kau memiliki apartemen di tempat ini." Tuan Harlan menatap curiga pada putranya sendiri."Aku butuh tempat
BAB 62 ENDInduk perusahan baru yang di bangun Calvin telah berhasil memonopoli pasar bisnis otomotif, farmasi, teknologi medis dan properti di seluruh Asia hanya dalam waktu kurang dari satu tahun. Semua prestasi gemilang itu sudah lebih dari cukup untuk membuktikan kemampuan Calvin Alexander sebagai pimpinan muda yang patut diperhitungkan.Dalam pidatonya Calvin bukan cuma mempertegas visi misi perusahaan, dia juga menyingung perombakan besar yang akan segera dia lakukan."Semua anak perusahan akan mengikuti kebijakan mutlak dari pimpinan pusat."Intinya Calvin Alexander tidak akan main-main lagi menghadapi sang paman."Mulai awal tahun depan, semua anak perusahan di Asia dan Eropa akan terpantau general dalam satu sistem baru yang telah dipersiapkan."Pidato Calvin terus membuat Tuan Harlan geram karena perlahan tapi pasti, Calvin bakal menyingkirkannya seperti barang usang."Tidak akan ada lagi yang tidak terpantau! Aku hanya akan membangun perusahan yang bersih!"Suara gemuruh