Share

Bab 10 Batasan

"ya Allah, lepaskan hamba dari situasi ini, hamba takut !" sambil membersihkan sisa sarapan mereka tadi Puteri terus berdoa dalam hatinya.

"Lebih baik aku tinggal di kamar hotel saja dari pada harus serumah," ucap Puteri pada dirinya sendiri.

Gadis cantik berwajah teduh itu, duduk disofa sambil termenung. Surai indah miliknya, terbiar dengan sedikit ikatan yang acak. Semakin malas rasa hatinya untuk menunggu sore hari.

"Tapi percuma saja, mengungkapkan isi hatipun takkan didengar sama pak tua itu, dia lebih mengutamakan kata hati istrinya dari padaku, dan aku sadar posisiku." ucapnya pelan. tak terasa air mata kembali menetes.

Tiga hari menginap dan tinggal sendiri, ternyata Puteri melalui hari- harinya dengan bertengkar antara hati dan fikirannya.

Fikirannya menolak itu semua, untuk jadi istri kedua tidak pernah terbesit sedikitpun pada fikirannya, apalagi menikah dengan orang tua, fikirannya terus berontak.

Namun hati yang lembut dan sangat menyayangi ayahnya, membuat Puteri menutup
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
anak kepala sekolah tapi cuma sampai d3. padahal anak semata wayang. dan terlalu patuh jadi terkesan dungu kayak orang idiot dan g bisa mengambil keputusan serta mengeluarkan pendapat sendiri. lebih parah dari babu dan g punya kenerdekaan
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status