Share

Bab 18: Pendamping

Wawancara itu berakhir dengan impresi yang buruk, menurutku. Aku tidak yakin aku bisa mendapatkan beasiswa itu. Teledornya aku untuk tidak mengingat persis hari untuk wawancara. Aku akan menyesali ini, sangat menyesalinya…

Aku tiba di depan laboratorium beberapa menit sebelum jam 8. Namun, tidak ada keanehan yang aku lihat di sana. Meskipun jantungku gugup karena khawatir akan kemungkinan intimidasi saat aku di dalam.

“Kenapa mereka memintaku datang?” gumamku heran. Apa maksud para asisten laboratorium ini?

“Zihan?” suara itu mengejutkanku. Aku berbalik ke sumber suara.

“Kak Yahya?” tanyaku tidak percaya.

“Kenapa kamu ke sini malam-malam?” tanya Kak Yahya, wajah menyelidik.

“Kakak d

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status