Share

20. Cahaya Naga

Gelembung-gelembung air keluar dari mulut Bimantara. Dia menelan sedikit air. Sekarang dia sudah tidak bisa menahan napas lagi. Entah kenapa air di dalam kolam itu mendadak dingin. Bimantara mulai menggigil sambil menanah napasnya. Seketika dia lemas. Sementara itu, Ki Walang Sang Pendekar Tendangan Seribu duduk bersila di sisi kolam sambil memandanginya dengan khawatir.

“Bertahanlah, Bimantara!” teriak Ki Walang padanya.

Bimantara mendengar dengan jelas suara Ki Walang. Dia heran, biasanya kalau sedang berenang di dalam air, dia tak akan bisa mendengar suara apapun di atas permukaan sana, tapi kenapa suara Ki Walang mampu didengarnya dengan jelas?

Tak lama kemudian tubuh Bimantara semakin lemas. Air sudah banyak dia telan.

“Apa aku akan mati?” bisik Bimantara dengan lemasnya. Dia masih berusaha menahan napas sebisanya.

“Tidak! Kau tidak akan mati!” teriak Ki Walang padanya.

Bimantara tak mengerti, kehebat

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Cedar Karamy
Spontan ngakak pas Bima ngomong apakah aku berubah menjadi duyung... Hedewh bisa juga kamu melucu ya Bima
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status