Share

Bab 19

Parahnya, seorang OB pun berani memberikan perintah kepada Stefan.

Tok! Tok!

“Stefan, rekanku tidak masuk karena sakit. Jadi seluruh ruangan di lantai satu dan dua kau yang handle. Sementara aku akan bersih-bersih di lantai tiga saja,” perintah Purwanto.

Stefan yang baru saja tiba di kantor pagi ini terkinjat mendengar perintah tersebut. Dia mendekati si OB lalu berujar, “Kau tahu kalau aku seorang programmer di sini.”

“Aku sudah dapat perintah dari bos. Kalau butuh sesuatu, silakan meminta bantuan pada Stefan.”

Stefan teringat omongan Bobby bahwa dia tidak boleh ada masalah apapun dengan karyawan kantor. Makanya dia tidak bisa mengelak meskipun hatinya menolak untuk melaksanakan tugas dari si OB. Sangat tidak make sense seorang programmer diperintah oleh OB.

Purwanto melempar sapu dan alat mengepel ke ruang kerja Stefan, lalu langsung naik ke atas melalui anak-anak tangga. Stefan tak berkutik, jika dia protes keras, pasti Purwanto akan memberikan laporan kepada Bobby.

Stefan pun meny
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status