Home / Romansa / DITIKUNG TETANGGA / Setuju untuk Bertemu

Share

Setuju untuk Bertemu

last update Last Updated: 2023-10-24 08:29:09

🏵️🏵️🏵️

Tanpa diingatkan pun, aku tahu ini hari penting untukku dan Mas Arga sebelum dirinya berkhianat. Tanggal ini merupakan awal kami menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih lima tahun yang lalu. Di mana saat itu, ia mengutarakan perasaannya kepadaku.

Akan tetapi, untuk apa ia masih mengingatkan aku tentang hal itu? Itu tidak pantas lagi karena dirinya sekarang telah berstatus sebagai suami dari wanita lain. Apa yang ada dalam pikirannya? Ia yang mengakhiri hubungan kami, tetapi ia juga yang masih berusaha mengusikku hingga detik ini.

Entah apa lagi yang akan aku lakukan agar ia benar-benar tidak menggangguku lagi. Mungkin pilihanku untuk menerima kedatangan Raka dan orang tuanya sudah tepat. Semoga setelah Mas Arga melihat kedatangan mereka ke rumah ini akan membuatnya sadar bahwa kami hanya masa lalu.

“Siapa, Sayang?” tanya Bunda hingga membuyarkan lamunanku. Apa mungkin beliau menyadari perubahan wajahku?

“Bukan siapa-siapa, Bun.” Aku sengaja tidak mengatakan yang sebenarnya karena mengingat Om Wawan dan Tante Widi yang masih bersama kami.

“Tapi kenapa wajah kamu ditekuk gitu?” Sepertinya Bunda belum puas mendengar jawabanku.

“Ini orang iseng, Bun.” Semoga Bunda tidak bertanya lagi.

Akhirnya, Om Wawan kembali membuka obrolan hingga Bunda pun tidak melihat ke arahku lagi. Aku yakin kalau beliau pasti tahu kenapa sikapku tiba-tiba berubah. Akhir-akhir ini, Bunda sangat tahu kalau Mas Arga dan Shanti masih terus menggangguku.

Aku pun memilih menonaktifkan ponsel agar Mas Arga tidak menghubungiku lagi. Saat ini, aku ingin menenangkan diri untuk mendengar cerita Om Wawan dan Tante Widi. Mereka bercerita panjang lebar tentang Raka. Ternyata dugaanku tepat, usia pemuda itu dua tahun lebih tua dariku. Itu artinya, ia seumuran dengan Mas Arga. Kenapa aku harus memikirkan masa lalu lagi? Arrrggghhh!

“Satu hal yang Om sembunyikan dari kamu selama ini, Nay.” Om Wawan tiba-tiba tampak serius.

“Maksudnya apa, Om?” Aku penasaran.

“Sebenarnya, Raka udah lama kenal kamu.” Apa? Kenapa aku merasa tidak pernah melihat dirinya sebelum aku menjadi wali kelas keponakannya?

“Sejak kapan, Om?” Aku ingin mendengar penjelasan Om Wawan.

“Untuk itu, Om kurang tahu. Tapi selama ini, dia selalu bilang tertarik dengan seorang gadis yang tidak lain adalah kamu.” Aku tidak berhasil mendapatkan informasi lengkap tentang Raka dari Om Wawan, padahal aku benar-benar ingin tahu.

Jika memang Raka sudah lama tertarik kepadaku, kenapa ia diam saja selama ini? Apa mungkin sejak dulu ia tahu hubunganku dengan Mas Arga? Buktinya sekarang setelah aku tidak memiliki ikatan lagi dengan Mas Arga, ia tiba-tiba memasuki kehidupanku.

Selama ini, Om Wawan juga tidak pernah cerita kalau beliau memiliki keponakan. Aku bahkan tidak tahu tentang anak-anaknya. Sebelumnya, aku juga tidak terlalu dekat dengannya. Beliau mulai peduli dan bertanya tentangku kepada Ayah dan Bunda sejak aku menyusun skripsi.

Sampai akhirnya setelah aku wisuda, beliau pun memberikan tawaran untuk menemuinya ke sekolah tempatku mengajar sekarang. Apa mungkin laki-laki itu sengaja memberiku pekerjaan agar dekat dengan Raka?

“Kenapa bengong, Nay?” tanya Om Wawan kepadaku.

“Nay masih belum percaya dengan semua ini, Om. Nay nggak nyangka kalau ternyata keponakan Om udah lama kenal Nay.” Aku pun mengatakan apa yang kurasakan.

