Share

Bab 33

“Kenapa ke sini? Tau dari mana alamat butikku?” tanyaku gugup. Tak percaya pria yang tadi hanya ada di lamunanku kini sedang berdiri di hadapanku.

“Tadi nanya sama Adam alamat butikmu.”

“Hahhh???” pekikku.

“Kamu kenapa, Ay? Ngagetin aja!”

“Minta alamat butikku sama Mas Adam? Untuk alasan apa? Terus dia bilang apa?”

“Untuk alasan mau ngajak kamu makan siang dan Adam tak nanya apapun lagi.”

“Hahh? Kamu udah gila?”

Ia tergelak.

“Kenapa sepanik itu sih, Ay?”

“Aku serius, Van.” Mataku mulai berembun. Aku sendiri tak mengerti kenapa mataku jadi berkabut.

“Eh, kok nangis, Ay. Aku bercanda tadi. Iya aku nanya Adam alamat butikmu, tadi alasannya aku mau nengok kamu dan nanyain keadaan kakimu. Maaf, Aya. Jangan nangis.” Ia terlihat panik.

Tatapan Iin dan karyawanku yang lain membuatku merasa tak nyaman sekaligus merasa malu. Bisa-bisanya aku menangis seperti ini untuk sesuatu yang tak jelas, bahkan aku sendiri tak tau kenapa aku rasanya ingin menangis. Sehingga aku menurut saja ketika Ivan meng
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Rizanti Rizanto
bab nya sedikit tp kenapa koinnya besar sekali
goodnovel comment avatar
Eky Yudie
ivan manis banget siiih, semoga endingnya sm ayya biar ayya bahagia ...
goodnovel comment avatar
Isabella
terharu sama Ivan
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status