Share

Bab 15

"Tiara tidak tahu, Paklik. Hanya saja, Tiara melihat warna merah yang pekat sekali di area perut. Jika warna seperti itu, biasanya akan sulit untuk disembuhkan. Tapi, benar apa kata, Paklik. Selama masih bisa berusaha, kemungkinan sembuh bisa saja terjadi. Toh, yang punya takdir bukan kita, tetapi Tuhan."

"Tiara, Ainun adalah putri satu-satunya, Paklik. Paklik pun tidak akan berhenti berusaha agar Ainun bisa sembuh."

Tiara mengangguk paham.

"Makanya Paklik ke sini. Paklik dengar Bapakmu punya guru yang hebat. Yang bisa mendeteksi penyakit, bahkan bisa menyembuhan."

Tia manggut-manggut. 

"Bapak belum datang, Paklik. Mungkin nanti sore."

Sri bersama Alif menghampiri Tiara dan Darmaji. Jelas terlihat rasa lelah itu. Usiannya yang terbilang masih mudah tak sesuai dengan perawakan dan raut wajahnya. Hidup telah menggerus wajah cantik dan menyusutkan tubuh sintal Sri. 

"Jangan ditelan mentah-mentah, Lek, omongan Tiara. Bias

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status