“Tante berharap kalian berjodoh.” Tante Widi membuka suara.

“Om juga sangat berharap. Raka anak baik, Nay. Om nggak bermaksud bangga-banggakan dia karena keponakan Om. Tapi kenyataannya, dia mampu melakukan yang terbaik untuk Nayla. Dia berhasil menjadi orang tua untuk Nayla.”

Sebenarnya, aku juga salut melihat cara Raka memperlakukan Nayla layaknya anak kandung sendiri. Aku akan mencoba menerima dirinya untuk menggantikan posisi Mas Arga di hatiku. Semoga kedekatan kami nanti akan segera menghapus rasa yang masih tersimpan untuk Mas Arga.

🏵️🏵️🏵️

Kini, aku memasuki kamar untuk istirahat. Setelah makan malam dan salat Isya tadi, aku beserta Ayah dan Bunda bersantai di ruang TV untuk menyaksikan acara favorit. Sementara Novia memilih belajar di kamarnya.

Aku segera meraih ponsel dari nakas. Sejak Mas Arga mengirimiku pesan tadi, aku belum mengaktifkan benda pintar itu. Aku pun menekan tombol disampingnya agar aku kembali menggunakannya.

Ternyata hati sedikit tenang jika tidak melihat ponsel dalam waktu beberapa jam. Sebenarnya, aku hanya tidak ingin diganggu oleh laki-laki yang pernah mengisi hatiku. Aku ingin menjalani hidup tanpa bayang-bayangnya dan wanita pilihannya.

Dugaanku benar, Mas Arga masih saja mengirim pesan bahkan meneleponku. Sungguh, aku benar-benar tidak mengerti apa maunya. Aku lebih baik mengabaikan pesannya karena ingin menjaga hati. Ia harus tahu kalau aku tidak peduli lagi kepadanya.

Aku kembali fokus melihat layar, ada pesan masuk dari Raka. Entah kenapa aku langsung tersenyum melihat namanya. Apa mungkin hatiku telah terbuka untuk menerima keberadaannya? Apalagi setelah aku tahu kebenaran tentang dirinya yang telah lama menyukaiku.

[Selamat malam, Bu. Maaf jika saya mengganggu. Saya hanya ingin bertanya, apakah Om Wawan telah menyampaikan pesan kepada Ibu?] Raka tetap saja memanggilku dengan sebutan yang sama saat berada di lingkungan sekolah tempatku mengajar.

[Sama sekali tidak mengganggu, Pak. Maaf, maksudnya pesan apa?] Aku hanya ingin memastikan walaupun Om Wawan telah bercerita tentang rencana Raka dan orang tuanya yang ingin berkunjung ke rumahku.

[Rencana kedatangan saya dan keluarga saya ke rumah Ibu besok sore.] Apa? Besok sore? Secepat itu? Om Wawan tidak memberitahukan kapan waktu Raka akan berkunjung.

[Besok sore, Pak?]

[Iya, Bu. Apa Ibu mengizinkan?]

Tidak mungkin aku menolak kedatangannya. Sementara Ayah dan Bunda sangat berharap agar aku mencoba membuka diri untuknya. Aku juga melihat pancaran kebahagiaan di wajah mereka setelah Om Wawan bercerita tentang Raka tadi. Di samping itu, aku juga terharu dengan perasaan Raka terhadapku selama ini.

Akhirnya, aku pun memberikan jawaban dengan yakin. [Iya, Pak. Saya bersedia.]

[Terima kasih, Bu.]

[Dengan senang hati, Pak.]

Apakah balasanku terlalu berlebihan? Apa mungkin Raka akan berpikir kalau aku bahagia menerima kedatangannya? Kenapa aku harus memikirkan hal itu? Kenyataannya, aku tidak merasa keberatan jika ia dan keluarganya berkunjung. Anggap saja mereka ingin menjalin silaturahim.

Ada apa denganku? Kenapa aku tiba-tiba merasakan sesuatu yang berbeda? Apa mungkin aku telah memiliki perasaan lebih terhadap Raka? Secepat itu? Sementara hati ini baru terluka akibat perbuatan Mas Arga.

Aku harusnya bersyukur karena bersedia menerima laki-laki lain setelah pengkhianatan Mas Arga. Mungkin ini merupakan cara agar aku tidak dipandang sebelah mata oleh Shanti. Wanita itu berpikir kalau aku ingin merebut suaminya.

“Makanya nikah, supaya nggak mikirin suami orang.” Aku mendengar celotehan Shanti tadi sore. Ia tidak langsung mengucapkannya kepadaku, tetapi aku yakin kalau sindiran itu ia tujukan kepadaku.

