Berawal Dari Kontrak, Berakhir Menetap

Berawal Dari Kontrak, Berakhir Menetap

By:  Erna Azura  Updated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
9 ratings
133Chapters
36.4Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Kallandra Arion Gunadhya adalah seorang pengusaha sukses yang digilai wanita. Di usianya yang ke-29 tahun, dia telah memegang perusahaan industri dan manufaktur terbesar di negaranya. Namun, Andra memiliki trauma mendalam terhadap wanita, sehingga ia enggan memiliki kekasih, apalagi harus menikah. Sayang, suatu hari ia dipaksa untuk mencari istri agar bisa mempertahankan jabatannya sebagai Presiden Direktur. Sedangkan, Shareena Azmi Zaina, gadis cantik dengan tubuh menawan berusia 24 tahun merupakan seorang pegawai bank biasa. Berasal dari keluarga sederhanya, membuatnya harus bekerja keras sebab ia adalah tulang punggung keluarga. Rena, panggilannya ... sangat membutuhkan biaya untuk operasi jantung ayahnya. Ketika bertemu Andra, sebuah ide untuk 'kawin kontrak' tiba-tiba tercetus. Mampukan mereka bertahan hingga akhir dalam lika-liku perjalanan rumah tangga yang tidak didasari cinta itu?

View More
Berawal Dari Kontrak, Berakhir Menetap Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Grace Stella Sihombing
semangat update nya ya kak dan tetap jaga kesehatan ......
2024-04-27 21:15:13
0
user avatar
Reni farhan
......🫰🫰............🫰...🫰
2024-04-09 00:26:24
0
default avatar
Ceu Mar Aja
Novel ini bagus, aku udah baca sampe tamat di tempat lain......
2024-04-06 07:19:33
0
user avatar
Indry Indrut
jadi senyum2 sendiri bacanya...
2024-04-01 18:02:14
0
user avatar
Inayah Bahmid
bagus banget ceritanya
2024-03-30 00:31:22
0
user avatar
merry
sudah baca sampai kisah anaknya Andra dinovelme dulu tanpa skip...
2024-02-27 06:35:47
2
user avatar
Laila D'lily
tdnya takut salah tp bc awalnya langsung ngeh klo ini yg di nome ... n novel terfavorit q sehat selalu ya kk author .. ini novel terfavorit q d nome sekarang gantii sini
2024-02-26 05:21:07
1
user avatar
Shu chade
Bawa juga kisah anak cucu nya kesini kak
2024-02-26 01:52:22
1
user avatar
Bunda Ernii
ini kisah Andra & Rena yg di Nome bukan? maaf klo salah y Thor..
2024-02-21 19:51:02
1
133 Chapters
Bankir Cantik
“Pak Rizal?” tanya gadis yang berpakaian seragam rapih berupa blazer dan rok span kepada seorang pria ojeg online. “Betul, Kak!” Pria itu menyahut membuat sang gadis naik ke kursi belakang di motornya dengan posisi duduk menyamping. Gadis cantik dengan bulu mata lebat nan lentik itu bernama Shareena Azmi Zaina atau kerap disapa Rena. Senin hingga jum'at keseharian Rena hanya berkisar antara kossan dan tempat kerjanya di kantor Cabang sebuah Bank BUMN. Rena yang merupakan anak pertama dari tiga bersaudara adalah tulang punggung keluarga, dia mengorbankan masa mudanya untuk bekerja keras di kota besar menopang perekonomian keluarga. Jam di pergelangan tangan Rena telah menunjukan pukul tujuh pagi, Rena yang sedang dalam masa penilaian agar bisa menjalani tes promosi kenaikan level di kantornya itu tidak ingin datang terlambat. Dia harus tiba di kantor sebelum Kepala Cabangnya sampai. Bapak ojol mengemudikan motornya cukup kencang sampai Rena berulang kali meremat sisi jaket pria
Read more
Bertemu Presdir Tampan
"Selamat siang Pak, saya Rena dari Bank BUMN, mau minta tanda tangan Pak Andra untuk permohonan payroll," ucap Rena diakhiri senyum manis.Andra yang sedang fokus menatap layar laptop dan sesekali membaca sambil menandatangani berkas yang ada di tangannya hanya berucap, "Masuk!!! Duduk!!" Tanpa melihat kearah Rena.Rena mengikuti perintah pria itu dengan duduk di sofa yang ada di tengah-tengah ruangan dan menunggu.10 menit...20 menit...Rena masih sabar duduk menunggu sang Presdir tampan menyelesaikan hal yang sepertinya sangat penting sampai memerlukan perhatian lebih dari pria itu.Sesekali Rena mencuri pandang kearah pria yang di mejanya terdapat papan nama bertuliskan Kallandra Arion Gunadhya, tapi pria dengan nama panggilan Andra itu seolah tenggelam dalam dunianya sendiri.Sementara jam sudah menunjukan waktu makan siang, cacing dalam perut Rena mulai meronta minta diberi makan, tadi pagi Rena hanya sarapan susu dalam kemasan saja karena tidak ingin terlambat.Keingina
