"Kalau aku sedang tidak memegang pedangku sendiri, mungkin aku akan mengira kalau kamu sudah lancang berani menyentuh pedang milik shifu." Qing Yuan berkata tajam sambil menghunus salah satu pedang ganda milik Yu Zhen. "Meskipun pedang ini tampak palsu, tetapi ini juga terlihat sangat asli." Pertarungan antara para pemilik pedang ganda akan segera dimulai! Dari pertempuran inilah, semua rahasia akan terungkap dan membuat keadaan semakin membingungkan. Ada rahasia dan misteri apakah di antara para pemilik pedang ganda tersebut?
Lihat lebih banyakGadis itu beberapa kali bertepuk tangan guna membersihkan telapak tangannya yang kotor. Ia merasa puas setelah menyimpan semua hewan hasil buruannya di dalam sangkar bambu. Shen Ji lalu berdiri sambil berkacak pinggang, menatap sangkar bambu dan membayangkan esok hari akan menjadi sangat menyenangkan. "Paman Shui pasti senang dengan ayam-ayam ini." Gadis itu tersenyum senang. Wajahnya berseri-seri ketika ia menatap binatang buruannya hari ini. "Besok aku akan meminjam dapur di rumah paman untuk membuat sup kacang merah dan meminta Paman Shui untuk memasak ayam panggang pengemis yang nikmat.""Shifu pasti akan merasa terkejut dengan keahlian memasakku." Gadis cantik di bawah bayangan cahaya bulan terlalu sibuk membayangkan makanan lezat yang sudah lama dia impikan. "Untung saja aku bisa membuat sup kacang merah kesukaan ayah." Setelah menyebut kata 'ayah' tiba-tiba saja wajah cantik itu menjadi kelam. Matanya mulai terasa panas, lalu mendatangka
Shen Xu tak bisa mengelak lagi, ia segera menjatuhkan dahi di lantai dan membenturkannya keras-keras sambil menangis. "Ayah! Ayah, maafkan aku!" Shen Xu sungguh takut menghadapi kemarahan ayahnya saat ini. Sebelumnya, dia benar-benar tak memikirkan ada hal semacam ini terjadi. Gadis itu hanya mengira, jika sang ayah akan memercayai bahwa hilangnya Shen Ji adalah murni karena kekacauan dan tak ada penyebab lainnya."Xu'er, sekarang tegakkan badanmu dan lihat ayah!" Shen Ming membentak dengan suara dingin.Shen Xu mengangkat wajahnya dengan lesu dan perasan takut. Dia merasa seperti sedang menghadapi seorang hakim pengadilan kerajaan yang siap menimpakan hukuman mati untuknya. Memikirkan hal ini, tubuh gadis itu seperti sudah kehilangan daya kekuatan pada seluruh jalur ototnya.Adakah jalan dan kesempatan untuk melarikan diri secepatnya?Itu sungguh tidak ada dan Shen Xu hanya bisa pasrah pada keputusan hakim nomor satu sekaligus raja di k
Gadis itu kemudian berjalan mendekati Yu Zhen, lalu dengan cepat mengangkat kakinya dan mendaratkan tendangan keras di perut pemuda itu. Dalam benak Shen Ji, hanya ada rasa sakit hati atas perbuatan Yu Zhen di masa lalu yang menyebabkan dirinya dicemooh oleh Shen Xu, kakaknya sendiri.Yu Zhen merasakan sakit yang luar biasa menyerang perutnya, pandanganya berkunang-kunang disertai keringat dingin, tetapi ia bahkan tak mampu mengeluarkan suara jeritan lirih sekalipun.Apakah tendangan ini akan merusak dantiannya?Yu Zhen mengeluarkan dengusan lirih. Tatapan sepasang mata elangnya seakan ingin menelan Shen Ji hidup-hidup. Namun ia tak berdaya, dan hanya mampu mendesis kecil di sela ringisan bibirnya. meski sekujur tubuh mulai lemah, dingin dan tidak bertenaga sama sekali."Kamu!" Yu Zhen menunjukkan tatap mata tajam mendendam dan pemuda itu pun seketika ambruk di atas tanah dalam keadaan tidak sadarkan diri."Bagus!" Ji Mei Hua bertepuk tan
Yu Zhen tak menyia-nyiakan kesempatan baik ini. Dia mengayunkan cambuknya dengan keras hingga tali itu membelit leher Shen Ji. Pemuda itu lalu melompat ke belakang tubuh si wanita bertopeng, mendekatkan wajahnya ke sisi telinga sang lawan dengan sikap mengancam.Shen Ji membiarkan lehernya terbelit tali cambuk. Para pengikutnya terbelalak dan bergerak maju, tetapi Shen Ji memberi isyarat supaya mereka tetap diam di tempat. Belitan itu memang tidak kencang, tetapi jika Shen Ji bergerak gegabah atau Yu Zhen menariknya, maka dia pasti akan tercekik sampai mati dengan mata melotot dan lidah terjulur.Namun bagi Shen Ji, ancaman Yu Zhen tidak terlalu menakutkan. Gadis itu bahkan tersenyum di balik topengnya. Suara napas Yu Zhen yang sedikit tersengal terasa bagaikan lagu. Kehangatan embusan angin dari lubang hidung pemuda itu terasa nyaman."Sial! Apa yang sedang kamu pikirkan, Hua'er? Ingatlah untuk tidak berlunak hati terhadap orang ini!" Suara batin lain mem
