Share

Bab 98

Author: Alut
Setelah mendengar semua yang baru saja dikatakan Nenek Catherine, Liam marah besar. Maxim tidak bisa mempercayai apa yang baru saja didengarnya, dan Peter malah tertawa.

"Apa yang kamu tertawakan, Peter?" bentak Maxim dengan marah.

"Aku tertawa karena calon mantan istrimu kelak akan lebih berkuasa daripada kamu atau aku."

"Kamu benar-benar idiot!" Maxim menyentak, berdiri dan menunjuk ke arahnya.

Kalau bukan karena meja ruang rapat di antara mereka, Maxim pasti sudah menghantam wajah Peter.

"Ibu, apa Ibu sadar bahwa Keluarga Pandawa telah bekerja keras membangun kerajaan ini?"

"Aku sadar! Tapi ini bukan hanya warisan kita. Ini juga milik Marcus dan Merry! Aku bodoh karena mengira kalian akan menerimanya. Kalian bisa menentang keputusanku, tapi secara hukum, semuanya sudah selesai."

"Kalau begitu, aku dengan senang hati menerima bagian 11 persen milikku. Terima kasih, Nenek! Kalau pembicaraan sudah selesai, aku pamit, aku ada penerbangan ke Floren."

"Peter, aku tahu kamu akan mengerti!"
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Cinta Datang Tak Terduga   Bab 100

    Setelah Peter dan Catherine keluar dari ruang rapat, mereka langsung menuju bandara, tempat staf Marcus Bertan sudah menunggu. Catherine sedang tidak dalam kondisi terbaiknya, tetapi dia tetap berusaha tegar. Begitu naik ke jet pribadi, mereka menemukan Marcus sudah duduk sambil memeriksa beberapa email."Marcus, Sayang! Terima kasih sudah menunggu kami," ucap Catherine dengan suara lelah."Nggak perlu berterima kasih Nek! Aku senang melakukannya. Lagi pula, aku juga menuju Floren," jawab Marcus sambil menatap keluar jendela."Maaf. Aku agak lelah. Sepertinya aku akan beristirahat sampai kita tiba," kata Catherine, lalu menarik selimut menutupi tubuhnya.Tak butuh waktu lama sampai Catherine tertidur pulas. Saat dia terlelap, Peter dan Marcus mulai membicarakan kejadian dalam rapat tadi."Marcus, kamu sudah tahu tentang semua ini sebelumnya?"Marcus menatapnya langsung. "Belum. Tapi ini menjelaskan kenapa Nenek begitu khawatir soal pemulihanku," ujarnya sambil menutup laptop."Kamu yak

  • Cinta Datang Tak Terduga   Bab 99

    "Kamu bakal pergi ke Floren?" tanya Peter."Ya, cuma lewat sebentar. Lalu aku akan kembali ke rumah. Kalau kamu terburu-buru, kita bisa pergi bersama dan menyelesaikan detail proses pemindahan."Setelah percakapan singkat itu, Marcus meninggalkan kantor dan menutup pintu di belakangnya. Pertengkaran yang sesungguhnya pun dimulai."Nenek! Apa yang Nenek pikirkan?! Nenek membawa seseorang yang bahkan belum tentu seorang anggota Keluarga Bertan!""Maxim! Apa kamu menuduh Nenek berbohong?" tanya Catherine dengan nada kesal yang jelas."Ibu, nggak bisa dipungkiri kalau kemunculan pria itu secara tiba-tiba sangat mencurigakan!""Liam, kamu juga percaya pada omongan anakmu itu?""Ibu .... Pada titik ini, aku sendiri nggak tahu harus percaya apa," sahut Liam, merasa bingung."Peter, berengsek! Aku menyesal seumur hidup karena harus jadi saudaramu! Kamu pengkhianat sialan!!""Maxim!" bentak sang nenek sebelum tubuhnya ambruk."Nenek!" seru Peter, buru-buru menolongnya.Sungguh mengejutkan melih

