Share

Bab 61. Xander’s Selfishness

Ruang kerja Xander nampak sangat berantakan. Jika biasanya Xander terkenal dengan selalu tertata rapi, kali ini berbeda. Wajah pun nampak sangat kusut. Layaknya memiliki masalah terberat dalam hidupnya.

Xander yang harusnya bahagia, malah kini hidupnya menjadi tidaklah tenang.

“Shit!” Xander melempar dokumen yang ada di tangannya ke atas meja.

Berkali-kali Xander memaksa untuk otaknya memikirkan pekerjaan. Tapi hasilnya nihil. Bayang-bayang Audrey tak bisa lepas dari pikirannya. Yang tak bisa Xander lupakan adalah tangis Audrey dan perkataan Audrey yang tidak lagi mengganggunya. Semua itu benar-benar mengusik pikiran dan hati Xander hingga membuatnya tak bisa melakukan apa pun.

Xander menarik dasinya yang sudah tak tertata rapi di lehernya. Lantas, pria itu mengambil ponselnya—dan menatap ke layar. Seketika Xander terdiam melihat layar ponselnya tak lagi ada panggilan telepon dan pesan masuk dari Audrey.

Xander mengingat, dulu Audrey sering sekali menghubunginya dan mengirimkan pesan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status