Aku mengusap dada mendengar tuduhannya. Terserah ia mau bilang apa karena kenyataannya, aku tidak pernah bermaksud untuk kembali menjalin hubungan dengan Mas Arga. Laki-laki itu hanya akan tetap menjadi masa laluku selamanya.

Lamunanku buyar mendengar nada panggilan masuk dari ponselku. Ternyata dari Raka. Bagaimana ini? Kenapa aku merasa deg-degan? Apa sebaiknya aku mengabaikan telepon darinya? Toh, kami akan tetap bertemu besok.

Akan tetapi, jika aku tidak menerima teleponnya, apakah ia akan tersinggung? Aku benar-benar bingung. Kenapa ia harus menelepon? Padahal, kami baru saling berbalas pesan. Apa ia kurang puas dengan jawabanku? Kenapa aku harus bertanya-tanya?

==========

Nova Irene Saputra

Apa yang ingin Raka sampaikan kepada Kanaya?

| Like
Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • DITIKUNG TETANGGA    Anugerah

    🏵️🏵️🏵️ Aku terkejut merasakan gerakan anak dalam perutku. Ini untuk pertama kalinya terasa sangat kuat. Aku terharu dengan anugerah Yang Kuasa. Ternyata seperti ini rasanya menjadi calon ibu. Tanpa diminta, air mataku jatuh membasahi pipi. Jika mengingat perjalanan hidupku sejak mengenal yang namanya cinta, aku tidak menyangka akhirnya berada di titik ini sekarang. Aku mengandung anak dari laki-laki yang perkenalan kami sangat singkat hingga berhasil duduk di pelaminan. Anugerah datang bertubi-tubi menghampiriku. Mulai dari memiliki keluarga baru yang menerima kehadiranku dengan ikhlas. Terus, sebelum mengandung, keponakan Raka menganggapku sebagai mamanya. Di samping itu, papa dan mama mertua sangat menyayangiku. Aku juga sangat bersyukur karena wanita yang dulu mengharapkan cinta Mas Raka, kini tidak mengusik kehidupan rumah tangga kami lagi. Ia telah menemukan kehidupan barunya bersama Bimo, laki-laki yang pernah menaruh hati kepadaku. “Sayang, kenapa nangis?” Wajah Mas Raka

  • DITIKUNG TETANGGA    Cara Terbaik

    🏵️🏵️🏵️ Aku sangat bersyukur karena Mas Raka berhasil menyelamatkan diriku dari keegoisan Clara, tetapi wanita itu sepertinya belum ada niat untuk berhenti mengusikku. Setelah tiba di rumah, ia kembali mengirimkan pesan berupa ancaman. Terus terang, aku masih terpukul dengan apa yang ia lakukan sebelumnya. Ia tidak hanya ingin menjauhkan aku dengan Mas Raka, tetapi juga melakukan kekerasan fisik terhadapku. Beberapa kali, ia mendaratkan tamparan di pipiku, bahkan ia juga menjambak rambutku. Aku tidak mengerti kenapa rasa kemanusiaan dalam dirinya seolah-olah telah sirna hanya karena tidak mampu bersatu dengan Mas Raka. Ia selalu menganggapku sebagai penyebab dirinya tidak mendapatkan balasan cinta dari Mas Raka. Aku tidak tahu harus bagaimana memberikan penjelasan kepadanya kalau aku tidak pernah merebut miliknya. Mas Raka beberapa kali mengaku kepadanya kalau ia tidak memiliki perasaan lebih terhadap Clara. Ia hanya mencintaiku. “Kamu kenapa, Sayang?” Aku menghampiri Mas Raka y

  • DITIKUNG TETANGGA    Fakta Baru

    POV RAKA 🏵️🏵️🏵️ Aku tidak pernah menyangka kalau Clara berani berbuatsenekat itu. Aku pikir selama ini, ia hanya sekadar menggertak Kanaya hinggabeberapa kali mengirimkan pesan ancaman kepadanya. Ia seolah-olah lupa kalaudirinya dan Kanaya pernah menjadi sahabat, bahkan tetangga. Aku tidak tahu bagaimana caranya memberikan pengertiankepada Clara tentang ambisinya yang ingin memilikiku. Sejak awal kami kenal,aku tidak pernah memiliki rasa yang berbeda terhadap dirinya. Bagiku, ia tetapteman biasa. Aku akui kalau orang tuanya salah satu pemilik sahamdi perusahaan kami, tetapi bukan berarti aku dan dirinya harus memiliki ikatanistimewa. Aku hanya mencintai Kanaya hingga aku rela menunggunya kurang lebihdua tahun agar ia mengakhiri hubungan dengan mantan kekasihnya. Mungkin Kanaya pasti pernah kecewa ketika aku tidakbersikap tegas terhadap Clara. Aku belum mengatakan kebenaran kalau Papaberutang budi kepada orang tua Clara. Usaha Papa pernah dalam masalah beberapatahun yang lalu. B