"Tidak masalah siapa lawanku sekarang dan aku pasti akan segera menyingkirkan kalian semua!" Yu Zhen menggertak dengan suara sedingin es yang menyentuh kulit, tajam seperti pisau yang baru diasah."Menyingkirkan kami? Mudah sekali bicaramu, Pembual!" Shen Ji tiba-tiba tertawa jahat, suaranya menggema di antara pepohonan, sambil berjalan memutari tubuh Yu Zhen dengan sikap berpura-pura meremehkan. "Aku khawatir itu akan menjadi kenyataan lain yang tidak Tuan harapkan.""Apa maksudmu, Nona?" Yu Zhen bergerak mengikuti ke mana Shen Ji melangkah, langkahnya ringan namun penuh kewaspadaan. "Mengapa kalian mencegat perjalanan kami, sedangkan kami hanya lewat dan tidak memiliki urusan apa pun dengan kalian semua!"Shen Ji merasa geram. Ia berteriak dalam hati, suara hatinya bagai guntur yang bergema di dalam dada. "Tidak punya urusan apa pun denganku? Huh, kamu memang tidak akan mengerti untuk sekarang ini!""Ini daerah kekuasan kami, dan dengan melewati
Dua melawan banyak orang memang sangat tidak seimbang, tetapi keduanya juga bukanlah praktisi bela diri yang mudah ditundukkan. Mereka melompat turun dari atas punggung kuda dan dengan sengaja membuat hewan-hewan berlari menjauhi arena pertempuran."Pergilah!" Huan Li menepuk bokong kuda-kudanya agar berlari menjauhi tempat tersebut. Setelah itu, ia langsung meluncur ke arah Yu Zhen yang saat ini hanya memegang cambuk pendeknya.Empat orang manusia bertopeng langsung menyerbu maju menyerang Huan Li yang baru saja sempat mendaratkan sepasang telapak kaki di tanah berumput. Napasnya bahkan masih sedikit tersengal, tetapi dia sudah harus kerepotan menangkis empat bilah pedang yang mengarah langsung ke beberapa bagian tubuh pemuda tersebut. Huan Li memutar-mutar tombak sepanjang lima kaki atau sekitar satu setengah meter, untuk menangkis serangan dari arah samping kanan dan terdengarlah suara ledakan keras tiga senjata saling berbenturan.Kuatnya te
"Entahlah, Kakak Li. Mungkin mereka para perampok yang biasa berkeliaran di wilayah hutan ini." Yu Zhen juga menjawab dengan suara setengah berbisik sambil meraba salah satu gagang pedang Batu Bintang Merahnya. "Bersiaplah, Kakak Li!""Perampok hutan?" Huan Li berpikir ini cukup masuk akal.Pemuda itu lalu kembali menatap tajam ke arah para manusia bertopeng yang tidak bersuara sama sekali. "Berhati-hatilah, Tuan Muda. Saya khawatir mereka memang berniat jahat pada kita."Yu Zhen mengangguk. "Kakak Li juga harus berhati-hati. Sekarang, biar aku yang bertanya kepada mereka.""Baiklah." Huan Li mengangguk pelan.Yu Zhen dan Huan Li kembali mengarahkan pandangan kepada para manusia bertopeng yang masih berdiri mematung seperti sebarisan pohon bambu yang gelap dan misterius. Keduanya masih tidak mengetahui, tanpa adanya aba-aba dari sang pimpinan, jangan harap mereka akan bergerak atau berbicara kepada lawan. "Siapa kalian, dan apa
Shen Ji menganggukkan kepala. "Murid cukup mengerti, Shifu!""Baguslah." Qing Yuan lalu berkata dengan nada pasti. "Dan mulai besok, Aku akan mengajarimu jurus-jurus pedang rahasiaku." Mendengar hal tersebut, Shen Ji seakan tak percaya. "Benarkah itu, Shifu? Aku bisa mempelajari jurus-jurus hebat milik Shifu.""Mmhh. Sekarang kamu adalah Muridku. Tentu saja sudah seharusnya kamu belajar ilmu bela diri dan menjadi praktisi bela diri yang kuat dan hebat." Qing Yuan menjawab dengan serius."Terima kasih banyak, Shifu!" Ji Mei Hua menjura beberapa kali di hadapan sang guru.Qing Yuan membalikkan badannya membelakangi Shen Ji dengan kedua tangan menyatu di belakang pinggangnya. Sebuah seriangaian licik terkembang di sudut bibir pria muda itu. Dalam hati Qing Yuan berkata, "Tentu saja, Hua'er. Dan jurus itu kelak yang harus kamu gunakan untuk membunuh ayahmu sendiri!"Yang Shui dan Qing Wei tidak banyak bersuara kali ini. Bagi mereka, apa pun yang dilakukan oleh Qing Yuan pasti ada maksud t
Aaah! Ini hanya perumpamaan yang tak perlu dipikirkan atau dipusingkan. Jelasnya, saat ini Shen Ji sudah berubah drastis dan tidak seperti gadis gemuk buruk rupa seratus hari yang lalu. Garis wajahnya tidak menyerupai Huo Lin, ibunya ataupun Shen Xu, sang kakak. Gadis ini lebih memiliki rupa Shen Ming yang dulu saat muda juga terkenal sangat tampan dan menjadi perebutan bagi banyak gadis dari keluarga kaya. "Shifu! Benarkah ini wajahku? Tubuhku dan--dan kulitku juga sembuh?" Ji Mei Hua atau Shen Ji merasa tak percaya hingga mulutnya sampai ternganga saat melihat bayangan gadis cantik dalam cermin tembaga di hadapannya."Ya. Itulah wajah Ji Mei Hua muridku, yang kecantikannya melebihi wanita tercantik di Kekaisaran Chu ini." Qing Yuan berkata sambil membelai rambut panjang Shen Ji yang jatuh lembut hingga melebihi batas pinggangnya."Dan itu adalah Kecantikan Seribu Malam yang akan menggemparkan dunia persilatan." Qing Yuan berbisik lembut tetapi tegas di telinga muridnya."Menggempark
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.