Share

9 : Papah

"Kamu mau sarapan apa Ri?" tanya Tara begitu melihat anaknya sedang berjemur di halaman rumah. 

"Bubur ayam yuk Pah yang di depan sana." Ria membuka mata tatkala mendengar suara Tara. 

"Anton, ambilin dompet sama ponsel saya!" titah Tara dan ia berjalan menghampiri Ria. 

"Dari kapan kamu di sini?" Mengusap peluh yang hadir di sekitar kening Ria. 

"Lupa. Aku lanjut tidur sepertinya," balas Ria dibarengi dengan senyuman. 

Terlihat Anton menghampiri mereka. "Ini pak. Mau saya antar atau bagaimana?" 

Ria menggeleng pada Tara. Ia sedang bosan diikuti terus.

"Gak usah. Standby saja kalau saya butuh sesuatu," ujar Tara. Ria memutar bola mata, tentu saja papahnya tak akan membiarkan mereka pergi tanpa pengawalan dari Anton. 

"Gak boleh keliatan mata aku loh. Kalau sampai keliatan, kalian aku hukum!" tekan Ria pada mereka. Ia benar-benar sedang pengap diikuti terus sedari awal di sini. 

Tara menggenggam tangan Ria."Hushh gak
Riani Mochi

Mengobati lebih menyakitkan daripada mencegah.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status