Share

44. Kantata

Bimantara sedang bertarung dengan Ki Walang di dalam gua. Saat Ki Walang menendang dadanya dengan kecepatan luar biasanya, Bimantara kini berhasil menghindar darinya.

“Bagus!” puji Ki Walang.

Kini Ki Walang menggerakkan tangannya. Tak lama kemudian dia melompat ke atas kepala Bimantara. Saat kaki Ki Walang hendak menendang kepalanya dari atas, Bimantara yang tidak begitu konsentrasi, tidak bisa menghindarinya hingga kepalanya tertentang dan tubuhnya tersungkur ke atas tanah. Kepalanya terasa pusing tujuh keliling. Pandangan matanya mendadak kabur.

“Kemana konsentrasimu?” tanya Ki Walang dengan kesal.

“Maaf, Tuan Guru,” ucap Bimantara sambil mencoba bangkit dan memegang kepalanya. Namun karena kepalanya masih terasa linglung, tubuhnya oleng kekurangan keseimbangan.

“Keluarkan tenaga dalammu!” pinta Ki Walang.

Bimantara pun menggerakkan tangannya lalu mengumpulkan tenaga dalamnya melalui putaran

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status