Share

30. Luka Kehilangan

Bab 30

*

Setelah kepergian ayah, aku hidup bersama ibu. Sama-sama mengais rezeki dengan cara menjual keripik. Usaha kami masih sama larisnya seperti dulu, meskipun tidak menjadikan kami kaya, tapi cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, tanpa ayah sebagai tulang punggung keluarga.

Rasa kehilangan itu tetap ada, tetap menyiksa dan tak hilang sampai kapan pun. Aku dan ibu saling menguatkan, meski seringkali kulihat ibu diam-diam menangis di dalam kamar.

Malam itu aku tertidur di dalam kamar, ibu juga sudah tidur di kamarnya. Namun, di kesunyian malam aku terjaga dan mendengar suara isakan dari dalam kamar ibu. Aku bangun dari ranjang, dan mengintip lewat pintu kamar ibu. Kulihat perempuan itu sedang meringkuk dalam isaknya yang terdengar pilu. Tangannya membelai lembut bagian kasur yang kosong, menyiratkan ia begitu kesepian tanpa ayah. Ibu benar-benar kehilangan sebagian dari jiwanya.

Aku yang melihatnya merasa begitu sesak, lalu ikut terisak di balik pintu.

Perlahan tanganku membu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status