Share

43. Cahaya Merah

Bimantara membuka matanya. Samar dia melihat Ki Walang berteriak memanggil-manggil namanya. Namun saat Bimantara hendak memanggil nama guru besarnya, pandangan matanya semakin buram. Tak lama kemudian dia rubuh lalu terlentang di atas tanah. Sosok yang menyerupa cahaya putih tiba-tiba datang. Tak lama kemudian dia melihat cahaya putih itu berubah menjadi sosok yang sangat dirindukannya.

“A… yah…” ucap Bimantara lemah.

“Kau memang anak nakal,” ucap Naga Wali padanya dengan wajah sedih.

“Maafkan aku,” ucap Bimantara.

“Ayah sudah bilang, jangan buka peti itu dan jangan kau pergi ke tempat ini, tapi kau tidak mengikuti kata ayah!”

“Aku ingin membalaskan dendam ayah,” ucap Bimantara.

Lalu Naga Wali kembali menyerupa menjadi cahaya. Tak lama kemudian cahayanya menghilang. Kini yang terdengar teriakan Ki Walang di telinganya.

“Bimantara!”

Bimantara l

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status