Share

DAS 45

"Emmmhhhh... "

Aku berusaha berteriak untuk meminta tolong, tapi mulutku dibekap oleh si lelaki berhelm, sedangkan mobil sudah melaju dengan kecepatan sedang. Sepertinya, motor pun ada yang membawanya karena terdengar suara deru nya memekakan telinga.

"Au E... " teriak lelaki berhelm, tapi tak jelas di pendengaranku.

Aku terus saja meronta, berteriak demi meminta pertolongan. Meskipun, rasanya tak akan ada orang yang bisa mendengar, tapi setidaknya Aku bisa nekad turun dari mobil seperti yang pernah ku lakukan di mobil pak Rafli.

"Pak Zen, enggak usah dibekap, enggak bakalan kedengaran orang kok."

Ada suara bariton seseorang dari baris ke tiga yang menyebut nama suamiku.

Seketika, lelaki berhelm itu melepaskan tangannya dari mulutku. Aku pun begitu, tak berusaha meronta lagi, apalagi berteriak untuk meminta tolong. "Zen?" tanyaku lirih dengan berurai air mata.

Ia hanya menganggukkan kepala, tanpa membuka helm nya.

Aku tak berkata-kata lagi karena merasa semua masi
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status