BRONDONG TENGIL BU DOSEN!

BRONDONG TENGIL BU DOSEN!

last updateLast Updated : 2025-10-25
By:  Fredy_Updated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
1 rating. 1 review
8Chapters
23views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Gilang Pratama adalah mahasiswa Tehnik Elektro tingkat pertama di Universitas Jayakarta. Suatu hari, Gilang terpergok oleh Mayang-Sang Dosen Killer-saat sedang tidak sengaja menonton video syur di ponselnya. Bukannya menegur dan memarahi mahasiswanya, dosen yang berstatus istri orang itu malah ikut duduk dan menyaksikan video yang diperankan Gilang. Dalam sebuah kesempatan, Gilang terpaksa harus mendatangi rumah Mayang untuk mengumpulkan tugas. Pertemuan itu pun berujung pada hubungan terlarang antara dosen dan mahasiswa yang sama-sama bernafsu. Hingga Mayang terjerat dengan keperkasaan Gilang-Sang Gigolo Kampus-yang membuatnya melayang. Bagaimanakah kelanjutan kisah terlarang mereka? WARNING 21+

View More

Chapter 1

KEPERGOK BU DOSEN

Gilang Pratama – melangkah keluar kelas sambil menguap kecil, meregangkan bahunya yang terasa pegal setelah sejam penuh mendengarkan dosen ngoceh soal rangkaian listrik. Matanya masih sayu, efek dari waktu tidur yang berantakan selama seminggu terakhir.

Yeah! Semua gara-gara Bima yang menyetujui banyak job, dan belakangan baru panik sendiri, terus ujung-ujungnya semu dioper-operin ke Gilang. Tapi, berhubung bayarannya gede, tentu saja, Gilang tidak keberatan sama sekali. Sikat saja lah! Mumpung masih muda, kuat dan perkasa. Iya, kan?!

Baru dua langkah dari depan pintu, terdengar suara nyaring memanggilnya, menggema di koridor kelas.

"Gilang, kita makan bareng di kantin, yukk ..."

Seorang gadis jelita berpakaian serba kekurangan bahan, melangkah mendekat dengan senyum manis berpulas merah muda tercetak di bibirnya.

Gilang mengerjapkan mata, kantuknya perlahan menguap. Tawaran makan ini cukup menggoda, karena yang bayar makanan pasti Sabrina. Tapi ...

“Duluan, Sab. Aku masih ada perlu nih. Tugas dari Pak Sidik belum aku kerjain sama sekali.” Gilang menggaruk lehernya, menolak sopan ajakan gadis itu.

“Iiihh ... bete ah, Gilang belajar terus," Sabrina mengerucutkan bibirnya. "Ya udah! Tapi besok-besok kamu nggak boleh nolak ya, kalau aku ajak makan bareng lagi. Aku pengen ngobrol banyak, Lang." Sabrina menggerlingkan mata sambil mendaratkan tangannya di dada Gilang dan mengusapnya manja.

"Siap, Cantik ..." Gilang mengedip tengil, dan mengacak rambut sabrina sekilas.

Gadis yang dipanggil 'cantik' itu tersipu malu dan segera berlalu meninggalkan Gilang. Selepas kepergian Sabrina yang kembali bergabung dengan geng centilnya, Gilang buru-buru mengeluarkan ponselnya yang selama di kelas tadi terus bergetar tanpa henti.

"Dia ngirim pesan apa, sih?" gumamnya, membuka aplikasi chat sambil berjalan menuju taman kampus.

Siang itu, seperti biasa, area taman kampus selalu sepi. Hanya ada beberapa kucing liar yang tidur melingkar di bawah pohon, serta sepasang kekasih yang pura-pura mengerjakan tugas bareng sambil colek-colekan.

Untuk berjaga-jaga, Gilang memilih kursi taman yang paling strategis — dekat dengan pintu toilet. Ia membuka belasan pesan video yang baru masuk, dan memasang headset nirkabel ke telinganya.

"Sh*t ..." desis Gilang begitu mendengar suara lenguhan seorang wanita berwajah mungil dan berkulit pucat tanpa busana menembus telinganya. "Nggak biasanya nih. Kapan dia videoin ini? Aduh, bikin pengen lagi..."

Gilang menggigit bibir bawahnya, dan mengatur posisi duduknya, sedikit merosot di sandaran kursi. Saking serunya, Gilang sampai tidak sadar kalau ada sepasang mata yang mengamatinya dari arah toilet. Seorang wanita dengan pakaian rapi, berjalan mendekat dengan langkah tenang, dan ... berdehem tepat di belakang Gilang.

"Ehem! Lagi nonton apa, nih?" tanyanya.

Volume maksimal yang dipasang Gilang jelas mengaburkan suara apapun yang berada di sekelilingnya. Gilang yang mulai meresapi video kedua yang ditontonnya, tanpa sadar menggosok-gosok bagian bawah tubuhnya dengan santai. Raut mesum tergurat jelas di wajah tampannya.

Wanita itu melihat dengan jelas apa yang sedang ditonton Gilang. Namun, bukannya menegur, Mayang Sari – Ibu Dosen di kampus itu malah berputar dan duduk di sebelah mahasiswanya. Gilang yang terkejut buru-buru mematikan video yang tengah di tontonnya, dan segera menjauhkan ponselnya dari pandangan Mayang.

Di luar dugaan, Mayang malah mengambil sebelah headset Gilang dan memakai ke telinganya.

"Lanjut, Lang. Suara siapa, nih? Merdu banget... By the way, kayaknya tadi saya lihat yang mirip kamu di video itu. Bener, nggak?" tanyanya santai.

"Bu – bukan, bu! Salah lihat kali nih," elak Gilang, sudah siap mengantongi ponselnya.

"Ah, masa saya salah lihat? Mata saya ini cuma minus, bukan buta. Buktinya, saya masih bisa bedain mana tugas mahasiswa yang dikerjain sendiri, dan mana yang nyuruh orang ngerjain. Sini, coba saya lihat lagi,” ujar Mayang sambil membuka telapak tangannya di atas paha Gilang.

Mata Gilang melotot sedetik melihat tangan Mayang — kulit putih langsat, mulus, tapi ada bulu-bulu halus yang membut pikirannya berkelana nakal.

"Jangan, Bu! Bisa bahaya kalau ibu lihat," sahut Gilang.

Mayang menyipitkan matanya.

"Lebih bahaya lagi kalau dosen lain yang lihat, Lang. Kamu itu kan mahasiswa jalur beasiswa, dan calon penerima beasiswa luar negeri. Kamu harus menjadi teladan buat yang lain. Tapi, kamu malah–"

Perkataan Mayang terpenggal senyuman tipis penuh arti yang terbit di bibir Gilang.

"Oh, jadi ... kalau Ibu yang lihat nggak bahaya, ya?!" Gilang mencondongkan tubuhnya, mulutnya mendekati telinga Mayang yang tidak tertutup headset.

"Yah ... maksud saya ... nggak enak aja gitu ..." sahut Mayang, dadanya berdesir halus.

"Terus, kalau sama ibu ... bisa enak, ya?" Gilang terkekeh pelan, sembari mengacungkan layar ponselnya, siap memutar ulang video syur-nya itu.

"Ibu ... mau lihat video bugil saya, hmm?" desah Gilang, sekilas menyentuhkan bibirnya ke telinga Mayang.

Deg!

Jantung Mayang membeku sesaat, dan siap meledak oleh sorot mata tengil pemuda itu.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Enisensi Klara
Wah ...ada disini ya ......
2025-10-25 07:05:21
0
8 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status