  • Cinta Datang Tak Terduga   Bab 98

    Setelah mendengar semua yang baru saja dikatakan Nenek Catherine, Liam marah besar. Maxim tidak bisa mempercayai apa yang baru saja didengarnya, dan Peter malah tertawa."Apa yang kamu tertawakan, Peter?" bentak Maxim dengan marah."Aku tertawa karena calon mantan istrimu kelak akan lebih berkuasa daripada kamu atau aku.""Kamu benar-benar idiot!" Maxim menyentak, berdiri dan menunjuk ke arahnya.Kalau bukan karena meja ruang rapat di antara mereka, Maxim pasti sudah menghantam wajah Peter."Ibu, apa Ibu sadar bahwa Keluarga Pandawa telah bekerja keras membangun kerajaan ini?""Aku sadar! Tapi ini bukan hanya warisan kita. Ini juga milik Marcus dan Merry! Aku bodoh karena mengira kalian akan menerimanya. Kalian bisa menentang keputusanku, tapi secara hukum, semuanya sudah selesai.""Kalau begitu, aku dengan senang hati menerima bagian 11 persen milikku. Terima kasih, Nenek! Kalau pembicaraan sudah selesai, aku pamit, aku ada penerbangan ke Floren.""Peter, aku tahu kamu akan mengerti!"

  • Cinta Datang Tak Terduga   Bab 97

    Aurora memperhatikan Merry yang melangkah masuk ke klinik rehabilitasi, sosoknya tampak kecil dan rapuh di hadapan bangunan putih megah yang memancarkan ketenangan. Taman rindang yang mengelilinginya memberi kesan damai, tetapi Aurora tak bisa menyingkirkan kegelisahannya saat harus meninggalkan sahabatnya.Merry sempat ragu di depan pintu masuk, tetapi genggaman tangan Aurora yang mantap memberinya keberanian untuk melangkah. Di dalam, suara-suara lembut dan pemandangan orang-orang yang berjalan dengan tenang di lorong terasa membingungkan baginya. Semua terlihat begitu normal dan penuh senyum. Tempat apa ini, di mana hati yang hancur disembuhkan, bukan tubuh yang terluka?Dokter Serena menyambut Merry dengan hangat, kehadirannya memancarkan wibawa yang menenangkan."Selamat datang, Merry. Aku sangat senang kamu datang. Mari kita daftarkan dirimu dan membuatmu nyaman," ucapnya dengan senyum ramah.Meski masih ragu, Merry mengangguk dan mengikutinya. Aurora menemani selama proses admin

  • Cinta Datang Tak Terduga   Bab 96

    Liam dan Maxim duduk terdiam dalam keterkejutan saat Catherine memeluk hangat sosok mengesankan Marcus Bertan. Pria misterius yang baru saja memasuki ruangan itu membawa wibawa yang tenang, tetapi hubungannya dengan keluarga mereka tetap menjadi teka-teki."Peter, aku akui, aku sempat meragukan ucapan Nenek waktu dia bilang kamu akan hadir di pertemuan ini," kata Marcus dengan nada santai."Marcus! Senang sekali bisa melihatmu lagi, saudaraku," balas Peter dengan nada akrab dan hangat."Saudara?" sela Catherine, rasa penasarannya muncul. "Sebenarnya, gimana kalian bisa saling mengenal?""Kami bertemu di rumah sakit," jawab Marcus, mulai menjelaskan."Aku pikir lebih baik kita pindah ke ruang rapat," potong Peter cepat-cepat."Ya, kamu benar," Catherine menyetujui, langsung mengambil alih. "Sekarang kita semua sudah berkumpul, mari kita mulai. Marcus, Sayang, aku hanya membutuhkan lima orang di ruangan ini, ditambah Frederick. Bisakah kamu meminta pengawalmu menunggu di luar?""Tentu."

  • Cinta Datang Tak Terduga   Bab 95

    Peter bangun pagi-pagi untuk menyiapkan barang-barang Merry selama menjalani perawatan di klinik rehabilitasi. Hatinya hancur melihat kondisi Merry, tetapi dia tahu dirinya tidak bisa memberikan bantuan yang dibutuhkan Merry. Bantuan itu harus datang dari para ahli, melalui terapi dan waktu. Aurora, sahabat terdekat Merry, bersikeras ingin terlibat dalam proses itu dan akan menemaninya."Peter, tenang saja. Aku bisa mengantar dia dan memastikan semuanya tertata dengan baik. Kamu tinggal tanda tangani formulir komitmen dari dokter, sisanya biar aku yang urus," kata Aurora meyakinkan.Saat Peter hendak pergi, dia menerima pesan dari Catherine yang memintanya datang ke Valaria secepat mungkin. Desakan dalam pesan itu membingungkannya, tetapi Peter tahu jika neneknya sudah punya rencana, selalu ada alasan di baliknya.Aurora masuk ke kamar Merry dengan hati-hati dan menemukan Merry duduk di pinggir tempat tidur. Merry sudah mengenakan blus longgar berwarna krem, celana putih lebar, dan sep

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status