  • DITIKUNG TETANGGA    Kejahatan Teman Masa Kecil

    POV RAKA 🏵️🏵️🏵️ Aku sangat bahagia karena akhirnya berhasil menikahi gadis yang telah lama aku cintai. Aku mengenalnya dari Om Wawan, tetapi tidak secara langsung. Kala itu, aku mengikuti saudara dari papaku itu. Beliau akan berkunjung ke rumah sahabatnya. Dari kejauhan, aku melihat seorang gadis cantik menyalami Om Wawan yang ternyata merupakan anak dari sahabatnya. Keesokan harinya, aku pun bertanya tentang gadis itu kepada Om Wawan. Aku ingin mengenalnya. Namun sayang, ia telah memiliki kekasih. Aku hanya mampu memandangnya dari kejauhan. Terus terang, aku sangat cemburu setiap laki-laki yang menjadi pasangannya kala itu menghampirinya. Aku hanya berharap keajaiban agar keberuntungan berpihak kepadaku. Doa dan harapanku akhirnya terkabul karena dua tahun kemudian, gadis yang aku cintai itu memutuskan hubungan dengan kekasihnya karena ditinggal nikah. Di satu sisi, aku sangat bahagia karena memiliki kesempatan besar untuk mendekatinya. Namun di sisi lain, aku tidak kuasa meli

  • DITIKUNG TETANGGA    Rencana Jahat

    🏵️🏵️🏵️ Ada apa dengan Tania? Walaupun tadi obrolan kami telah terputus karena aku tidak sanggup untuk meneruskannya, ia masih tetap berusaha menghubungiku sekarang. Sepenting apa informasi yang ingin ia sampaikan? Biasanya, ia tidak pernah seperti ini sebelumnya. Akan tetapi, aku benar-benar tidak sanggup menerima telepon darinya saat ini. Mual yang kurasakan makin sering muncul. Kepalaku juga sangat sakit. Aku ingin memejamkan mata setelah minum air hangat nanti. Akhirnya, Mas Raka pun kembali masuk kamar sambil membawa gelas berisi air yang aku inginkan. Aku segera meneguknya hingga habis. Sebelum kembali merebahkan tubuh, aku mengirimkan pesan kepada Tania sebagai permintaan maaf. [Maaf, Tan, aku nggak bisa angkat telepon kamu karena aku sakit. Ini aku mau tidur. Besok aku telepon, ya.] Aku segera meminta Mas Raka menyimpan ponselku ke nakas, sedangkan aku memilih berbaring. Aku berharap setelah istirahat malam ini, rasa mual dan lemas itu tidak muncul lagi. Aku ingin bersik

  • DITIKUNG TETANGGA    Sekretaris Baru

    🏵️🏵️🏵️ Hari ini, tiga bulan usia pernikahanku dengan Mas Raka. Ia makin menunjukkan kasih sayangnya kepadaku. Ia juga tidak mempermasalahkan diriku yang tidak mengajar lagi di sekolah Nayla karena wali kelas yang dulu cuti melahirkan, kini telah kembali beraktivitas. Mas Raka meminta agar aku fokus di rumah saja supaya tidak kelelahan mengingat kami yang ingin punya momongan. Namun, aku merasa jenuh karena tidak ada kegiatan, aku pun meminta bekerja di kantornya untuk menggantikan posisi sekretarisnya yang memilih resign karena ikut suaminya dinas ke luar kota. Awalnya, Mas Raka menolak, tetapi setelah aku memberikan penjelasan, ia pun setuju. Aku berjanji tidak akan memaksakan diri dalam pekerjaan hingga kelelahan. Aku juga akan tetap fokus agar segera hamil dan melahirkan anaknya. “Harus janji, nggak boleh capek-capek. Kapan pun, saya selalu siap bantu kamu. Saya kasih kamu ngantor karena saya nggak mau kamu banyak mikir karena suntuk di rumah.” Mas Raka mengingatkanku sebelum

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status