Pagi itu Rena bangun dengan posisi membelakangi Andra, seperti biasa saat membuka mata dia akan mendapati tangan kekar melingkar di lekukan pinggangnya. Sambil mengumpulkan kesadaran Rena mengingat kejadian tadi malam, Andra memeluknya lebih intim setelah sebelumnya pria itu meminta maaf berulang kali..Hanya kata maaf tidak ada penjelasan lain padahal Rena sudah mengungkapkan perasaannya.“Haaiiisssss…..” Rena meringis, seumur hidup baru kali ini dia mengungkapkan perasaannya kepada seorang pria.Lalu bagaimana dia menghadapi Andra sekarang?Walau Rena merasa kalau suaminya pun memiliki perasaan yang sama tapi kata cinta belum pernah keluar secara langsung dari mulut pria itu.Dan bagaimana sebenarnya perasaan Mas Andranya kepada Monica?Masih haruskah Rena mempertahankan pernikahan ini?Atau masih bisakah dia berharap dan menititpkan hatinya pada Andra?Rena melirik jam yang tergantung di dinding, dia harus membuat sarapan pagi.Meski hari ini hari sabtu tapi Rena tidak
Rena memejamkan mata merasakan sinar matahari pagi menerpa tubuhnya.Dia terhenyak saat seorang asisten rumah tangga datang membawakan satu gelas orange jus dan potongan buah-buahan siap makan.Ternyata seperti ini rasanya menjadi orang kaya, Rena tersenyum tipis kemudian tatapannya tidak sengaja mengarah lantai dua bangunan rumah itu.Ruangan berdinding kaca tersebut merupakan ruang gym, baru Rena sadari kalau Andra sedang menatapnya dari atas alat treadmill yang mengarah langsung ke kolam renang.Sedari tadi Andra mengawasi Rena yang sedang berenang menggunakan swimsuit one peace yang sangat menggoda dan mata Andra sulit mengedip saat Rena berjemur di atas sun lounger dengan lekukan yang membuat posisi tubuh Rena semakin terlihat seksi.Sekarang pria itu sudah melesat menuruni anak tangga menuju kolam renang sambil mengelap tubuhnya yang basah karena keringat menggunakan handuk.Jantung Rena menggila dan matanya melebar sempurna saat melihat Andra seperti gerakan slowmotion me
Selama perjalanan pulang, Andra tidak mengucapkan sepatah kata pun begitu juga dengan Rena. Mereka tenggelam dengan pikirannya masing-masing, hari yang dimulai dengan romansa hanya bertahan hingga siang karena makan siang mereka harus terinterupsi oleh Justin dan Diandra.Setelah klien bisnisnya itu mengatakan kalau sempat bertemu dengan istrinya di restoran salah satu mall, mood Andra berubah buruk bahkan dia jadi tidak begitu antusias berbincang dengan Justin dan Diandra.Bahkan tanpa pikir panjang , Andra mengiyakan keinginan Diandra yang akan magang di kantornya mulai senin besok walau sebetulnya dia tidak begitu menyukai gadis pecicilan dan agresif yang sialnya merupakan anak dari klien potensialnya. Dan yang paling mengganjal hati dan pikiran Andra adalah sang istri yang santai menanggapi ucapan Justin seolah pertemuannya di restoran itu hal biasa, seperti bertemu teman lama dengan statusnya belum nikah.Andra benci. “Seharusnya dia menjelaskan semuanya di depan gue dan J
“Mas…aku udah buatin loh khusus buat Mas, masa enggak di makan?” Rena merajuk mengeluarkan suara manja.“Kamu aja yang makan,” nada ketus Andra berikan untuk sang istri.“Mas … kenapa? Lagi kesel ya? Kesel sama siapa? Sama aku? Aku salah apa?” pertanyaan Rena yang terdengar seperti sedang bermonolog malah membuat Andra ingin tertawa.Oh betapa menggemaskan istrinya ini, bagaimana bisa dia melanjutkan aksi marahnya?“Menurut kamu, aku kenapa?” Kini Andra memiringkan posisi duduknya agar bisa berhadapan dengan Rena.“Mas Andra itu lagi cemburu,” jawabnya penuh percaya diri.Andra memperlihatkan wajah bingung terlihat dari kerutan di antara alis tebalnya.“Iya … Mas tuh menunjukan gejala cemburu akut dari tadi siang,” tukas Rena sambil menyuapi satu sendok salad ke mulut Andra dan seolah terhipnotis, pria itu membuka mulutnya.Seperti anak kecil yang susah makan, Andra harus dialihkan dulu perhatiannya baru mau membuka mulut.“Kenapa aku cemburu?” tanya Andra dengan mulut pen
