Crazy Woman

Crazy Woman

By:  Riani Mochi  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
2 ratings
124Chapters
4.4Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Ria Ananta. Ananta itu kepanjangan dari Anaknya Antara, papahnya Ria. Ia sengaja diberi nama itu untuk menutupi identitas aslinya yang merupakan anak seorang konglomerat kaya raya tujuh turunan. Padahal sudah terlihat jelas dari pembawaannya bak putri raja dan segala yang dikenakannya berasal dari brand high end, namun tidak ada yang menyadari bahwa Ria merupakan salah satu anaknya Antara! Ria menjalani hidupnya seperti orang normal kebanyakan. Sudah tentram hidupnya dengan gelimang harta, dia malah menjalin hubungan dengan Christian, salah seorang anggota boyband yang sedang naik daun! Ditambah lagi keluarganya Tian yang selalu merecoki Ria karena menjalin hubungan dengan putra mahkota mereka! Gangguan-gangguan tersebut membangunkan sisi lain Ria yang tidak pernah diketahui siapapun, termasuk Christian. Sisi lain yang benar-benar lain dari biasanya Ria. ---------------------------------------- "Tolong. Kamu sebagai papahnya, luangkan waktu untuk mengurus putrimu. Harta bisa dicari, kekuasaan bisa diraih, tapi putri yang sudah terlanjur hancur hari demi harinya tak bisa kembali. Mengobati itu lebih menyakitkan dibanding mencegah. Putrimu adalah harta terbesar bagimu." ~~~ Disclaimers!!! Trigger Warning *TW* 1. Cerita mengandung banyak suicidal thoughts dan suicidal attempts 2. Mengandung pemikiran depresi dan keputusasaan 3. Terdapat adegan kekerasan 4. Bukan cerita uwu, lebih banyak tentang relationship with human 5. If you have some mental issues, be wise to read this story. Just take a lesson and don't follow what contain in this story. Enjoyyyy~

View More
Crazy Woman Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
........
semangat.........
2022-02-13 22:25:55
0
user avatar
Riani Mochi
Semangat ya. Semoga pembaca suka dan bisa mengambil pesan.
2021-07-20 01:40:46
0
124 Chapters
1 : Home
"Kamu di mana?" tanya seorang lelaki pada lawan bicaranya melalui sambungan. "Kantor," balas seseorang di ujung sana dengan enggan. "Aku di apartemen kamu sekarang. Kamu pulang jam berapa?" tanya nya lagi. "Gak tau." "Aku baru banget pulang loh, dari bandara langsung ke apartemen kamu." Ia merengek pada seseorang di seberang sana. "Gak ada yang nyuruh kan?" "Yaa iya sih. Yaudah aku tungguin kamu pulang." Ia memutuskan untuk menunggu sang empunya unit. "Gak usah. Pulang aja sana! Aku mau lembur." "Tadi kamu gak ada bilang mau lembur, kenapa tiba-tiba jadi mau lembur?" Sang penelepon mengerucutkan bibirnya karena kesal mendengar balasan dari seberang sana. "Suka hati aku lah." "Ck. Yaudah lah aku tetap nunggu kamu." Ia berjalan menuju sofa dan mengistirahatkan tubuhnya yang lelah.
