Share

44. Selamat

Pengemudi motor berhelm itu masih mengangkat tangan kanannya ke atas, dengan jempol yang Ia tunjukkan sebagai isyarat bahwa Ia menyanggupi permintaan warga yang mengejarku, membuat mereka memperlambat langkah.

Meskipun kaki gemetar, Aku menendang motor itu sekuat tenaga, berusaha membuka jalan agar Aku bisa keluar.

Ia sedikit oleng saat tendangan ku Ia terima tanpa persiapan. Namun, keadaan itu hanya terjadi sesaat karena Ia mampu menyeimbangkan keadaannya dengan cepat. Ia pun kembali tegak di atas motornya.

"Naik, cepat!" titahnya seraya melirik ke arahku, tanpa menurunkan jempol tangannya.

Aku melongo, tak percaya setelah mendengar titahnya barusan. Apakah Ia bermaksud menolongku?

"Enggak ada waktu. Cepat!"

Pengemudi dengan suara bariton itu mengulangi titahnya, menarikmu segera ke alam bawah sadar.

Tanpa berpikir panjang lagi, Aku segera menaiki motor koopling yang cukup tinggi. Saking terburu-buru, pijakkanku meleset membuat Aku terhuyung sesaat.

"Woyyy...!"
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status