Rena sedang mengimput data payroll suatu perusahaan ketika Pak Rudi mendatangi mejanya untuk memberi sebuah kabar."Selamat ya Rena kamu lulus test! Ini jadwal untuk pendidikannya, belajar lah yang giat agar bisa menggantikan bu Firda." Pak Rudi memberikan selembar kertas sembari melirik bu Firda sekilas."Iya … nanti saya gantiin bapak ya,” balas bu Firda sambil terkekeh diikuti Pak Rudi yang memamerkan deretan gigi putih bersihnya."Terimakasih Tuhan." Rena mendesah lega di dalam hati.Test ini adalah test yang paling dinantikan oleh setiap karyawan level pelaksana di kantornya, dari ratusan karyawan peserta tes hanya puluhan karyawan saja yang bisa lulus seleksi hingga tahap pendidikan di tahun ini.Ternyata kerja keras Rena selama ini tidak sia-sia, setelah pendidikan nanti jabatannya akan naik menjadi supervisor.Tapi euphoria di hatinya tidak berlangsung lama karena detik berikutnya teringat penempatan setelah pendidikan yang bisa mencapai Indonesia bagian timur.“Ren … k
Tapi kemudian dia melongo dikala Andra datang mendekat lalu mengecup keningnya, ternyata sang suami lupa memberikan kecupan perpisahan.Rena membalas kecupan itu dengan melingkarkan tangannya di pinggang Andra, memeluk erat sembari menyandarkan kepala di dada bidang itu, menahannya sebentar saja karena pelukan ini akan dia rindukan selama beberapa hari nanti.Andra balas memeluk, melingkarkan tangan di pundak Rena. Andra tau Rena sedang merajuk karena kepergian mendadaknya ke Singapura, baru kali ini dia merasa berat meninggalkan rumah untuk bussines trip yang biasa pria itu lakukan.Beberapa asisten rumah tangga serta satpam menjadi salah tingkah, menonton pertunjukan romantis tuan dan nyonya mereka. Secara langsung mereka telah menjadi saksi tumbuhnya benih cinta di hati Rena dan Andra.Keduanya berpelukan selama beberapa saat, pak Syam yang juga melihatnya dari dalam mobil ikut merasakan kebahagian sang majikan karena pak Syam tau percis perjalanan cinta tuannya dengan Ban
Pak Syam menjemput Andra di Bandara tanpa sepengetahuan Rena atas perintah tuannya itu.Sengaja Andra pulang lebih awal dari waktu yang telah dijanjikan karena ingin memberi kejutan untuk sang istri.Suara hentakan sepatu kulit menggema di dalam rumah mewah itu, dengan langkah panjang Andra menaiki anak tangga, dadanya bergemuruh sudah tidak sabar ingin membebaskan rindu pada sang istri yang selama beberapa hari terpenjara selama dirinya di Singapura.Saat membuka pintu, pandangannya langsung tertuju pada ranjang di mana Rena tengah tertidur pulas, niat awal ingin memberi kejutan kini malah dirinya yang terkejut mendapati sang istri tertidur menggunakan gaun tidur seksi.Gaun tidur berwarna maroon sangat kontras dengan kulit Rena yang seputih susu, bagian atas bertali spaghety dengan Renda yang membentuk huruf V di bagian dada memperlihatkan sebagian besar dada Rena yang menyembul serta panjangnya hingga pertengahan paha membuat paha ramping nan mulus itu terpampang nyata.Dengan
Pagi sekali Andra bangun, bahkan matahari pun belum menampakan sinarnya.Tangan berotot itu meraba bagian ranjang lain mencoba menggapai sesuatu tapi di rangjang King size tersebut hanya dias seorang sedangkan Rena sudah tidak ada di sampingnya, bergegas Andra turun dari tempat tidur mencari keberadaan sang istri."Mas udah bangun?" Rena berjalan keluar dari walk in closet sambil merapihkan pakainnya menuju meja rias."Pagi sekali ... jam berapa sekarang?" tanya Andra dengan mode bangun tidur tapi masih terlihat tampan.Pria itu kembali duduk di sisi ranjang dengan satu kaki yang dia lipat dan satunya lagi menapaki lantai."Hari ini sampai tiga bulan ke depan aku pendidikan Mas, tempatnya agak jauh dari sini jadi aku harus pergi pagi-pagi," jawab Rena dari meja rias sambil mengaplikasikan bedak ke wajahnya."Nanti pak Syam yang antar ya,” kata Andra seraya menyandarkan punggung pada headboard, matanya masih ingin terpejam di atas bantal berbahan bulu angsa itu.Weekend ini wala