Read more
Dipaksa Menikah
“Mah ... Telepon Andra sama Ricko, ajak mereka makan malam di sini, ada yang mau Papa bicarakan sama mereka,” pinta Salim lembut kepada sang istri yang sedang bersamanya duduk di teras samping sambil meminun secangkir wedang jahe."Kenapa enggak Papa aja? Berantem lagi sama Andra?" Mery memicingkan matanya penuh selidik, pasalnya sang suami sering beradu argumen dengan keponakannya itu mengenai bisnis walau sekarang Andra telah mandiri membangun bisnisnya kembali dari nol.Salim mengembalikan pandangannya ke depan dengan raut sendu. "Pa... Andra itu sudah dewasa enggak bisa Papa atur paling Papa kasih saran, biar dia yang menentukan, Papa jangan paksa-paksa nanti dia enggak mau ketemu kita,” tambahnya lagi memberi saran. Salim Gunadhya adalah adik dari Sonny Gunadhya-ayah kandung Andra, setelah kedua orang tua Andra meninggal, Salim dan Mery lah yang merawat Andra dan mengajarkan bisnis kepadanya.Mery tidak bisa mempunyai anak sehingga Mery dan Salim sangat menyayangi Andra se
Read more
Ide Briliant
"Ndra … masih sore, kita clubbing yuk! Gue janjian sama Weny disana!" Ricko memelaskan wajah berharap sang sahabat mau menemaninya."Terserah lo lah!” sahut Andra ketus.Dengan hati riang gembira Ricko memutar kemudi menuju sebuah night club termewah di Jakarta.Tidak lama mereka pun sampai disambut petugas Valet.Suara musik kencang menyambut mereka begitu masuk ke dalam gedung.Mereka diarahkan petugas untuk duduk di salah satu meja, keduanya memiliki akses VIP sehingga tidak sulit menemukan meja kosong.Pelayan datang untuk menuliskan pesanan mereka dan setelah gadis cantik dengan rok super pendek itu pergi tiba-tiba Ricko menggebrag meja membuat Andra terkejut hingga spontan mengalihkan pandangan ke arah Ricko yang sebelumnya sedang mematuti layar ponsel mengecek email masuk."Gue ada ide!!" teriak Ricko mencoba mengalahkan dentuman suara yang DJ mainkan."Ide apaan?" Andra menjawab ketus lalu memalingkan kembali wajahnya pada ponsel tidak terlalu tertarik dengan apapun id
Read more
Pertemuan Kedua
"Selamat Pagi Pak Rahmat...," sapa Rena kepada Satpam kantornya.Setiap pagi Rena selalu menyapa teman kantornya tanpa terkecuali sekuriti, gadis itu tidak pernah membeda-bedakan status seseorang dan selalu ramah pada semua karyawan di sana."Pagi juga Bu Rena..., " jawab Pak Rahmat, sedikit membungkukan tubuh sebagai tanda hormat.Pagi itu Andra pergi ke Bank untuk mengganti ATM-nya yang tertelan dan memilih Cabang yang dia lewati dalam perjalanan ke kantor.Namun semesta membawa Andra pada kebetulan yang unik karena pria itu datang ke Cabang di mana Rena bekerja.Sekuriti memberikan nomor antrian nomor sembilan kepada Andra setelah menanyakan apa keperluan Andra, pria itu lantas duduk di kursi tunggu.Pandangan Andra terpaku pada salah satu customer service yang menurutnya tidak asing selain wajahnya cantik natural, namun Andra tidak ingat pernah bertemu dengan gadis itu di mana.Beberapa lama Andra sempat larut dalam lamunan menyantap sang customer service cantik kemudian te
Read more
Orang Baik
Jam menunjukan pukul dua siang saat Rena bangun dari mimpi indahnya. Kepalanya terasa berat dan berdenyut kencang karena tadi malam Rena baru sampai di kossan pukul tiga dini hari.Di hari pertama bekerja, Rena berinisiatif ikut membantu membereskan Restoran walau bukan tugasnya dan tidak ada yang meminta. Dia pikir tidak ada salahnya berbuat baik membantu teman satu pekerjaan agar mereka juga bersikap baik padanya.Rena bergegas turun dari atas ranjang kemudian melakukan ritual membersihkan tubuh di kamar mandi setelah itu keluar kossannya untuk mencari makan siang dan pilihannya adalah warteg yang berjarak beberapa meter dari kossan.Walaupun di dalam gang tapi tempatnya cukup bersih dan makanannya pun enak juga murah."Hmmm... Rindu masakan ibu,” gumam Rena berekspresi sendu.Rena segera menghabiskan makan pagi yang kesiangan di warteg tersebut lalu kembali beristirahat di kosan. Jangan sampai dia bertemu dengan anak muda pengangguran yang sering nongkrong di pos ronda de