Read more
2 : Saling Cinta
"We did it boys. You are guys really awesome." Januar mengapresiasi GMC yang baru selesai melakukan conference. "You too Jan." Tian menepuk pundak Januar. Sang ketua juga harus diapresiasi. Tian berjalan menuju sofa dan mengistirahatkan punggungnya yang sedari tadi tegang. "Lo naik apa kesini tadi? Kenapa dekil banget?" tanya Septa yang baru sempat berbicara dengan Tian. "Naik motor ojek online," jawab Tian sambil makan, karena ia belum sempat makan sedari pulang tadi. Semua member terkejut, terheran-heran. Seorang Christian Hartanto menggunakan motor? Tian yang merasa diperhatikan oleh seluruh orang di ruangan, menghentikan makannya dan ikut melihat sekeliling. "Kenapa?" Ia mengernyitkan dahi. Bingung dengan reaksi mereka. "Lo? Naik motor? Ojek online? Lagi ngelucu atau bagaimana?" Jimmy menerta
Read more
3 : Hari Bersamanya
"Good morning Ri. Aku udah buat sarapan untuk kamu," ujar Tian yang baru memasuki apartemen. Ria menuju ruang makan tanpa membalas sapaan Tian. Ia duduk dan memperhatikan Tian dengan seksama, menunggu pengakuan darinya. Tian yang ditatap seperti itu hanya melongo. Ia tak paham maksud tatapan Ria. Ria yang malas menjelaskan, memilih untuk menyantap sarapannya. Tian yang diperlakukan seperti itu, menggaruk belakang kepalanya. Apa yang salah dengannya? Ikut sarapan bersama Ria dan terus mencuri pandang ke arahnya. "Kenapa sih? What's wrong?" tanya Tian karena ia terganggu dengan keterdiaman Ria. Ria hanya menggelengkan kepala dan mengabaikan pertanyaan Tian. "Dari mana?" akhirnya Ria buka suara. "Gym." "Aaaaa, I see. Iyaa aku pakai kartu a
Read more
4 : Hartanto Berulah
"MRT or Commuter line?" tanya Ria begitu mereka sudah berada di pinggir jalan. "Gak tahu. Ikut mau kamu aja." Tian minim sekali pergerakan sedari tadi. "Kamu jangan diam-diam aja dong Yan. Tau gitu mending di apartemen aja." Ria menghentikan langkahnya. Ia kesal dengan Tian yang tidak responsif. "Aku bingung Ri. Yaudah cari yang gak ramai aja biar aku gak ketahuan fans deh." Tian mengusulkan menghindari kerumunan agar keberadaannya tidak terdeteksi. Nasib superstar yang sulit untuk kemanapun. "MRT aja kalau begitu." Ria berjalan menuju stasiun MRT yang letaknya tak jauh dari kawasan Rajawali. Memang benar-benar pusat perekonomian negara, karena segala fasilitas transportasi umum sudah sangat terjamin di wilayah ini. "Nanti kita berhenti di stasiun secara acak aja ya. Aku gak punya tujuan." Mereka berjalan tanpa perencanaan. Bukan tipikal Ri
Read more
5 : Randy
"Ya Tuhan, anakku," ujar Antara begitu tiba di kamar putrinya. "Kenapa dia bisa begini Randy?" tanya Antara-papah nya Ria. "Dia main keluar sama Tian." "Tian? Christian Hartanto?" tanyanya memastikan. Randy menganggukan kepalanya. Beberapa saat yang lalu, ketika Ria sedang kejang dan masuk ke dalam 'delusi'-nya, pengawal pribadi yang diutus oleh keluarga mereka untuk menjaga Ria langsung menelepon melalui panggilan grup. Peraturannya adalah jika terjadi sesuatu yang sangat genting di antara mereka berlima -Antara dan keempat anaknya, perwakilan pengawal pribadi mereka harus langsung menghubungi melalui panggilan grup. Siapa yang sedang senggang saat itu dan bisa mengangkat telepon, harus menghampiri tempat kejadian. Berhubung mereka berlima orang yang sangat sibuk, tak jarang para pengawal yang menangani sendiri. Sebenarnya mereka jarang se
Read more
6 : Hartanto
"Gimana? Si bocah tengil itu berhasil masuk rumah sakit ndak?" tanya Hartanto pada anak buah yang diutusnya untuk merecoki acara jalan Tian dengan Ria. "Engga bos. Ternyata backingan dia banyak sekali," balas Rizal-tangan kanan Hartanto, orang kepercayaannya. "Banyak gimana? Bukannya kamu bilang cuman ada pengawal si Christian?" Hartanto merengut kesal karena rencananya tak berjalan. "Saya tidak tahu bos, yang pasti semua rencana kita digagalkan oleh orang lain. Seolah mereka hadir memang untuk melindungi Nona," jelas Rizal. Bagaimana pun Rizal tetap menghormati Ria dengan memanggilnya Nona. Walaupun tindakannya tidak menunjukkan rasa hormatnya. "Lalu untuk pencegatan bahan baku produksi dia bagaimana? Sudah dialihkan ke perusahaan saya?" tanya Hartanto kembali. Entah ada masalah apa Hartanto dengan Ria. Kakek tersebut selalu berusaha untuk mengganggu Ria. "Sudah bos
Read more
7 : ...
