Luka di Ujung Senja

Luka di Ujung Senja

last updateLast Updated : 2025-12-27
By:  Novi RUpdated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
51Chapters
210views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Anggi ditinggal pacarnya menikah dengan wanita lain saat dirinya sudah menyerahkan keperawanan sehingga membuat dirinya hamil dan memutuskan pergi dari rumahnya

View More

Chapter 1

Bab 1

"Aku tidak bisa menikahimu.”

Kalimat itu menghantam dada Anggi seperti palu godam. Tubuhnya membeku di teras rumah Ardi, sementara dirinya masih menggenggam sebuah kotak cincin beludru merah marun—cincin yang harusnya melingkar di jari manis mereka sebagai tanda sah tujuh tahun hubungan.

Angin bulan Maret menusuk kulit, namun dinginnya tak sebanding dengan rasa yang merayap ke dadanya.

“Ulangi,” suara Anggi gemetar. “Tadi kamu bilang apa?”kata Anggi

Ardi menunduk. Sebuah amplop putih tebal tergeletak di meja. Tangannya meraih amplop itu dan menyodorkannya pada Anggi, tanpa sanggup menatap mata perempuan yang telah menemaninya hampir seperempat hidupnya.

“Aku… akan tanggung jawab semuanya. Kehamilanmu, biaya hidupmu. Tapi aku tidak bisa menikahimu.”ucap Ardi

Amplop itu terayun begitu dekat di hadapan Anggi, seakan cinta bisa ditukar dengan lembaran rupiah.

Anggi menatapnya lama, lalu tertawa. Tawanya getir, patah, seperti kaca yang pecah.

“Ini lelucon? Kau pikir anak di kandunganku ini bisa dibayar?” ucap Anggi sambil membuka kotak cincin, menunjukkan perak berukir nama mereka. “Tujuh tahun, Di. Tujuh tahun aku percaya sama kamu.”ucap Anggi

Ardi memejamkan mata, menahan napas dalam. Tatapannya kemudian beralih ke halaman kosong, menghindari Anggi seperti pengecut yang menanti pengampunan dari Anggi

“Ang… aku dijodohkan. Ayahku sakit keras. Dia minta aku menikahi putri sahabatnya—pemilik perusahaan besar. Ini demi masa depan keluarga.”Ucap Ardi kemudian

“Demi masa depanmu, maksudmu,” sahut Anggi cepat. Suaranya meriap tajam. “Lalu aku dan anak ini apa? Kesalahan? Sampah yang harus dibuang?”tanya Anggi

Ardi mencoba meraih tangan Anggi, namun Anggi menepis kasar. “Aku tetap akan bertanggung jawab—”ucap Ardi.

“Tanggung jawab?” suara Anggi meninggi, matanya basah. “Kalau itu namanya tanggung jawab, kau tidak akan memberiku amplop. Kau akan menikahiku.”

Perempuan itu menghempaskan amplop ke dada Ardi. Uang berhamburan jatuh ke lantai seperti serpihan harga diri. “Ambil uangmu. Aku bukan perempuan murahan yang bisa dibeli.”ucap Anggi dengan emosi

Ardi terdiam, sementara Anggi melangkah mundur dengan air mata yang mulai jatuh ,air mata yang ia tahan selama berminggu-minggu.

“Aku janji, aku akan datang jenguk kamu dan anak kita. Aku akan ada—”Kata Ardi

Anggi menghentak kaki. “Kau tidak akan ada! Kau sudah memilih menjadi suami orang lain. Dan aku… akan memastikan anakku tidak mengenal seorang pengecut sepertimu.”ancam Anggi

Anggi melempar kotak cincin tepat ke dada Ardi, lalu berbalik dan lari. Nafasnya memburu, dadanya sesak, tapi ia tidak menoleh ke belakang sama sekali. Seolah menoleh berarti mengakui dirinya kalah.

Saat Anggi berlari, satu hal yang ia rasakan hanyalah denyut kecil di perutnya.

Maafkan Ibu… tapi kita harus pergi. kata Anggi

TIGA BULAN KEMUDIAN

Berita pernikahan Ardi memenuhi media sosial. Gaun mewah. Senyum bahagia. Caption panjang tentang cinta dan restu keluarga.

Anggi menutup layar ponselnya sambil menahan mual—sebagian karena kehamilan, sebagian karena rasa jijik.

Desas-desus mulai terdengar di kampung kecil itu.

“Makanya jangan pacaran lama-lama kalau nggak jelas.”

“Anaknya siapa nanti? Kasihan orang tuanya.”sindir ibu ibu julid

Ibunya menangis setiap malam, ayahnya sulit menatap mata Anggi. Rasa malu menggerogoti rumah mereka.

Malam itu, Anggi berdiri di depan kamar orang tuanya. Ia mengecup kening ibunya yang tertidur sambil memeluk surat kecil.

“Maaf, Ma. Pa. Anggi janji akan kembali saat sudah sukses.”

Ia melangkah keluar dengan ransel lusuh, membawa sisa uang hasil menjual perhiasan peninggalan neneknya dan tekad untuk bertahan.

Di stasiun bus, ia memandang langit.

Tidak ada yang bisa lebih menyakitkan daripada ini… kan?

KOTA BESAR

Ternyata lebih kejam.

Anggi melamar pekerjaan ke mana pun ia bisa. Toko roti, restoran, pabrik. Namun setiap kali pewawancara melihat perutnya yang mulai membesar, jawabannya selalu sama:

“Maaf, kami akan menghubungi nanti.”

Tidak ada yang menghubungi.

Uang makin menipis. Ia makan sekali sehari. Pusing sering datang. Suatu malam, perutnya seolah memeras isi tubuhnya dari dalam. Lapar. Pusing. Putus asa.

Ia berjalan tanpa tujuan, melewati lorong-lorong kota yang diterangi lampu neon. Lalu matanya menangkap papan nama yang mencolok:

THE RED DRAGON CLUB

Lampunya menyala merah–ungu–biru, berkedip-kedip seperti sedang memanggil.

Anggi berhenti. Ia tahu tempat itu—tempat perempuan dijual seperti barang hiburan. Tempat di mana harga diri bisa hilang hanya dengan satu keputusan.

Ia menelan ludah.

Tidak… jangan sampai seperti ini.

Namun perutnya menegang. Janinnya seakan memberi sinyal: lapar.

“Maaf… Nak,” bisiknya pelan.

Suara musik dari dalam klub memecah pikiran. Tawa laki-laki. Dentuman bass. Gemerlap dunia yang tidak seharusnya disentuh.

Anggi memejamkan mata, air mata menetes.

Jika ia tidak masuk, ia mungkin tidak makan malam ini.

Jika ia masuk, ia mungkin tidak pernah kembali menjadi Anggi yang dulu.

Dengan napas terputus-putus, ia menyentuh gagang pintu.

Perlahan, ia melangkahkan satu kaki ke dalam dunia gelap itu.

Namun suara seseorang dari belakang menghentikan langkahnya.

“HEY! Kamu hamil? Kamu tidak boleh masuk ke sana!”

Anggi tersentak. Ia menoleh dan—

Matanya melebar.

Sosok yang berdiri beberapa meter di belakangnya adalah seseorang yang tidak pernah ia duga akan muncul di kota ini.

Seseorang dari masa lalunya.

Seseorang yang tahu semua rahasianya.

Anggi membeku.

Lantai klub memantulkan cahaya merah darah.

Dan dunia Anggi—sekali lagi—berubah.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

No Comments
51 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status