Share

36. Akal Licik

George menyikat dinding kayu peternakan yang terkena cipratan darah dengan telaten. Suara berisik sikat lantai yang ia gunakan membuat para hewan terbangun. Beberapa ekor sapi melenguh dengan kerasnya.

"DIAM!" gertak George kesal.

Berbicara kepada hewan adalah sesuatu yang salah. Hewan-hewan itu justru semakin gaduh, mengeluarkan suara-suara yang mengganggu dan memekikkan telinga. Berpura-pura seakan tak mendengarnya, George mengusap keringat yang mengalir turun di belakang telinganya dengan perlahan.

Melakukan pekerjaan seperti ini sangat melelahkan, tapi sang antagonis haruslah bisa membereskan hal kecil semacam ini.

"Fuh, akhirnya selesai juga," gumamnya kepada diri sendiri.

George menaruh ember besi yang biasa digunakan untuk menampung hasil memerah susu sapi di dekat pintu. Sebelumnya, ia memakai ember tersebut untuk mengambil air di sungai, guna menyiram genangan darah yang mengusik mata. Jelas ia tak ingin ada yang mengetahui perbuatannya, apalagi mengetahui jika George melakuk
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status