"Saya benci kamu." "Kenapa lo harus mengingatkan gue dengan wanita gila itu?" "Gue benci lo dek." "Aku gak bisa dekat kakak, pasti akan mengingatkan ku sama dia." "Lo atau gue yang pergi?" "Tolong dedek bang. Bang jangan tinggalin dedek sendiri." "Anak gak tahu diuntung." Gangguan suara itu lagi. Kenapa rasanya masih sama? Sama-sama menyakitkan. Tuhan. Tolong Ria... Gue berusaha menggapai setitik cahaya di tengah kegelapan yang menyelimuti. Suara-suara tersebut terus mengelilingi. Apa dosa yang diperbuat Ria di masa lalu, Tuhan? Kenapa harus Ria yang mengalami ini? Gue berhasil membuka mata dan melihat sekitar bahwa gue masih di rumah papah. Tidak terjadi apa pun. Air mata tumpah mewakili perasaan gue saat ini. Sudah
Read more
8 : Terungkap
Tutttt. Tutttt. Tutttt.Nomor yang anda tuju tidak menjawab. Silakan coba beberapa saat lagi."Arrghh kamu kemana sih?" Sudah tiga hari berlalu Tian kehilangan kabar dari Ria. Terakhir kali ia berkunjung ke rumah kakeknya dan berujung diare, ia tahu bahwa satai tersebut dikirim oleh Ria."Ayo Christ, sebentar lagi kita mulai shooting," ujar salah satu staf yang masih melihat Tian berada di luar ruangan."Oh, iyaa."GMC melakukan taping untuk acara variety show milik mereka sendiri. Acaranya berupa games dan terdapat kompetisi di dalamnya. Mereka sudah menjalani 141 episode yang tiap episode tayang seminggu sekali.Acara mereka dinamakan playing with GMC dengan penonton di platform youtube bisa mencapai 5-10 juta dalam sekali penayangan.Sepanjang taping mereka semua menjalani
Read more
9 : Papah
"Kamu mau sarapan apa Ri?" tanya Tara begitu melihat anaknya sedang berjemur di halaman rumah. "Bubur ayam yuk Pah yang di depan sana." Ria membuka mata tatkala mendengar suara Tara. "Anton, ambilin dompet sama ponsel saya!" titah Tara dan ia berjalan menghampiri Ria. "Dari kapan kamu di sini?" Mengusap peluh yang hadir di sekitar kening Ria. "Lupa. Aku lanjut tidur sepertinya," balas Ria dibarengi dengan senyuman. Terlihat Anton menghampiri mereka. "Ini pak. Mau saya antar atau bagaimana?" Ria menggeleng pada Tara. Ia sedang bosan diikuti terus."Gak usah. Standby saja kalau saya butuh sesuatu," ujar Tara. Ria memutar bola mata, tentu saja papahnya tak akan membiarkan mereka pergi tanpa pengawalan dari Anton. "Gak boleh keliatan mata aku loh. Kalau sampai keliatan, kalian aku hukum!" tekan Ria pada mereka. Ia benar-benar sedang pengap diikuti terus sedari awal di sini. Tara menggenggam tangan Ria."Hushh gak
Read more
10 : ....
Seminggu lebih mereka tinggal di salah satu rumah Antara yang tidak Ria sukai karena terlalu besar. Tara memilih rumah ini dengan pertimbangan rumah yang besar dan sedikit barang akan memperkecil kemungkinan Ria menyakiti dirinya sendiri ketika kambuh. Tentu saja anggapan Tara salah. Suara yang didengar oleh Ria memiliki kekuatan dan dorongan yang sangat besar bagi hidupnya. Sakit yang diterimanya sudah sangat besar sehingga outputnya mencari jalan kesakitan yang lain. Antara menambahkan penghuni rumah ini, bila perlu tiap ruangan terisi oleh orang yang sigap jika mendengar sekecil apapun suara. Tara juga manusia yang perlu istirahat, jadi ia tak bisa mengawasi Ria 24 jam tiada henti. Tara memberlakukan sistem shift malam dan pagi, karena terakhir kali ia melihat putrinya kambuh ketika tengah malam di mana waktu yang senggang dari pengawasan. Selama seminggu Ria tidur di dekapan Tara.
Read more
DMCA.com Protection Status