Share

Bab 14 Kenangan

"Ayah, aku ingin main kuda-kudaan." 

"Maaf ya nak, ayah tidak bisa. Ayah masih banyak kerjaan."

"Ya ayah sibuk terus, tidak ada waktu buat Zian." kata Zian kecil sambil cemberut. 

"Baiklah, ayo naik!"

"Yippy.... yippy.. " 

Kebahagian Zian kecil terpancar di kedua bola matanya, tak sedikit pun kesedihan melanda keluarga Zian. Saat itu usia Zian lima tahun, keluarganya masih lengkap dan utuh. Kebahagian keluarga Zian tidak berlangsung lama, kehadiran adik ayah merubah semuanya. Perselisihan terus saja terjadi terhadap kedua saudara itu, perselisihan masalah harta warisan dari mendiang kakek. Padahal harta warisan itu sudah dibagi rata bahkan paman Ayan mendapatkan warisan paling banyak, tetapi begitulah ia terus saja menagih haknya pada ayah. 

Saat itu hujan sangat deras, ayah belum pulang ke rumah, karena ada beberapa kerjaan yang belum selesai di kantor. 

"Ayah, kapan pulang?" telpon Zian. 

"Iya nak, kerjaan ayah sudah selesai. S
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status