Read more
Tawaran
Rena menatap telepon genggamnya, "Yaaa … di-cancel," gumamnya yang terdengar oleh Andra dan Ricko. "Kamu lagi nunggu ojeg online? " tanya Ricko kembali menoleh kepada Rena setelah Andra tidak memberikan jawaban apapun atas tatapan pertanyaannya. "Iya tapi di cancel ... aku harus pesen lagi! Pak Ricko sudah baikan, kan? saya tinggal pulang duluan ya! Pak Ricko ... Pak Andra saya duluan..," pamit Rena lantas membalikan tubuhnya dan mulai melangkah meninggalkan kedua pria tampan tersebut. "Hey ... Nona manis! Biar kami antar pulang, sebagai ungkapan rasa terimakasih," usul Ricko yang sudah beranjak dari duduknya, ia menyipitkan mata memfokuskan pandangannya yang sempat kabur dan memijit tengkuknya yang terasa berat. Rena menghentikan langkahnya, "Terimakasih Pak Ricko, saya bisa pulang sendiri!" jawab Rena, membungkukan sedikit tubuhnya. "Kami memaksa," kata Ricko menderapkan langkah menyusul Rena. "Betul Nona, kami antar aja nanti ada yang menganggu lagi seperti tadi, boleh ya Pak
Read more
Donor Ginjal
Ponsel Rena terus bergetar dan sudah ada dua puluh enam panggilan tak terjawab, tapi Rena masih asik dengan mimpinya.Pasalnya Rena baru bisa memejamkan mata pada pukul empat subuh, gadis cantik itu lupa mengubah mode bunyi dari mode getar di telepon genggam.Sampai akhirnya telepon genggam itu jatuh dari nakas di samping ranjang tepat menimpa wajahnya.Rena langsung terperanjat bangun, keningnya terasa nyeri tapi getaran telepon genggam mengambil alih perhatian.Matamya memicing melihat layar telepon genggam, ada panggilan dari Amelia."Halo, De.” Rena menjawab panggilan tersebut dengan suara parau khas bangun tidur. Tumben sekali adik perempuannya ini melakukan panggilan telepon, pasti ingin menagih uang kuliah, setidaknya itu yang Rena pikirkan."Kaaa ... Bapak masuk rumah sakit, jantungnya kumat harus di operasi secepatnya dan membutuhkan biaya seratus jutaan tapi lima puluh juta harus masuk sekarang juga ke Rumah Sakit." Amelia bicara sembari menangis.Seketika Rena mer
Read more
Menerima Tawaran
Tiba-tiba tangis Rena mereda karena tersadar kalau Ricko dan Andra sedang memperhatikannya dengan ekspresi bingung dan penuh khawatir.Selama Rena menangis, kedua pria tampan itu hanya bisa saling tatap tanpa bisa berkata-kata. "Maaf ... Pak Ricko, harus melihat saya seperti ini.” Suara Rena terdengar serak setelah menangis."Ya udah … kita ngobrol di cafe sana," ajak Ricko sembari membantu Rena bangkit dari kursi taman.Andra beranjak dari duduknya dan pergi menuju Cafe mendahului Rena dan Ricko.Sampai di sana mereka duduk di kursi meja yang kosong."Kamu mau pesan apa?" tanya Ricko sambil memberikan buku menu kepada Rena."Saya air mineral aja, Pak...," jawab Rena cepat."Kenapa hanya air mineral? kita makan siang saja sekalian,” kata Ricko mencoba menenangkan gadis cantik yang sedang bersedih itu."Enggak bisa Pak, saya buru-buru! Saya harus mencari pak Imam petugas donor di Rumah Sakit ini," tolak Rena seraya beranjak dari duduknya, baru teringat tujuan utamanya berada d
Read more
Lega
Setelah mengantar tante Mery pulang ke rumahnya, Andra dan Ricko pamit untuk pergi ketempat Gym.Mobil mereka meluncur membelah jalanan Ibu Kota Jakarta yang sedikit lenggang di hari Minggu.Andra hanya terdiam, tatapan matanya fokus kedepan, mengemudikan kendaraannya dengan kecepatan sedang meski begitu sebenarnya pikiran pria dengan rahang tegas itu melayang jauh menggapai seorang gadis yang baru saja dia tolong.Kemudian bayangan tentang kehidupannya setelah menikah Kontrak nanti melintas dalam benak Andra.Dia belum berpengalaman dalam urusan rumah tangga apalagi cukup lama dia tidak memiliki hubungan dengan seorang wanita. Entah kenapa seorang Kallandra Arion Gunadhya begitu memikirkan masa depannya bersama Rena.Padahal dia sendiri yang bilang bila akan menikahi gadis itu diatas kontrak bukan atas dasar cinta apalagi untuk selamanya.Sesekali Ricko melirik sang sahabat yang duduk di sampingnya sembari mematuti layar ponsel.Detik berikutnya Andra mendapat kerlingan penuh
Read more
DMCA.com Protection Status